JIKALAU aku berdiri di pantai Ngliyep
Membanting di pantai Ngilyep itu
Aku mendengar lagu sajak Indonesia
Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi,Gunung Semeru,Gunung Merbabu,Gunung Tangkuban Perahu,Gunung Kelabat dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu-lagu yang merdu dari Batak, bukan lagi lagu Batak yang ku dengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran, bukan lagi Pangkur Palaran yang ku dengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku, bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung perkutut menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi, bukan lagi aku mendengarkan burung perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jikalau aku melihat anak-anak di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
"Pak Merdeka...pak Merdeka...pak Merdeka!"
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia.***