Daur Hidup hewan atau yang sering dikenal dengan sebutan Metamorfosis adalah tahapan perkembangan hewan yang melibatkan perubahan fisik atau bentuk tubuh ciri-ciri makhluk hidup. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup tersebut meliputi perubahan morfologi, anatomi, maupun fisiologi.
Metamorfosis terbagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Perbedaan mendasar dari kedua metamorfosis tersebut adalah pada metamorfosis sempurna, telur menetas menjadi larva yang bentuk fisiknya berbeda jauh dengan bentuk hewan dewasa.
Sementara pada metamorfosis tidak sempurna, telur menetas menjadi nimfa yang bentuknya mirip dengan hewan dewasa.
Selain itu, pada hewan dengan metamorfosis sempurna terdapat fase pupa atau kepompong, sementara pada metamorfosis tidak sempurna tidak ada fase pupa.
Berikut adalah pembahasan lebih jelas mengenai metamorfosis sempurna dan tidak sempurna:
Metamorfosis sempurna
Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa. Ciri-ciri metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut:
Metamorfosis sempurna disebut juga dengan holometabola.
Melibatkan perubahan bentuk tubuh mulai dari fase telur sampai fase imago.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna akan mengalami di fase pupa atau kepompong.
Perubahan bentuk yang terjadi meliputi perubahan anatomi, morfologi, dan fisiologi.
Terjadi pada hewan kelompok amfibi dan sebagian jenis serangga.
Tidak akan makan ketika dalam fase kepompong.
Terdiri atas 4 fase yang meliputi telur – larva – pupa (kepompong – imago (dewasa).
Memiliki perbedaan bentuk yang sangat signifikan pada setiap fase.
Pada proses metamorfosis sempurna, terdapat 4 fase yang dilewati oleh hewan, yaitu telur – larva – pupa – dewasa.
Telur
Telur merupakan fase paling awal dari proses terbentuknya organisme baru.
Telur dihasilkan oleh induk betina untuk kemudian dibuahi oleh induk jantan sehingga akan dapat terbentuk organisme baru.
Namun, ada juga telur yang terbentuk dalam proses berkembang biak secara aseksual. Kemudian, telur yang berhasil menetas akan menjadi larva.
Larva
Bentuk larva sangat berbeda dengan bentuk mereka pada saat dewasa. Salah satu jenis larva adalah jentik-jentik.
Pada fase dewasa, larva yang berupa jentik-jentik akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa.
Bentuk tubuh hewan dewasa sangat berbeda dengan fase larva. Kemudian, larva akan memasuki fase berikutnya, yaitu pupa atau kepompong.
Pupa
Pupa biasanya juga disebut sebagai kepompong. Fase pupa merupakan fase transisi, di mana hewan dalam fase ini berada dalam keadaan tidak mengonsumsi apapun dalam waktu yang cukup lama.
Fase pupa hanya terjadi pada jenis hewan yang mengalami metamorfosis sempurna atau amfibi.
Setelah melewati fase pupa, hewan akan menjadi individu dewasa.
Dewasa
Imago adalah sebutan untuk hewan dewasa. Fase ini merupakan tahapan paling akhir dari fase dalam metamorfosis.
Individu pada fase dewasa mampu menghasilkan telur. Telur tersebut kemudian akan kembali mengalami metamorfosis seperti induk sebelumnya.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, ngengat, nyamuk, lalat, katak, lebah, tawon, kutu, kumbang, dan undur-undur.
Baca juga: Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Tema 5 Kelas 5 Sd
Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah salah satu jenis metamorfosis dimana serangga menetas dari telur kemudian melewati beberapa tahap nimfa hingga dewasa dan tidak melewati fase perubahan yang signifikan.
Ciri-ciri atau karakteristik metamorfosis tidak sempurna, diantaranya yaitu:
Perubahan bentuk tubuh hewan terjadi pada fase nimfa. Pada fase imago ini hewan cenderung tidak terlalu mencolok hanya saja sedikit saja perbedaannya.
Tidak mengalami fase pupa atau kepompong.
Berikut ini tahapan metamorfosis tidak sempurna pada hewan, diantaranya:
Telur
Apabila pada metamorfosis sempurna telur akan menetas menjadi larva, pada metamorfosis tidak sempurna, telur yang berasal dari induk betina akan menetas menjadi nimfa.
Nimfa
Nimfa adalah hewan muda yang memiliki bentuk tubuh yang sama seperti bentuk tubuh pada fase dewasa atau imago.
Namun, ukuran tubuh pada fase nimfa lebih kecil daripada ukuran pada fase dewasa.
Pada fase ini, beberapa bagian organ hewan ada yang belum tumbuh. Bentuk tubuh hewan pada fase nimfa hanya terjadi pada jenis hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Dewasa
Pada fase ini, bentuk tubuh nimfa berubah menjadi lebih besar. Organ tubuhnya juga sudah dapat berfungsi dengan sempurna.
Hewan dewasa kemudian akan bertelur dan memulai kembali proses metamorfosisnya.
Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah belalang, kecoa, capung, jangkrik, rayap, kepik, walang sangit, dan ayam.
PERBEDAAN
Metamorfosis sempurna mengalami empat tahap. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna hanya mengalami tiga tahap
Tahapan yang terjadi pada metamorfosis sempurna, yaitu tahap: telur – larva – pupa (kepompong) – dewasa (imago). Sedangkan tahapan yang terjadi pada metamorfosis tidak sempurna, yaitu tahap: telur – nimfa (bayi) – dewasa (imago).
Pada metamorfosis sempurna terjadi perubahan perkembangan yang sangat drastis. Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna, perubahan perkembangan hewan tidak drastis.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna pasti melalui fase pupa (kepompong). Sedangkan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak perlu melalui fase pupa (kepompong).
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya mengalami perubahan yang sangat mencolok pada bentuk tubuhnya. Sedangkan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna dalam siklus hidupnya tidak mengalami perubahan yang mencolok.
Pada metamorfosis sempurna, larva dan hewan dewasa memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna, nimfa memiliki kesamaan dengan bentuk hewan dewasa.
Metamorfosis sempurna disebut juga dengan Holometabola. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna disebut juga dengan Heterometabola.