Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan pengkategorian yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Klasifikasi tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari semua makhluk hidup bumi secara sistematis. Ilmu yang mempelajari klasifikasi tersebut dipanggil dengan taksonomi.
Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah pengenalan dan pembelajaran organisme yang beragam. Selain itu, klasifikasi juga dapat menunjukkan hubungan kekerabatan organisme serta mengetahui asal mula organisme tersebut.
Baca Juga:
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Macam-macam Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan atau kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan dan sistem filogenik. Berikut penjelasan lengkapnya:
A. Sistem klasifikasi alami (Sistem dua kingdom)
Sistem klasifikasi alami merupakan terbentuknya suatu kelompok makhluk hidup secara alami. Dalam mengklasifikasikan makhluk hidup secara alami ini didasarkan pada suatu hal yang nampak (fisik) atau dari morfologinya. Sistem klasifikasi alami pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles. Contoh Sistem klasifikasi alami ini misalkan Kita ingin mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan jumlah kaki, maka hewan-hewan seperti sapi, kambing, anjing, kucing, domba, kerbau dan kuda pasti berada dalam satu kelompok sebagai hewan berkaki empat sedangkan hewan-hewan seperti bebek, itik, ayam, burung berada pada kelompok hewan berkaki dua.
Aristoteles membagi dunia menjadi dua kingdom yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan dikelompokkan berdasarkan habitat dan perilakunya sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Kingdom hewan meliputi Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata dimana cirinya yakni tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan mampu bergerak bebas. Sedangkan kingdom tumbuhan meliputi berbagai macam tumbuhan, bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji dimana cirinya memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu melakukan fotosintesis kecuali bakteri dan jamur.
B. Sistem klasifikasi buatan
Sistem klasifikasi buatan atau artifisial adalah sistem klasifikasi yang dibuat untuk tujuan praktis. Adapun dasar yang digunakan dalam pengklasifikasian ini adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup yang berupa bentuk dan ukurannya.
Sistem ini pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus. Contoh dari sistem klasifikasi buatan adalah sistem ini mengelompokkan jahe, kina, kayu putih, dan ginseng ke dalam tanaman obat. Tanaman seperti mawar, melati, dan anggrek dikelompokkan ke dalam tanaman hias.
C. Sistem klasifikasi filogenik
Sistem klasifikasi ini didasarkan pada hubungan kekerabatan antarorganisme berdasarkan proses evolusinya. Makhluk hidup yang memiliki hubungan lebih dekat akan memiliki kesamaan ciri yang dominan daripada perbedaannya.
Sistem klasifikasi filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi Lamarck dan Darwin. Cara mengelompokkannya yakni dengan mengamati morfologi, anatomi, fisiologi dan perilaku. Misalnya monyet itu lebih dekat kekerabatannya dengan gorila daripada dengan manusia.