Pada materi sebelumnya, kalian tentu sudah mempelajari tentang hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) bukan ?
Kelarutan (s) adalah jumlah maksimum zat terlarut (dalam gram atau mol) yang dapat larut dalam pelarut tertentu pada suhu tertentu. Sedangkan Ksp atau hasil kali kelarutan ini adalah hasil kali ion-ion dalam larutan pada keadaan jenuh dipangkatkan koefisien.
Baca juga: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Beberapa garam menunjukkan kelarutan yang lebih tinggi pada pH rendah (asam) dan pH tinggi (basa). Misal, kedalam larutan garam kalsium florida (CaF2) ditambahkan asam atau dilarutkan pada pH rendah, maka akan mengakibatkan terjadinya perubahan kelarutan CaF2. Hal ini karena, penambahasan asam (H3O+) mengakibatkan ion F– yang terbentuk bereaksi dengan H3O+ membentuk HF dan H2O. Adanya ion F‑ yang bereaksi mengakibatkan berkurangnya F– dalam larutan, sehingga berdasarkan asas Le Chatilier,
"Jika konsentrasi produk berkurang maka kesetimbangan akan bergeser ke arah produk, sehingga kelarutan menjadi lebih besar."
Sumber: warstek.com
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
"Garam yang sukar larut yang berasal dari asam lemah cenderung lebih mudah larut dalam larutan asam atau memiliki kelarutan yang lebih tinggi pada pH rendah."
Harga pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut. Sebaliknya harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH.
Contoh Soal Hubungan Ksp dengan pH
1. Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk? (Ksp Mg(OH)2 = 3 × 10–11)
Pembahasan :
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2
3 × 10–11 = 3 × 10–11 [OH–]2
[OH–]2 = 10–10
[OH–] = 10–5 M
pOH = 5
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5
pH = 9
2. Larutan jenuh m (OH)2 mempunyai ph : 10 + log2 hasil kali kelarutan m (OH)2 adalah
Pembahasan:
M(OH)2 --> M2+ + 2 OH-
pH=10 + log2
pOH = 4 - log2
[OH-] = 2.10-4
2 s = 2.10-4
S = 10-4
Ksp = [M2+] [OH-]2
= S (2 . S)2
= 4 S3
= 4 ( 10-4)3
= 4.10-12