Pada dasarnya, pengertian dari negosiasi adalah suatu bentuk komunikasi yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia, baik itu dalam kegiatan bisnis, politik, dan kehidupan lainnya. Lantas, apa sebenarnya pengertian dari negosiasi dan apa tujuan negosiasi?
Pengertian Negosiasi
Negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai suatu kesepakatan dari kedua belah pihak yang saling menguntungkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Jika dilihat secara etimologis, kata negosiasi berasal dari bahasa Inggirs, yaitu to negotiate serta to be negotaiting yang memiliki arti merundingkan, menawarkan, dan membicarakan.
Faktor Utama dan Tujuan Negosiasi
a. Faktor Utama
Ada beberapa faktor utama yang berlaku dalam negosiasi, antara lain:
1. Para pihak yang terlibat.
2. Hubungan.
3. Komunikasi.
4. Alternatif.
5. Opsi realistis.
6. Klaim yang sah
b. Tujuan Negosiasi
- Mencapai suatu kesepakatan dari kedua belah pihak yang saling menguntungkan.
- Untuk dapat menyelesaikan masalah dan menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapi para pihak-pihak yang bernegosiasi.
- Untuk bisa mencapai suatu kondisi yang saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang akan bernegosiasi di mana semuanya mendapatkan manfaat (win-win solution).
Manfaat Negosiasi
Beberapa manfaat dari negosiasi adalah demi terciptanya jalinan kerjasama antar suatu pihak dengan pihak yang lain untuk memperoleh tujuannya masing-masing, terjadinya rasa saling pengertian pada setiap pihak yang bernegosiasi terkait kesepakatan yang akan ditempuh dan efeknya untuk pihak-pihak tersebut, terjalinnya ksepekatan bersama yang saling menguntungkan, dan terciptanya interaksi yang positif antar pada setiap pihak yang bernegosiasi.
Tahap-Tahap Negosiasi
1. Persiapan dan Perencanaan
Tahap pertama dalam negosiasi adalah persiapan dan perencanaan. Proses mengumpulkan data diperlukan untuk mendukung posisi negosiator. Menyampaikan argumen dalam proses mendukung posisi negosiator juga harus dengan bijaksana.
2. Menentukan Aturan
Pada tahap ini harus menentukan garis besar dan aturan-aturan untuk melakukan proses negosiasi, siapa yang akan menjadi bagian dari negosiasi dan masalah apa yang akan dinegosiasikan.
3. Penjelasan
Pada tahap ini, tiap pihak harus mengutarakan apa yang diinginkan. Tiap pihak bisa memberi dokumentasi atau pemaparan yang jelas dan diperlukan untuk mendukung posisi masing-masing pihak.
4. Tawar-menawar dan Penyelesaian Masalah
Selanjutnya tahap tawar-menawar dan penyelesaian masalah. Tahap ini bertujuan mencari solusi. Kedua belah pihak diharapkan saling fokus pada masalah dan kepentingan, bukan pada orang atau posisi dalam mencapai titik temu.
5. Penutupan dan Implementasi
Sedangkan pada tahap ini atau tahap terakhir dari proses negosiasi. Segala sesuatu diputuskan secara bersama. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Dokumen yang sudah disepakati.
- Meneliti kembali pon-poin utama untuk menghindari salah pengertian.
- Uraikan dengan jelas semua ketetapan dari persetujuan.
- Kedua pihak harus membaca dan menandatangani dalam memperoleh kesepakatan atas apa yang dirundingkan.
Jenis-jenis Negosiasi
Jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya negosiasi mempunyai jenis-jenis yang berbeda. Perbedaan negosiasi ini terjadi dari adanya jumlah negosiator atau pihak-pihak yang melakukan negosiasi, keuntungan atau kerugian, serta situasinya.
1. Berdasarkan Situasi
Bila dinilai berdasarkan situasu, maka negosiasi akan terbagi menjadi dua jenis, yaitu negosiasi formal dan negosiasi non formal.
Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan dengan menempuh jalur hukum. Sedangkan negosiasi informal adalah jenis negosiasi yang bisa dilakukan dimana saja tanpa memerlukan jalur hukum.
2. Berdasarkan Jumlah Negosiator
Untuk negosiasi yang dinilai berdasarkan jumlah negosiator, maka negosiasi dibedakan menjadi negosiasi dengan pihak penengah dan tanpa pihak penengah.
Negosiasi yang dilakukan dengan pihak penengah biasanya dilakukan oleh dua atau lebih pihak negosiator, sehingga setiap keputusan dan proses negosiasi akan memerlukan pihak penengah yang sifatnya netral. Sedangkan negosiasi tanpa pihak pengenah adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan tanpe membutuhkan bantuan pihak penengah dan umumnya hanya terjalin antar dua pihak saja.
3. Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian
Untuk jenis negosiasi yang dinilai berdasarkan keuntungan dan kerugian, maka terbagi menjadi jenis negosiasi kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan lose-lose.
Jenis negosiasi kolaborasi adalah jenis yang melibatkan seluruh pihak untuk menyuarakan pendapat dan keinginannya, sehingga akan terjalin kolaborasi kepentingan dan keinginan untuk bisa mendapatkan solusi terbaik. Sedangkan jenis nogosiasi dominasi, sesuai namanya, jenis negosiasi ini akan mengentungkan salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak banyak mendapatkan keuntungan.
Untuk negosiasi akomodasi, setiap pihak yang melakukan negosiasi hanya akan mendapatkan keuntungan yang sedikit, bahkan bisa saja pihak lawan mendapatkan keuntungan yang banyak. Disisi lain, negosiasi lose-lose adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak melanjukan konflik atau konflik baru. Jadi, setiap pihak akan memilih untuk menyelasaikan masalah dengan kepala dingin.
Itulah penjelasan lengkap tentang pengerian negosiasi, Faktor utama, tujuan, manfaat, dan tahapannya ya otakers. Semga informasi ini bermanfaat yah.