[FeCl4]2- merupakan suatu kompleks logam transisi pada baris pertama. Dimana logam Fe2+ berikatan dengan ligan, yaitu Cl-. Pembentukan suatu senyawa kompleks dari logam transisi memiliki orbital-d yang terisi sebagian. Hal tersebut menimbulkan beberapa dampak, yaitu adanya perubahan warna dan sifat magnetik yang dapat dijelaskan dengan teori medan Kristal.
Konfigurasi elektron dari [Fe Cl4]2- adalah sebagai berikut:
Warna dari kompleks logam transisi dipengaruhi oleh ion logam, tingkat oksidasi, dan juga ligan yang ada. Warna yang diobservasi adalah hasil absorpsi cahaya oleh kompleks di daerah visible/tampak. Kompleks [FeCl4]2- berwarna biru terang.
Pada ion Fe2+ memiliki 4 elektron bebas yang tidak berpasangan. Berikatan dengan 4 ligan Cl- yang tergolong kedalam ligan yang lemah. Ligan Cl- tersebut tidak dapat mendorong elektron yang tidak berpasangan pada orbital d, sehingga ligan tersebut mengisi elektron di orbital s dan p yang masing kosong.
Ion kompleks [FeCl4]2- berbentuk tetrahedral, sp3, 1 orbital s dan 3 orbital p dimana elektron yang mengisi orbital s dan p diperoleh dari Cl- yang merupakan ligan yang lemah dengan bilangan kuantum 4.
[FeCl4]2- memiliki ion pusat Fe2+ dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d6.
Elektron ketiga sampai kelima menempati orbital t2g karena harga 10DqTd < P. Elektron keenam berpasangan dengan salah satu elektron yang menempati orbital eg. Adanya empat elektron yang tidak berpasangan menyebabkan ion [FeCl4]2- bersifat paramagnetik. Dengan diketahui jumlah elektron bebasnya maka nilai magnetik spinnya dapat dihitung.
Dimana n adalah jumlah elektron bebas, yaitu 4, maka nilai adalah:
Pada kompleks tetrahedral interaksi antara ligan dengan orbital-orbital d ion pusat adalah tidak langsung dan ligan yang berinteraksi hanya empat buah, sehingga medan kristal yang timbul selalu merupakan medan lemah dengan harga 10 DqTd < P.