Kumis Kucing merupakan tanaman obat dengan nama latin Orthosiphon aristatus berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura).
Tanaman Kumis Kucing dapat tumbuh dengan mencapai ketinggian 1,5 meter. Daunnya berbentuk telur bergerigi besar dan batangnya lurus-lurus. Jika diperhatikan dengan baik maka terlihat pula bentuknya menyerupai kumis pada hewan kucing.
Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Baca juga:
Fakta Ilmiah Kulit Buah Manggis
Khasiat Bunga Melati Menjadi Obat Herbal
Khasiat Daun Kelor, Mengandung Vitamin C 7 Kali Lebih Banyak dari Jeruk
Kumis Kucing merupakan jenis tanaman liar, namun bukan berarti tanaman liar itu tidak memiliki fungsi. Sebab Kumis kucing ini merupakan tanaman yang berguna sebagai obat-obatan.
Daun Kumis kucing basah maupun kering digunakan untuk menanggulangi berbagai penyakit. Di Indonesia daun kumis kucing yang kering dipakai sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik.
Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional guna berupaya untuk penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untuk pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, penyakit syphilis, reumatik dan menurunkan kadar glukosa darah.
Selain bersifat diuretik, kumis kucing juga digunakan sebagai antibakteri.
Cara yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut dengan tanaman Kumis Kucing ini yaitu godoklah daun kumis kucing ini dengan daun meniran dan buah jagung muda. Lalu minumlah air rebusannya.
Tanaman kumis kucing ini memiliki benang sari yang menjulur. Jika ditinjau dari segi pengetahuan kimia, tumbuhan herbal ini kaya akan kandungan glikosida orthosiphonin, kandungan zat ini bermanfaat sebagai zat yang dapat melarutkan fosfor serta asam urat yang ada dalam tubuh kita, terutama pada bagian empedu serta kantung kemih, dan tentunya masih banyak lagi manfaat yang dapat kita peroleh dari tanaman obat yang satu ini.
Tanaman ini banyak tumbuh didataran rendah dengan ketinggian sedang. Cara memperbanyak tanaman Kumis Kucing ini adalah menggunakan turus batangnya, panjang turusnya berkisar 15-20 cm, diambil dari tanaman yang tidak terlalu muda.
Turus terdiri dari atas beberapa ruas yang dapat mengeluarkan tunas baru. Turus disemaikan terlebih dulu atau juga bisa langsung ditanam dikebun. Jarak tanamnya berkisar antara 40x40 cm, tanpa menggunakan naungan. Ada juga yang menanam di bawah pohon agar mendapat naungan.
Pemetikan pertama dilakukan bila tanaman mulai mengeluarkan kuncup bunga. Jika tumbuh baik, 4-6 minggu setelah tanam, daun tanaman ini mulai dapat dipetik, pemetikan dilakukan pada pucuk daun sebanyak 2-3 pasang daun dan dilakukan selama 2-3 minggu.
Karena pemetikan daun yang dilakukan secara terus menerus, pada waktu tertentu perlu diberikan pupuk nitrogen. Pengeringan dilakukan dengan alat khusus atau dijemur, agar daun yang sudah kering tidak lembab, daun harus diperas dan dikemas layaknya mengemas daun teh.