Hai hai Otakers… kalian pasti sering melihat garam di dapur rumah kalian. Nah, tahu gak sih kalau garam yang sering kalian lihat ternyata bisa menghantarkan aliran listrik lho ketika dilarutkan ke dalam air. Garam yang dilarutkan kedalam air ternyata merupakan salah satu contoh dari larutan elektrolit. Untuk lebih jelasnya mengenai materi larutan elektrolit dan non elektrolit simak dibawah ini ya Otakers.
Sebelum membahas apa itu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit, Otakers sudah tau belum sih apa yang dimaksud dengan Larutan? Larutan merupakan campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisis. Pada larutan terdapat dua komponen, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit, sedangkan zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih banyak. Seperti contoh diatas yaitu garam, dapat diketahui bahwa garam sebagai zat terlarut dan air sebagai zat pelarut. Berikut ini jenis-jenis larutan yang wajib Otakers ketahui :
Pada proses pelarutan, komponen-komponen larutan berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur sehingga dalam proses tersebut komponen larutan akan terjadi tarikan antarpartikel komponen murni terpecah dan tergantikan dengan tarikan antara pelarut dengan zat terlarut. Jika berdasarkan kompenen larutan dan daya hantar listriknya, larutn dibedakan menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrikdisebut larutan non elektrolit.
Tahukah kamu jika larutan elektrolit berasal dari percobaan Svante August Arrhenius (1859-1927), seorang ilmuwan asal Swedia. Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Jika dalam suatu larutan terdapat ion, maka larutan tersebut bersifat elektrolit, jika dalam suatu larutan tersebut tidak terdapat ion maka larutan tersebut bersifat non elektrolit. Nah Otakers, mari kita bahas satu per satu apa itu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Baca Juga :
Mengapa Garam dalam Air Dapat Menghantarkan Listrik
1. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, misalnya dengan ciri-ciri memberi gejala lampu menyala dan timbul gelembung gas pada batang karbon. Elektrolit umumnya berbentuk asam, garam atau basaLarutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
2. Larutan Non Elektrolit
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan dikatakan Non Elektrolit karena tidak menimbulkan gejala seperti lampu menyala dan terdapatnya gelembung gas, karena zat-zat terlarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (α = 0). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan listrik.Salah satu contoh larutan non elektrolit adalah urea CO(NH₂)₂, alkohol (salah satunya adalah etanol C₂H₅OH), dan semua jenis karbohidrat seperti glukosa C₆H₁₂O₆ dan sukrosa C₁₂H₂₂O₁₁. Berikut ini ciri-ciri dari larutan non elektrolit yang wajib Otakers ketahui, yaitu.
Oke Otakers… itulah ulasan singkat mengenai Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit (Komponen Larutan). Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai daya hantar listrik pada suatu larutan elektolit dan non elektrolit akan kami bahas pada materi selanjutnya ya. Salam dari Sabang sampai Merauke.