Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan menghasilkan tunas baru yang muncul dari tepi lekukan daun. Pada tepi lekukan daun tersebut terdapat sel-sel meristem yang mampu membentuk individu baru melalui tunas adventif.
Mengapa tunas pada tanaman sukun, kersen, dan cocor bebek disebut tunas adventif?
Hal itu karena posisi / letak dari tumbuhnya tunas itu sendiri yang berada di tempat yang tidak pada umumnya.
Baca juga: Perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif Tumbuhan
Jika tumbuhan yang berkembang biak dari tunas tumbuh dari tanaman induk kemudian bertumbuh menjadi tumbuhan besar, maka berbeda dengan tunas adventif. Tunas Adventif tumbuh di bagian yang tidak seharusnya pada Tumbuhan.
Tunas adventif tumbuh di ketiak daun atau akar dan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif atau tak kawin.
Karena termasuk kelompok dari tumbuhan vegetatif atau tumbuhan yang terbentuk dan berkembang biak tanpa perkawinan, maka hasil dari tunas adventif punya sifat yang sama seperti tanaman induknya.
Hal ini disebabkan karena hasil dari tunas adventif adalah kloning atau salinan tanaman induk, sehingga punya genetik yang persis sama.
Terdapat dua jenis tunas adventif, yaitu tunas adventif pada daun dan tunas adventif pada akar.
a. Tunas Adventif pada daun
Tunas adventif daun adalah tunas yang muncul dan tumbuh pada daun. Tunas adventif yang tumbuh pada daun nantinya akan jatuh ke permukaan tanah. Dari tunas adventif yang jatuh inilah, kemudian akan memunculkan tanaman baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif daun adalah cocor bebek dan wijaya kusuma.
b. Tunas Adventif pada akar
Tunas adventif pada akar adalah di mana ujung akar memunculkan tunas yang kemudian hidup sebagai tanaman baru yang mandiri. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan tunas adventif akar antara lain sukun, cemara, dan kersen.