Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dan luas daerah yang ditempati. Kepadatan penduduk atau population density menggunakan satuan penduduk jiwa/km².
Cara menghitung kepadatan penduduk yaitu:
jumlah penduduk di suatu wilayah : luas wilayah tersebut
Semakin besar angkanya maka semakin padat wilayahnya. Sebaliknya, semakin kecil angkanya maka semakin renggang penduduknya.
Baca juga: Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhi
Faktor kepadatan penduduk
Suatu wilayah tumbuh lebih padat dibanding daerah lain karena didorong beberapa faktor. Selain karena pertumbuhan alami, pemusatan penduduk di suatu wilayah juga didorong oleh faktor:
1. Faktor fisiografis
Faktor fisiografis meliputi bentuk permukaan bumi, kondisi perairan, dan kondisi iklim. Kondisi alam berpengaruh terhadap kepadatan penduduk karena sumber daya yang dimiliki dan dihasilkan. Misalnya, Indonesia mengandung banyak sumber daya alam. Selain itu, iklimnya menghasilkan berbagai jenis makanan.
Ini membuat pertumbuhan penduduk Indonesia lebih tinggi dibanding misalnya Islandia yang terletak di dekat Kutub Utara. Kawasan dataran rendah yang dekat dengan perairan, tanah subur, dan daerah aman, cenderung memiliki kepadatan penduduk tinggi.
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi dapat mempengaruhi kepadatan penduduk suatu daerah karena tersedianya peluang dan lapangan pekerjaan yang menarik banyak orang. Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya dan mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
Contohnya, banyak penduduk di Indonesia yang memilih pindah ke Jakarta untuk bekerja. Baca juga: Komposisi Penduduk Ini karena Jakarta adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian Indonesia. Pekerjaan di Jakarta jauh lebih banyak, lebih bervariasi, dan lebih menghasilkan uang dibanding pekerjaan di daerah lain.
3. Faktor sosial budaya
Sementara faktor sosial budaya meliputi kemudahan pemenuhan kebutuhan sosial masyarakat. Contohnya wilayah dengan banyak sekolah bagus, fasilitas publik yang bagus, akan menarik banyak penduduk untuk tinggal. Wilayah yang relatif aman secara sosial politik juga umumnya menjadi pilihan tempat tinggal masyarakat.
Baca juga: Pengertian Komposisi penduduk dan Jenis-jenisnya
Jenis-Jenis Kepadatan Penduduk
Ternyata ada 3 jenis kepadatan penduduk antara lain kepadatan penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian, Umum (Aritmatik) dan ekonomi.
1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian
Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dapat dibedakan menjadi dua yaitu kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis.
a. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian. Istilah lain untuk kepadatan penduduk agraris adalah kepadatan penduduk netto.
b. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan jumlah penduduk total, baik yang berprofesi sebagai petani maupun yang bukan berprofesi sebagai petani, dengan luas lahan pertanian.
2. Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)
Kepadatan penduduk aritmatik adalah jumlah penduduk rata-rata yang menempati wilayah per kilometer persegi. Kepadatan penduduk aritmatik juga dikenal dengan istilah kepadatan penduduk secara umum. Kepadatan penduduk aritmatik merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total - tanpa memandang mata pencaharian - dengan luas wilayah, baik wilayah lahan pertanian ataupun tidak.
3. Kepadatan Penduduk Ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah berdasarkan kemampuan wilayah yang bersangkutan tersebut.