Credits Photo: petanidigital.id
Vertikultur berasal dari bahasa inggris, yaitu vertical dan culture. Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian atau cara berkebun dengan media tanam yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor ataupun outdoor. Tujuan vertikultur adalah untuk memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal.
Teknik vertikultur dilakukan dengan menggunakan media tanam berupa campuran tanah gembur dan pupuk. Sedangkan untuk wadah, bisa menggunakan botol bekas, pot, rak gantung, dan lain sebagainya yang nantinya disusun secara vertikal.
Teknik menanam vertikulur
Tanaman yg biasanya di tanam menggunakan teknik vertikultur adalah jenis sayur sayuran yg memiliki ukuran batang dan daun yg cukup kecil seperti bayam, tomat, sawi, cabai.
Baca juga: Jenis-jenis Tanaman Pangan dan Hortikultura Terlengkap
Jenis-jenis Vertikulur
a. Vertikulur Vertikal: Vertikultur vertikal biasanya menggunakan penopang yang kokoh dan berbentuk silinder yang dapat berdiri tegak pada lahan.
b. Vertikulur Horizontal: Vertikultur horizontal adalah vertikultur yang disusun secara bertingkat seperti rak atau tangga.
c. Vertikulur Gantung: Vertikultur gantung adalah vertikultur yang cara peletakkan wadah penanamannya yaitu dengan digantung pada atap bangunan menggunakan tali atau kawat.
Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur
Kelebihan Vertikulur
a. Efisiensi lahan (Bisa memanfaatkan lahan yang sempit)
b. Bisa dipindahkan
c. Minim Hama dan Gulma
d. Lebih Estetik
e. Tidak memerlukan banyak titik
Kekurangan Vertikulur
a. Memerlukan biaya atau modal yang besar
b. Penyiraman dan pemupukan harus berkelanjutan
Demikin penjelasan mengenai Teknik Bercocok tanam sistem Vertikultur dengan contoh-contohnya. Penjelasan diatas juga dilengkapi dengan jenis, kelebihan dan kekurangan dari sistem vertikultur.