Home » Kongkow » Asmara » Jangan Ragu, Siapa Tahu Belahan Jiwa Ada di Dekatmu

Jangan Ragu, Siapa Tahu Belahan Jiwa Ada di Dekatmu

- Jumat, 07 Oktober 2016 | 16:52 WIB
Jangan Ragu, Siapa Tahu Belahan Jiwa Ada di Dekatmu

 Apakah kita termasuk yang percaya pada konsep belahan jiwa? Banyak yang berpendapat orang yang mampu berpengaruh besar dalam hidup dan sangat berarti buat kita adalah belahan jiwa.

Tak perlu jauh-jauh mencari belahan jiwa karena siapa tahu ia berada di dekat kita. Berikut beberapa tanda bahwa kita telah menemukannya.

#Tak ragu membagi rahasia
Bersikap terbuka pada orang yang baru dikenal bukan pilihan banyak orang. Tapi apabila kita tak ragu membagi sesuatu yang tak pernah diungkapkan pada orang lain pada seseorang yang belum lama kita kenal, bisa jadi itu adalah pertanda bahwa kita “terkait” dengan orang tersebut.

#Daya Tarik yang kuat
Kita tak hanya membahas soal daya tarik fisik tapi juga emosional. Rasanya kita ada ikatan emosional dengan orang tersebut dan pikiran, tubuh, dan jiwa kita bertemu dengan miliknya.

#Ada ikatan kimiawi
Selain saling tertarik, kita juga merasa memiliki ikatan kimiawi dengan orang tersebut yang tidak bisa dilihat dan diraba, terutama bila sedang berdua saja. 

#Tak perlu kata-kata
Tatapan penuh makna sudah mengungkapkan segalanya, tak perlu kata-kata lagi. Komunikasi nonverbal itu lebih sakti sehingga begitu banyak momen yang tak butuh kata-kata untuk mengungkapkan perasaan. 

#Mudah tertawa
Tawa adalah kunci dari sebuah hubungan yang bahagia. Bila kita mudah dan sering tertawa saat bersamanya, maka hubungan yang tepat sedang berlangsung. Bila hubungan selalu tegang tanpa keceriaan, maka pasti ada yang salah.

#Ada ikatan batin
Ketika berada di dekat orang tersebut, kita merasa sangat menginginkannya. Rasa terikat tak bisa disangkal dan setiap otot tubuh pun menyepakatinya. Ketika sedang berdekatan, tubuh kita dan dia saling merespon secara otomatis.

#Merasa hanya bersamanya
Saat bersamanya, kita tak bisa membayangkan orang lain dan bagaimana hidup kita tanpa si dia. Pikiran hidup berjauhan dengannya sangat menyakitkan. Kita ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya dan saling mengisi.

Sumber :
Cari Artikel Lainnya