Penggunaan kata ganti seperti him, his, dan her sebenarnya sederhana sekali, bahkan sangat sering digunakan, anda pun saya yakin sudah pernah melihat atau mendengarnya.
Him, his, dan her, semuanya adalah pronoun (kata ganti), ini akan melibatkan penggunaan pronoun induknya yaitu she (dia – untuk perempuan) dan he (dia – untuk laki-laki). Mudahnya, him dan his merupakan bagian dari he, sedangkan her merupakan bagian dari she.
Nah, mana yang akan dipakai ini tergantung dengan fungsinya, apakah akan digunakan sebagai subjek, objek, maupun digunakan sebagai fungsi kepemilikan. Lebih jelasnya, lihat tabel di bawah ini:
Subjek | Objek | Kepemilikan. + Noun | Kepemilikan – konteknya harus sudah jelas |
---|---|---|---|
She | Her | Her.. | Hers |
He | Him | His.. | His |
Perbedaan He dan She :
Kalau sebagai subjek berupa he dan she, saya yakin anda semua sudah paham. Perhatikan contoh di bawah ini:
Nah, contoh di atas itu jika digunakan sebagai subjek. Mudah bukan? Tapi yang akan kita bahas bukan itu, melainkan sebagai objek dan kepemilikan, yang artinya harus menggunakan him, his, her, ataupun hers.
Penggunaan Him
Him bisa kamu gunakan ketika kamu akan menunjuk dia-lelaki sebagai objek, sebagai objek artinya pihak yang menerima aksi dari si subjek. Subjeknya ini bukan berarti harus she atau he, tapi bisa semua subjek.
Contoh:
Penggunaan His
His bisa kamu gunakan ketika akan menyatakan kepemilikan dia-lelaki. Misalnya gini “buku dia, pakaian dia, komputer dia”, artinya sesuatu itu dimiliki oleh dia-lelaki. Nah, di sini his ada dua nih, his yang harus diikuti noun (kata benda) dan his yang tidak perlu diikuti noun.
Konsepnya mudah, kamu harus memakai his + noun jika konteknya belum jelas, sebaliknya kamu bisa menggunakan his non-noun jika konteknya sudah jelas, artinya konteks pembicaraan sama-sama sudah dipahami oleh lawan komunikasi.
Contoh his non-noun:
Didik: Do you know Budi’s girlfriend. What do you think?
Anton: oh yeah, I like his. She’s really beautiful.
Perhatikan pada bagian “I like his”, ini maksudnya “saya menyukai pacarnya Budi”, tak perlu diikuti noun karena pada pembicaraan sebelumnya sudah jelas konteknya, konteknya adalah membicarakan kepemilikan Budi atas kekasihnya. Tapi, bukan berarti his + noun tidak bisa digunakan, kamu juga boleh menggunakan “his girlfriend” jika mau, jadi kalimatnya jadi begini “Oh yeah, I like his girlfriend. She’s really beautiful”. Atau kamu juga bisa mengatakan “Oh yeah, I like her. She’s really beautiful.”, tapi ini tidak mengarah pada kepemilikan Budi, tapi langsung mengarah pada “pacarnya” langsung.
Contoh His + Noun
Penggunaan Her dan Hers
Kalau him dan his tadi digunakan untuk dia-lelaki, maka her ini digunakan untuk dia-perempuan. Her bisa kamu gunakan untuk menunjuk dia-perempuan sebagai objek, serta untuk menunjuk kepemilikan dia-perempuan. Perhatikan tabel di awal tadi, her bisa dijadikan objek, her+noun sebagai kepemilikan yang belum jelas konteksnya, dan hers untuk kepemilikan yang sudah jelas konteksnya.
Contoh Her:
Contoh Her+Noun:
Contoh Hers:
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan pronoun di atas:
Menggunakan him/her sebagai predicate nominative
Salah: I am him.
Benar: I am he.
Menggunakan him/her dalam membandingkan subyek dengan subyek lain.
Salah: Ana is better than her.
Benar: Ana is better than she is.
Catatan: Kata 'is' di atas bisa dihilangkan menjadi Ana is better than she.
Penggunaan pronoun sebagai subyek atau obyek dapat merubah makna seperti contoh berikut:
Ana likes Arman better than she.
'She' di atas adalah subyek sehingga makna kalimat tersebut menjadi 'Ana lebih menyukai Arman daripada dia menyukai Arman'. Dengan kata lain, 'dia suka Arman, tapi Ana lebih menyukainya'.
Ana likes Arman better than her.
'Her' di atas adalah obyek sehingga makna kalimatnya menjadi 'Ana lebih menyukai Arman daripada dia'. Dengan kata lain, 'Ana suka dia, tapi dia lebih menyukai Arman'.
Oke, itulah penjelasan tentang perbedaan penggunaan him, his, dan her yang dapat di berikan. Semoga bermanfaat yah