Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia yang berada di negara Indonesia dan memiliki hutan yang lebat. Hutan Kalimantan adalah surga bagi bagi banyak flora dan fauna Indonesia. Namun keberadaan hewan-hewan ini langka dan kini terancam punah akibat maraknya aksi penebangan pohon, pembakaran hutan, perburuan liar dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa hewan di Kalimantan yang terancam punah.
1. Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
Orang utan Kalimantan adalah spesies orangutan asli berasal dari Pulau Kalimantan. Hewan langka Pulau Kalimantan yang terancam punah ini dapat hidup selama 35 - 60 tahun. Hewan langka ini sekarang terancam punah keberadaannya karena kehilangan habitat, pembalakan liar, kebakaran hutan, perburuan dan perdagangan orangutan untuk menjadi satwa peliharaan adalah beberapa penyebab semakin berkurangnya populasi mereka hidup di alam liar.
2. Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata)
Lutung Dahi Putih semakin berkurang sekitar 30% dalam rentan waktu 30 tahun. Hal ini disebabkan karena perburuan liar untuk di ambil dagingnya sebagai obat tradisional serta hilangnya habitat mereka dengan sangat cepat.
3. Lutung Merah (Presbytis rubicunda)
Lutung Merah merupakan sejenis primata di dalam keluarga cercopithecidae. Hewan langka pulau Kalimantan ini terancam punah jika tidak dilindungi dengan sangat serius. Kelestarian Lutung Merah semakin terancam dikarenakan beberapa penyebab utama seperti pembukaan atau penebangan hutan berskala besar, kebakaran hutan, perburuan dan perdagangan satwa liar.
4. Gajah Pygmi (Elephas maximus borneensis)
Gajah Pygmi atau Gajah Kalimatan adalah sub spesies dari Gajah Asia yang dapat ditemukan di Pulau Kalimantan bagian utara. Asal usul Gajah Kalimantan ini masih merupakan kontroversi. Spesies Gajah Pygmi kini berstatus kritis akibat hilangnya sumber makanan, pengrusakan habitat mereka. Menurut IUCN pada tahun 2007, Populasi Gajah Pygmi hanya tinggal 1.000 ekor di Pulau Kalimantan.
5. Tupai Peminum Darah (Rheithrosciurus macrotis)
Tupai Peminum Darah termasuk salah satu hewan langka yang hidup di Pulau Kalimantan. Walaupun spesies ini memiliki tubuh yang kecil, namun hewan ini dapat membunuh hewan lainnya seperti Kijang yang memiliki tubuh lebih besar darinya. Hewan ini diketahui sering beraktivitas di malam hari di Taman Nasional Gunung Palung, Provinsi Kalimantan Barat. Salah satu cara bertahan hidup dari Tupai Pemakan Darah ini adalah dengan meminum darah rusa dengan cara meloncat dari pohon ke leher rusa untuk meminum darahnya yang bahkan sampai merobek leher rusa hingga terbunuh.
6. Bekantan (Nasalis larvatus)
Bekantan adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna cokelat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal monyet nasalis. Spesies hewan yang menjadi maskot fauna Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia ini terancam punah karena hilangnya habitat hutan akibat kebakaran dan penangkapan liar yang masih terus berlanjut.
7. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pesut Mahakam adalah sejenis hewan mamalia yang sering juga disebut sebagai Lumba-lumba air tawar. Hewan langka Pulau Kalimatan ini terancam punah keberadaannya diatas permukaan bumi karena menurut IUCN pada tahun 2007, hewan ini hanya tersisa 50 ekor saja di dunia. Populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pedangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesuut Mahakam juga terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.
8. Kucing Merah (Pardofelis badia)
Kucing Merah atau dikenal juga sebagai Kucing Kalimantan adalah kucing liar endemik Pulau Kalimantan yang sangat langka keberadaannya. Menurut data IUCN pada tahun 2012, spesies Kucing Merah terancam punah karena penurunan populasi yang diperkirakan lebih dari 20% pada tahun 2020 karena hilangnya habitat asli mereka di hutan hujan Kalimantan. Pada tahun 2007, Populasi Kucing Merah diperkirakan kurang dari 2.500 ekor kucing dewasa yang hidup di alam liar.
9. Katak Kepala Pipih (Barbourula kalimantanensis)
Katak Kepala Pipih Kalimantan adalah sejenis kodok dari suku Bombinatoridae. Katak langka yang terancam punah ini merupakan satu-satunya jenis katak di dunia yang diketahui tidak memiliki paru-paru. Katak ini pertama kali dideskripsi pada tahun 1978 oleh Djoko T. Iskandar. seorang pakar herpertofauna dari ITB Bandung. Spesiemen yang hanya satu-satunya ini ketika itu ditemukan disekitar Nanga Pinoh, Melawi, Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun berbagai cara pencarian terus dilakukan, spesies yang kedua baru bisa ditemukan ditempat yang berdekatan dengan tempat pertama pada tahun 1995.
10. Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis)
Owa Kalimantan atau Owa Kalawet adalah sejenis kera arbureal yang menyebar terbatas (endemik) di pedalaman hutan Kalimantan, Indonesia dibagian barat daya Pulau Kalimantan diantara aliran Sungai Kapuas dan Sungai Barito. Owa Kalimantan saat ini dikatagorikan sebagai hewan dalam status terancam punah oleh IUCN. Penyebabnya adalah hilangnya atau berkurangnya luas hutan rawa gambut yang menjadi habitat kera ini di Pulau Kalimantan.
Jadi itulah beberapa hewan di kalimantan yang mulai langka. Mari kita ikut andil dalam melestarikan spesies mereka dan menjaga habitatnya agar tidak punah.
Nahh otakers, agar lebih jelas kalian bisa tonton video berikut ya !