Masih tentang getaran dan gelombang nih, sekarang kita membahas materi tentang salah satu anak gelombang hehe yaitu Gelombang Bunyi. Ya, bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang longitudinal yang merambatkan energi gelombang di udara sampai terdengar oleh reseptor pendengar. Pernah nggak sih kalian mendengar suara kalian berulang-ulang ketika berteriak di sebuah gedung yang kosong? Nahh itu terjadi karena salah satu sifat gelombang bunyi lho otakers. Apakah itu, yukk disimak ya ...
Pertama kalian harus tau apa itu Bunyi ?
A. Pengertian Bunyi
Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh getaran. Bunyi termasuk gelombang longitudinal yang merambat lurus kegala arah dari sumber tersebut.
Syarat terjadinya dan terdengarnya bunyi adalah
a. Ada sumber bunyi (benda yang bergetar)
b. Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi)
c. Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi
B. Sifat Gelombang Bunyi
Lalu bagaimana sih Sifat Gelombang Bunyi?
Gelombang Bunyi memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini :
1. Gelombang bunyi dapat di pantulkan
Karena bunyi termasuk kedalam sebuah gelombang maka bunyi juga dapat dipantulkan. Gelombang bunyi akan dipantulkan jika mengenai permukaan yang keras. Beberapa manfaat dari adanya pemantulan bunyi ini adalah
Jenis pemantulan bunyi ada 2 yakni :
Oh iya kalian juga harus tau nih Hukum Pemantulan Bunyi
a. Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul
2. Gelombang bunyi dapat dibiaskan
Sama halnya dengan gelombang, sifat gelombang bunyi akan dibiaskan ketika melewati dua medium yang kerapatannya berbeda.
Contoh : Pembiasan gelombang bunyi ketika kita mendengar suara petir pada malam hari lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan pada malam hari suhu udara lapisan atas lebih panas daripada suhu lapisan bawah. Sehingga bunyi merambat dari lapisan atas ke lapisan bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu udara dingin lebih kecil dibandingkan pada suhu panas, sehingga pada medium atas lebih cepat daripada pada suhu bawah.
Baca Juga :
Mekanisme Pendengaran Pada Manusia dan Hewan
3. Gelombang bunyi dapat dilenturkan
Gelombang bunyi akan mengalami difraksi atau pelenturan ketika melewati suatu penghalang. Gelombang bunyi di udara memiliki panjang gelombang yang pendek hanya dalam satuan sentimeter dan meter.
Contoh: Pelenturan gelombang bunyi ketika berada di tikungan kita sudah mendengar suara klakson motor walaupun kita belum melihat motor tersebut. Hal ini terjadi arena gelombang bunyi terhalang oleh gedung maupun tebing yang ada di tikungan sehingga gelombang bunyi mengalami pelenturan.
4. Gelombang bunyi dapat dipadukan (interferensi)
Interferensi gelombang bunyi juga dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstrukstif dan interferensi desdruktif. Interferensi konstrukstif disebut juga dengan penguatan bunyi sedangkan Interferensi desdruktif disebut juga pelemahan bunyi
Contoh: Interferensi bunyi terjadi saat kita berada di dekat loud speaker maka kita akan mendengar bunyi kuat dan bunyi lemah secara bergantian.
C. Jenis Gelombang Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya < 20 Hz. Bunyi ini tidak dapat didengarkan oleh manusia namun dapat didengarkan oleh laba-laba, jangkrik, dll.
2. Bunyi audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya diantara 20 Hz - 20.000 Hz. Jenis bunyi ini yang dapat didengarkan oleh manusia.
3. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya > 20.000 Hz. Bunyi jenis ini juga tidak dapat di dengarkan manusia. hewan yang mampu mengarkan bunyi jenis ini adalan lumba2, kelelawar, anjing, dll.
D. Karakteristik Gelombang Bunyi
Nahh ketika kalian mendengarkan bunyi alat musik misalnya, kalian tentu bisa membedakan antara bunyi gitar dengan piano. Hal ini dikarenakan setiap gelombang bunyi juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik itu frekuensi, amplitudo dan warna bunyi. Nahh berikut ini beberapa karakteristik dari gelombang bunyi yaitu :
1 Tinggi Rendah & Kuat Lemah Bunyi (Intensitas Bunyi)
Tinggi rendahnya bunyi tergatung oleh frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar frekuensi makan akan semakin tinggi bunyi begitupun sebaliknya.Sedangkan kuat dan lemahnya bunyi bergantung pada amplitudo. Semakin besar amplitudo getaran sumber bunyi, semakin keras bunyi yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil amplitudo getaran sumber bunyi, semakin lemah bunyi yang dihasilkannya.
2 Nada dan Desah
Kalian tentu akan berpikir lebih suka bunyi musik daripada bunyi keramaian di jalan. Mengapa hal ini sering terjadi? Ini dikarenakan suara musik memiliki frekuensi yang teratur sehingga akan enak didengar oleh telinga. Jadi, Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap sedangkan Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Nada bunyi bergantung pada frekuensi sumber bunyi. Semakin tinggi frekuensi sumber bunyi, semakin tinggi nada bunyi yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin rendah frekuensi sumber bunyi, semakin rendah nada bunyi yang dihasilkannya.
3 Kualitas Bunyi atau Timbre
Umumnya, kalian bisa membedakan bunyi atau suara dari setiap benda atau lebih mudahnya alat musik. Misalkan antara gendang dan gitar, atau mungkin piano. Nahh hal ini dikarenakan setiap benda memiliki kualitas bunyi yang berbeda-beda atau yang disebut Timbre.
4 Resonansi
Coba dehh kalian perhatikan perbedaan bunyi dari kentongan yang berongga dengan bambu biasa yang tidak memiliki rongga. Ikut bergetarnya udara yang berada di dalam kentongan setelah dipukul mengakibatkan bunyi kentongan semakin keras. Hal inilah yang disebut dengan resonansi. Contoh lainnya adalah resonansi yang terjadi pada Garpu Tala.