Mikrofilamen adalah jaringan serat protein sitoskeleton terkecil yang berfungsi sebagai jalur untuk pergerakan protein motorik yang disebut miosin (pembentuk filamen).
Mikrofilamen berhubungan dengan miosin, sejenis protein yang mengadakan kerja sama dengan aktin dalam sel-sel otot untuk menghasilkan kontraksi. Karena adanya aktin-miosin pada mikrofilamen, maka organel inilah yang bertanggungjawab untuk semua gerakan yang ada di dalam sel.
Gerakan tersebut misalnya kontraksi, aliran sitoplasma, endositosis, eksositosis, gerak amoeboid, dan perubahan bentuk sel.
Baca juga: Bagian-bagian Sel Hewan dan Tumbuhan
Organel Mikrofilamen disebut mikrofilamen karena ukurannya memang kecil, dengan diameter 5-7 nm. Filamen tersebut terdiri atas untaian protein globular, aktin yang telah kita kenal sebagai protein kontraktil dalam sel-sel otot.
Mikrofilamen mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Menahan tegangan (gaya tarik).
2. Mempertahankan bentuk sel.
3. Berperan dalam perubahan bentuk sel kontraksi otot.
4. Mikrofilamen biasanya membentuk jaringan sub membran plasma untuk mendukung bentuk sel.
5. Kontraksi otot (filamen aktin bergantian dengan serat yang lebih tebal dari myosin, membentuk protein motor, dalam jaringan otot).
6. Siklosis (pergerakan komponen sitoplasma di dalam sel).
7. Pergerakan ‘amuboid’ dan fagositosis.
8. Bertanggung jawab untuk pemutusan galur pada sitokinesis He
Dalam sel, mikrofilamen biasanya ditemukan berkumpul di sekitar pinggiran, tepat di bawah permukaan luar. Di sini mereka dapat mengatur bentuk sel, menanggapi perubahan di lingkungan sekitarnya. Filamen tipis berperan dalam membentuk proyeksi kecil dari permukaan sel, yang dikenal sebagai mikrovili.
Baca juga: Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Mereka juga dapat membentuk tonjolan yang lebih besar, memungkinkan sel untuk bergerak dengan cara seperti amoeba melintasi permukaan. Mikrofilamen juga terlibat dalam perluasan permukaan beberapa sel kekebalan untuk menelan zat yang tidak diinginkan.
Di dalam otot, filamen aktin bergabung dengan filamen miosin sedemikian rupa sehingga memberikan otot kekuatan dan kemampuan untuk kontraksi mereka. Filamen miosin dibundel bersama untuk membentuk apa yang disebut filamen tebal, dengan diameter sekitar 15 nanometer.
Tumpukan filamen tebal dan tumpukan filamen tipis diatur secara bergantian sepanjang serat otot, dengan tujuan mereka sedikit tumpang tindih satu sama lain.
Selama kontraksi otot, hubungan antara filamen tipis dan tebal yang dibuat dan putus-putus, menyebabkan filamen untuk meluncur melewati satu sama lain dalam gerakan seperti roda gigi.