Kerja sama ekonomi internasional selama ini terorganisasi dalam banyak lembaga. Berikut daftar lembaga kerja sama ekonomi Internasional maupun Regional.
a. Lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional
Kerjasama ekonomi antarnegara yang diikuti oleh negara dari berbagai belahan dunia. Contohnya adalah:
1. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)
GATT merupakan aturan perdagangan internasional yang disetujui oleh 23 negara pada 30 Oktober 1947 di Jenewa, Swiss dan mulai efektif dilakukan mulai 1 Januari 1948. Tujuan GATT ini adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip umum liberalisasi perdagangan berdasarkan traktat multilateral. Lalu pada sidang terakhir GATT di Marrakesh, Maroko bulan April 1994, disahkan bahwa GATT diakhiri dan berganti menjadi WTO (World Trade Organization)
2. ITO (International Trade Organization) atau WTO (World Trade Onganisation)
WTO didirikan pada 1 Januari 1995 menggantikan GATT. WTO muncul akibat adanya pemikiran untuk membentuk suatu badan tingkat tinggi yang permanen untuk mengawasi bekerjanya sistem perdagangan multilateral. Selain itu untuk menjamin agar negara-negara peserta GATT mematuhi peraturan-peraturan yang telah disepakati serta memenuhi kewajiban-kewajibannya.
3. World Bank (Bank Dunia)
World Bank (Bank Dunia) didirikan pada tahun 1944 yang berkedudukan di Washington, DC Amerika Serikat. Lembaga ini bertugas memberikan bantuan ekonomi untuk perbaikan usaha-usaha dalam bidang pertanian, industri, jalan raya, dan pembangunan negara-negara di dunia. Biasanya dengan memberikan bantuan kredit jangka panjang untuk negara-negara berkembang dengan bunga yang rendah.
Baca juga: Pengertian Kerja sama Ekonomi Internasional, Tujuan dan Manfaatnya
b. Lembaga Kerjasama Ekonomi Regional
Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan tertentu. Contohnya adalah:
1. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Persatuan negara-negara Asia Tenggara. ASEAN adalah kerja sama negara-negara untuk kestabilan politik, ekonomi dan sosial budaya di Asia Tenggara yang didirikan tanggal 8 Agustus 1967.
2. APEC (Asian Pacific Economic Cooperation)
APEC didirikan pada November 1989 yang merupakan gabungan negara-negara Asia Pasifik / Selatan (negara sedang berkembang) dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik.
3. AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA (Asean Free Trade Area) atau Kawasan Pendagangan Bebas Asia Tenggara. AFTA menupakan organisasi pendagangan bebas ASEAN dengan maksud untuk mengantisipasi era perdagangan bebas dunia.
4. NAFTA (North American Free Trade Agreement)
NAFTA (North American Free Trade Agreement) atau Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika Utara. Badan ini didirikan untuk memajukan dan meningkatkan perdagangan di kawasan Amerika Utara.
Baca juga: Bentuk-bentuk Kerja sama Ekonomi Internasional dan Contohnya
5. ASEM (Asia Europe Meeting). ASEM yang berdiri pada tahun 1996 merupakan forum kerja sama negara Asia dan Eropa untuk memelihara perdamaian global, stabilitas, dan kemakmuran yang bertujuan untuk memajukan kegiatan perdagangan dan investasi lebih besar antara dua kawasan.
6. SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation)
SAARC didirikan pada 8 Desember 1985 di Dhaka, Bangladesh oleh negara Pakistan, Bangladesh, Bhutan, India, Nepal, Maladewa, dan Sri Lanka. SAARC bermarkas di Kathmandu, Nepal.
Berdirinya SAARC dilatarbelakangi oleh keinginan negara-negara Asia Selatan untuk bekerja sama dengan semangat persaudaraan, kepercayaan dan pengertian. Tujuan dari SAARC adalah untuk membangun perekonomian negara-negara anggota Asia Selatan.
7. EEC atau MEE
European Economic Community (ECC) juga disebut Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE berdiri pada tahun 1957 di Roma, Italia atas kesepakatan beberapa negara Eropa Barat. Pada bulan Febuari 1992 MEE berubah menjadi Uni Eropa (European Union/EU).
MEE bertujuan menghilangkan hambatan perdagangan bebas guna memajukan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Eropa, mempersatukan perekonomian ke dalam wilayah pemasaran bersama, memobilisasi potensi ekonomi, serta meningkatkan daya saing MEE dalam perekonoman global.