Home » Kongkow » Curcol » Mengetahui Kaitan Perasaan dan Organ Tubuh

Mengetahui Kaitan Perasaan dan Organ Tubuh

- Kamis, 08 Desember 2016 | 12:30 WIB
 Mengetahui Kaitan Perasaan dan Organ Tubuh

Hubungan antara pikiran dan tubuh sering disebut sangat besar, meskipun hal tersebut masih bersifat kontroversi. Banyak peneliti telah mencoba membangun hubungan di antara keduanya. Salah satunya adalah studi di Finlandia yang melakukan lima percobaan dengan lebih dari 700 peserta dan mengaitkan bagaimana emosi yang berbeda mempengaruhi berbagai bagian tubuh. 

Emosi seseorang disebutkan juga berhubungan dengan anatomi, fisiologi, dan terapi. Mereka lantas menyimpulkan bahwa organ tubuh dapat dipengaruhi oleh emosi sukacita, kemarahan, kesedihan, ketakutan dan pensiveness.

# Sukacita - Jantung
Menurut pengobatan tradisional Cina, jantung mungkin berhubungan dengan perasaan sukacita dan kegembiraan. Di sini, sukacita tidak mengacu pada gagasan kepuasan, tapi untuk agitasi dan stimulasi. Kegembiraan berlebihan dapat menyebabkan insomnia, agitasi, dan jantung berdebar-debar.

# Kemarahan - Hati
Emosi kemarahan dikaitkan dengan humor dan dapat menyebabkan kebencian serta mudah tersinggung. Hal ini diyakini bahwa emosi disimpan dalam hati dan kantong empedu. Kemarahan dapat menyebabkan sakit kepala dan hipertensi yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perut dan limpa.
 

# Duka/Kecemasan - Paru
Menurut pengobatan tradisional Cina, kesedihan diketahui mempengaruhi paru-paru dan kecemasan diketahui mempengaruhi paru-paru serta usus besar. Emosi ini dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, atau kolitis ulserativa.

# Takut - Ginjal
Jika ketakutan dirasakan terlalu dalam dan untuk jangka waktu lama, akan berpengaruh pada ginjal dengan cara yang berbahaya. Ini menjelaskan dorongan untuk buang air kecil setiap kali seseorang takut, khususnya anak-anak.

# Bingung - Limpa
Bingung dikaitkan dengan proses berpikir berat yang dapat menguras energi dan menyebabkan ketidakharmonisan. Emosi melankolis ini diketahui mempengaruhi limpa dan dapat menyebabkan kelesuan dan kurangnya konsentrasi.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya