Setiap tanggal 17 Ramadhan umat muslim memperingati malam Nuzulul Quran. Bagaimana sejarah dan bacaan doanya?
Nuzulul quran adalah proses turunnya ayat Alquran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia.
Ada dua tahapan proses diturunkannya Alquran:
1. Alquran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Pada tahap ini, Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar.
2. Melalui Malaikat Jibril, Al Quran sebagai wahyu diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang saat itu tengah bertempat di Jabal Nur, Gua Hira. Saat itu Rasulullah berusia 40 tahun, 6 bulan, 8 hari menurut tahun Qamariyah. Awal turunnya Al Quran ini diawali dengan 5 ayat pertama dari Surat Al 'Alaq. Peristiwa inilah yang disebut dengan peristiwa Nuzulul Quran.
Melansir buku Pengantar Studi Al Quran oleh Abdul Hamid Lc, MA, Rasulullah SAW menerima wahyu dari tersebut dalam 2 keadaan. Pertama, terdengar seperti suara lonceng yang berbunyi keras. Cara ini merupakan yang paling berat bagi Rasulullah.
Kedua, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dalam keadaan seperti manusia biasa, yaitu menyerupai seorang laki-laki.
Rasulullah yang tengah sendiri saat itu langsung ketakutan hingga menggigil. Kemudian Rasulullah kembali ke rumah dan menceritakan pengalaman tersebut kepada Khadijah, istrinya. Sejak peristiwa itu, kemudian Nabi Muhammad SAW mendapat gelar Rasul. Artinya nabi yang mendapatkan wahyu untuk disebarkan kepada umat manusia.
Al Quran yang terdiri dari 114 surat dan 30 juz ini diturunkan secara berangsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Berdasarkan urutan waktunya, pertama kali terjadi pada bulan ke-9 Hijriah, yaitu 17 Ramadhan 610 M dan wahyu terakhir Surat Al-Maidah ayat 3 diturunkan pada bulan 9 Dzulhijah 10 H/ 8 Maret 632 H di Padang Arafah.
Terkait turunnya Al Quran, Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ - ١٨٥
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
Al Quran pertama kali diturunkan di tempat yang sederhana, bukan tempat yang mewah dan megah. Walaupun begitu, Rasulullah dapat membawa perubahan yang besar bagi peradaban manusia terutama bagi umat muslim.
Sepeninggal Rasulullah, dikutip dari buku Sejarah Al-Quran, ternyata periode penyebaran Al Quran masih berlanjut. Pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq, keping demi keping potongan tulisan tangan para sahabat tersebut itu disusun kembali, diurutkan per ayat, kemudian surat per surat. Hingga disimpan oleh Abu Bakar hingga masa kepemimpinan Umar bin Khattab.
Malam nuzulul quran adalah malam yang penuh keberkahan. Allah SWT akan melipat gandakan pahala umat Islam yang beribadah di malam ini. Pada malam turunnya Alquran, para malaikat juga turun ke bumi untuk memberikan doa kepada setiap orang yang beribadah.
Untuk mendapatkan keutamaan ini, Umat Islam dapat memperbanyak ibadah dengan beri'tikaf di masjid, tadarus Alquran, memperbanyak zikir, memperbanyak sedekah, salat tarawih dan witir hingga tahajud serta memperbaiki sikap dan perbuatan.
Itulah sejarah nuzulul quran, peristiwa turunnya Alquran.