Kolonialisme bangsa Barat di Indonesia menyebabkan dampak dalam bidang politik semakin hilangnya kekuasaan Politik dan para penguasa Indonesia yang beralih ke tangan Belanda.
Kolonialisme diambil dari kata colonia, berarti pemukiman atau pertanian. Kolonialisme adalah politik yang menjalankan suatu imperium atau koloni.
Pengaruh kekuasaan Belanda semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam masalah-masalah istana, seperti pergantian tahta, pengangkatan pejabat-pejabat kerajaan, ataupun partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah kerajaan.
Dampak Kolonialisme di bidang politik antara lain sebagai berikut :
1. Daendels atau Raffles sudah meletakkan dasar pemerintahan yang modern. Pada masa pemerintahan kolonialisme dan imperialisme memunculkan adanya sistem dualisme yakni pemerintahan Eropa dan Pemerintahan pribumi.
2. Orang pribumi memimpin sebagai bupati yang menjadi pemimpin kabupaten dan dibantu oleh seorang patih, wedana yang memimpin distrik, hingga asisten wedana yang memimpin desa-desa.
3. Bupati dijadikan alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan sekarang menjadi sistem kepegawaian. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan digaji, padahal menurut adat istiadat kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat.
4. Jawa dijadikan tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf.
5. Belanda dan Inggris melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, contohnya tentang pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Yang mengakibatkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik, dan kekuasaan pribumi bahkan bisa runtuh.
6. Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern. Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda