Hai hai,
Sobat otakers, pasti pernah membuat kopi dan susu bukan? Saat kalian mencampurkan air kopi dan gula, kalian akan menemukan endapan kopi di bagian bawah campuran tersebut. Namun hal yang berbeda jika kalian sedang membuat susu. Saat kalian mencampurkan air dan susu keduanya tidak menghasilkan endapan karena susu akan terlarut sempurna bersama air. Lalu apakah kaitan dengan sistem koloid?
Pengertian Sistem Koloid
Koloid merupakan campuran 2 zat kimia yang tidak berbentuk padatan maupun larutan, tetapi diantara padatan dan larutan. Salah satu contoh dari sistem koloid adalah larutan susu. Secara kasat mata, campuran larutan tersebut termasuk kedalam campuran homogen, namun jika dilihat dalam bentuk mikroskopis ternyata partikel-partikel susu nampak tersebar di dalam air. Sehingga, dapat dikatakan bahwa, Sistem Koloid adalah campuran heterogen dari dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat berukuran antara 1 hingga 1000 nm terdispersi (tersebar) merata dalam medium zat lain.
Komponen Penyusun Koloid
Sistem Koloid tersusun atas dua komponen yaitu fase terdispersi dan medium terdispersi. Nahh jika kita ambil contoh campuran susu diatas yang dimaksud dengan fase terdispersi adalah susu, sedangkan medium terdispersinya adalah air.
Berdasarkan ukuran zat yang didispersikan, maka sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut :
Baca Juga :
Penerapan Sistem Koloid Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perhatikan tabel di bawah ini untuk mengetahui perbandingan antara Larutan, Koloid dan Suspensi.
Larutan | Koloid | Suspensi |
a. Homogen, tak dapat dibedakan meskipun menggunakan mikroskop ultra b.Semua partikel berdimensi kurang dari 1 nm c. Satu Fasa d. Stabil e. Tidak dapat disaring Contoh : Larutan garam, larutan gula, larutan cuka, air laut, spiritus, alkohol 70%, dan bensin | a. Bersifat Homogen jika dilihat secara makroskopis, namun jika dilihat melalui mikroskop ultra bersifat heterogen b. Partikel zat yang terdispersi berukuran 1 sampai 100 milimikron c. Dua fasa d. Pada umumnya stabil e. Tidak dapat disaring Contoh : Susu, sabun, santan, jeli, selai, mentega, mayonais | a. Heterogen
b. Partikel zat yang terdispersi berukuran lebih besar dari 100 nm c. Dua fasa d. Tidak stabil e. Dapat disaring Contoh : Air sungai yang keruh, campuran air dan pasir, campuran kopi, campuran air dan minyak |
Jenis-jenis Koloid
Pada sistem koloid, kita sudah mengenal 2 fase yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Kedua fase tersebut dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas.
Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi sistem koloid dikelompokkan menjadi :
Aerosol merupakan sistem koloid berasal dari zat padat atau cair yang terdispersi menjadi gas. Ada 2 bentuk aerosol yaitu aerosol cair dan aerosol padat
Akhir-akhir ini banyak produk yang dibuat dalam bentuk aerosol seperti semprot rambut (hair spray), semprot nyamuk, dan parfum. Semua bahan tersebut menggunakan bahan CFC dan karbon dioksida yang dirasa memberikan sumbangsih dalam efek pemanasan global.
Sol adalah sistem koloid dari partikel zat padat yang terdispersi ke dalam zat cair.
Emulsi merupakan sistem koloid dari partikel zat cair yang terdispersi ke dalam zat cair lainnya.Emulsi dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih.
Perhatikan rangkuman dalam tabel di bawah ini !
No | Fase Terdispersi | Fase Pendispersi | Nama | Contoh |
1 | Padat | Gas | Aerosol | Asap, debu di udara |
2 | Padat | Cair | Sol | Sol emas, sol belerang, tinta, emas |
3 | Padat | Padat | Sol padat | Gelas berwarna, intan hitam |
4 | Cair | Gas | Aerosol | Kabut |
5 | Cair | Cair | Emulsi | Susu, santan, minyak ikan |
6 | Cair | Padat | Emulsi Padat | Jeli, mutiara,opal |
7 | Gas | Cair | Buih | Buih sabun, krim kocok |
8 | Gas | Padat | Buih Padat | Karet busa, batu apung |
Nahh itulah pembahasan awal materi tentang koloid ya sobat otakers, untuk pembahasan tentang sifat-sifat, penerapan dan cara pembuatan Koloid akan dibahasa pada materi selanjutnya
Semangat belajar ya !