Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Mana yang Lebih Penting IQ atau EQ?

Mana yang Lebih Penting IQ atau EQ?

- Kamis, 04 Januari 2018 | 13:00 WIB
Mana yang Lebih Penting IQ atau EQ?

Dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence, Daniel Goleman memaparkan bahwa EQ (Emotional Quotient / Kecerdasan Emosional) mungkin lebih penting dibandingkan IQ yang selama ini menjadi parameter bagi kecerdasan seseorang. Mengapa? Beberapa psikolog percaya bahwa penilaian kecerdasan melalui standar IQ masih terlalu sempit dan tidak mencakup berbagai jenis kecerdasan pada manusia. Sebaliknya, mereka menyatakan bahwa kemampuan memahami dan mengekspresikan emosi berperan sama pentingnya dalam kehidupan seseorang.

Apa Bedanya IQ dan EQ?

Mari kita mulai dengan mendefinisikan dua istilah ini untuk memahami apa yang maksudnya dan dimana letak perbedaan dari IQ dan EQ. IQ (intelligence quotient) adalah suatu angka yang berasal dari tes kecerdasan (tes IQ). Pada perhitungannya, skor IQ dihitung dengan membagi usia mental individu dengan usia kronologisnya lalu mengalikan jumlahnya dengan 100. Jadi jika ada seorang anak dengan usia mentalnya 15 tahun dan usia kronologisnya 10 tahun maka anak tersebut memiliki IQ 150.

Disisi lain EQ adalah ukuran dari tingkat kecerdasan emosional seseorang. EQ dihitung dengan mengacu pada kemampuan seseorang dalam memahami, mengontrol, mengevaluasi dan mengekspresikan emosi. Para peneliti seperti John Mayer dan Peter Salovey serta penulis seperti Daniel Goleman telah membuat istilah EQ ini menjadi topik yang hangat di bicarakan dalam bidang manajemen bisnis hingga pendidikan.

Sejak tahun 1990an, EQ telah mengalami berbagai kontroversi agar di akui sebagai salah satu jenis kecerdasan yang penting dalam kehidupan manusia. Saat ini, mungkin Anda sering menemukan mainan yang mengklaim dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional seorang anak atau kursus-kursus yang mengatakan bahwa mereka dapat meningkatkan kecerdasan emosional seorang anak.

Yang Mana Yang Lebih Penting, IQ atau EQ?

Pada satu titik waktu, IQ dipandang sebagai penentu utama keberhasilan/kesuksesan seseorang. Orang-orang dengan IQ tinggi diasumsikan telah ditakdirkan memiliki kehidupan penuh dengan prestasi dan kesuksesan. Selama ini peneliti masih terus berdebat apakah IQ itu adalah bawaan dari gen atau di dapat dari lingkungan. Namun, banyak kritik yang membuat para peneliti menyadari bahwa tingkat kecerdasan yang tinggi tidak menjamin kesuksesan di dalam kehidupan.

IQ masih diakui sebagai elemen penting dari kesuksesan seseorang, terutama berbicara tentang prestasi dalam hal akademik. Orang-orang dengan IQ tinggi biasanya lebih berprestasi di sekolah, lebih sukses di dunia kerja dan biasanya memiliki tubuh yang lebih sehat. Namun, para ahli sekarang mengakui IQ bukanlah satu-satunya penentu dari kesuksesan hidup. IQ merupakan salah satu bagian dari banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan seseorang termasuk kecerdasan emosional (EQ).

Konsep kecerdasan emosional memiliki dampak yang kuat di sejumlah bagian, termasuk dunia kerja dan usaha. Banyak perusahaan sekarang yang menerapkan tes EQ saat proses perekrutan karyawan mereka. Menurut penelitian, orang-orang dengan EQ tinggi biasanya memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat juga. Oleh karena itu EQ dianggap sebagai parameter yang penting bagi para pemimpin bisnis dan manajer.

Mungkin Anda berpikir, jika kecerdasan emosional itu penting, apakah EQ dapat di latih atau di ajarkan? Menurut salah satu analisa, jawabannya adalah YA. Menurut studi, sekitar 50% anak-anak di Amerika yang mendaftar program kursus peningkatan EQ, memiliki jumlah prestasi yang lebih baik dan hampir 40% menunjukkan peningkatan nilai di dalam kelas. Berdasarkan studi juga, kursus EQ ini berdampak pada meningkatnya tingkat kehadiran siswa di sekolah dan berkurangnya masalah disiplin di kelas.

Jadi manakah yang penting? Jawabannya adalah baik IQ dan EQ sama-sama penting. Jadi jangan ragu untuk mencoba belajar meningkatkan EQ Anda.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya