Dalam materi kali ini, kita akan membahas tentang rumus matematika vektor, pengertian besaran vektor, pengertian besaran skalar, perkalian skalar dengan vektor, sifat-sifat skalar dengan vektor, penjumlahan dan pengurangan vektor, notasi vektor, dan panjang vektor.
Vektor Matematika
Pada tahun 1827 Mobius mempublikasikan Der Barycentrische Calcul, sebuah buku geometri yang mengkaji transformasi garis dan irisan kerucut. Fitur baru dalam hasil karya ini adalah pengenalan koordinat barycentric. Diberikan sembarang segitiga ABC maka jika garis berat a, b, dan c berturut-turut dilukis pada A, B, dan C maka dapat ditentukan sebuah titik P, yaitu titik berat segitiga. Mobius memperlihatkan bahwa setiap titik P pada bidang datar ditentukan oleh koordinat homogen [a,b,c]. Garis – garis berat yang diperlukan diletakkan pada A,B, dan C untuk menentukan titik berat P. Yang terpenting disini adalah pandangan Mobius tentang besaran berarah, sebuah pemunculan awal mengenai konsep vektor.
Pada tahun 1837 Mobius mempublikasikan buku tentang statika di mana ia secara gamblang menyatakan idenya tentang penyelesaian masalah besaran vektor bersama dengan dua sumbu koordinat. Di antara dua hasil karya Monius ini, sebuah karya tentang geometri oleh Bellavitis dipublikasikan tahun 1832 yang juga membahas besaran yang merupakan vektor. Odjek dasarnya adalah segmen garis AB dan ia memandang AB dan BA sebagai dua objek yang berbeda. Ia mendefinisikan dua segmen garis sebagai ‘equipollent’ jika keduanya sama panjang dan paralel. Dalam notasi modern, dua segmen garis adlah equipollent jika keduanya mewakili dua vektor yang sama.
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar/nilai dan arah. Secara geometris vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah, dengan panjang ruas garis menyatakan besar vektor dan arah ruas garis menyatakan arah vektor .
Dalam matematika vektor digambarkan dalam bentuk garis lurus yang mempunyai panjang dan arah.
Penulisan nama vektor :
Sebagai Contoh
vektor " src="https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2019/05/Contoh-Penulisan-nama-vektor.jpg" title="Contoh Penulisan nama vektor " />
Jenis Jenis Vektor
Secara aljabar sebuah vektor dapat dinyatakan dengan salah satu cara, sebagai berikut :
Jika A (x A , y A , z A ) dan B (x B , y B , z B ) maka panjang vektor OA adalah OA atau a , yaitu :
Baca Juga
Vektor - Mencari Nilai Dan Arah Resultan Vektor
Diketahui ruas garis AB. Titik P terletak pada ruas garis tersebut sedemikian hingga AP : PB = m : n . Maka :
Pada perbandingan AP : PB = m : n ,
2. Penjumlahan Vektor
Diketahui vektor a dan b . Secara geometris vektor a dan b dapat dijumlahkan dengan cara sebagai berikut :
Contoh Penjumlahan Vektor
3. Pengurangan Vektor
Diketahui vektor a dan b . Pengurangan vektor a – b dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan vektor a + ( – b ) , dengan vektor – b adalah vektor yang panjangnya sama dengan vektor b dan arahnya berlawanan dengan vektor b .
PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR
PERKALIAN SKALAR DUA VEKTOR adalah Perkalian skalar antara vektor a dan b adalah a · b , dengan :
SUDUT ANTARA DUA VEKTOR
Jika a adalah sudut antara vektor vektor a dan b , maka nilai a dapat ditentukan dari :
Proyeksi ortogonal vektor a pada vektor b adalah ‘bayangan tegak lurus’ dari vektor a pada vektor b
Ada dua macam proyeksi vektor ortogonal , yaitu :
Proyeksi vektor ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah vektor ‘bayangan’ nya , yaitu vektor c , dengan :
Proyeksi skalar ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah panjang ( modulus ) dari vektor ‘bayangan’ nya , yaitu c , dengan :
vektor Proyeksi skalar ortogonal Dan Jawabannya" src="https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2019/05/Contoh-Soal-Proyeksi-vektor-Proyeksi-skalar-ortogonal-Dan-Jawabannya.jpg" style="height:334px; width:500px" />
Tipe Basic
Jawab
Itulah Pembahasan Lengkap Mengenai Vektor Matematika,