Beragam bahan alami berkhasiat dapat membantu memelihara penampilan Anda tetap awet muda dan sehat. Beragam herbal itu contohnya kunyit, jeruk nipis, mentimun, sirih, pegagan, sambiloto, jahe, lidah buaya, dan kencur.
Keinginan untuk tetap tampil muda dan sehat sudah muncul sejak berabad-abad lampau. Buktinya, orang Mesir rela berendam dalam lumpur karena yakin hal itu dapat mengencangkan kulit. Di dalam negeri, air pancuran atau air terjun juga sering dimaknai sebagai sarana awet muda.
Minat kuat untuk tetap muda di sisi lain sering kali tidak dilandasi oleh pengetahuan yang cukup sehingga banyak orang salah jalan. Kondisi itu membuat orang memilih cara atau terapi yang berisiko, meski memberikan dampak cepat atau instan.
Tawaran yang relatif murah dengan risiko sangat minimal adalah dengan memanfaatkan khasiat beragam bahan alami, apalagi sejatinya negeri kita ini kaya tanaman yang secara turun-termurun dimanfaatkan untuk memelihara kemudaan.
Muda luar dalam
Dr Michael dari Herbacure menyebutkan beberapa jenis bahan alami yang dapat dimanfaatkan agar tampak awet muda luar dan dalam. Herbal untuk menghaluskan dan mengencangkan kulit adalah yang banyak mengandung antioksidan alami dan astringen (mengecilkan pori).
Bahan itu di antaranya kunyit (Curcuma domestica), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), mentimun (Cucumis sativus), lidah buaya (Aloe vera), dan sirih (Piper betle). Adapun herbal yang dapat bereaksi dalam tubuh agar kulit tampak segar, daya tahan tubuh lebih baik serta tidak lekas pikun, di antaranya pegagan (Centella asiatica), sambiloto (Andrographis paniculata), jahe (Zingiber officinale), dan kencur (Kaemferia galanga).
Beberapa indikator awet muda antara lain kulit segar, elastisitas terjaga, tidak banyak flek hitam akibat paparan sinar matahari, bersih, dan bersinar. Selain itu, rambut sehat, lebat, dan tidak banyak uban. Tak kalah penting, fisik dan pikiran terjaga alias tetap fit dan tidak cepat pikun.
Sirih, percantik kulit
Dari berbagai penelitian diketahui bahwa sirih mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat merangsang saraf pusat dan daya pikir guna menekan risiko kepikunan. Daunnya mengandung eugenol yang bersifat analgesik (pereda nyeri).
Secara tradisonal daun sirih dikenal efektif mengatasi keputihan dan bau badan. Kandungan minyak atsirinya, antara lain chavicol dan betlephenol, memiliki daya antijamur, antioksidasi, dan antikuman. Tumbuk 4-6 lembar daun sirih segar yang telah bersih sampai halus, lalu gunakan sebagai bedak kompres agar kulit tetap sehat, bersih, dan segar.
Timun, penghalus wajah
Sayuran ini jadi favorit untuk merawat kesegaran kulit wajah. Mentimun kaya akan silikon dan fluorin, serta rendah kalori. Sifatnya yang dingin dan menyegarkan terasa nyaman di kulit. Tak heran, produsen kosmetik menjadikannya sebagai bahan dasar produknya.
Timun mentah mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Biji timun mengandung banyak vitamin E yang berkhasiat menghambat proses penuaan dan menghapus keriput. Selain dijus, timun juga dapat dijadikan pasta atau cukup diiris lalu ditempelkan di kulit wajah.
Ambil 2-3 buah timun ukuran sedang lalu diparut. Tempelkan parutan timun ke wajah. Sebaiknya lakukan sehari sekali. Cara ini mampu mengurangi kerutan sekaligus membuat wajah segar dan awet muda.
Lidah buaya, peremaja sel
Lidah buaya mengandung saponin yang bersifat antikuman serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotika dan penghilang rasa sakit. la juga merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Kemampuan ini yang disebut rahasia awet muda.
Gel lidah buaya mengandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Gel ini menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga wajah terlihat segar berseri.
Lidah buaya juga memiliki kemampuan antijamur, antibakteri, antiinflamasi, dan regenerasi sel, selain menurunkan kadar gula darah pada pengidap diabetes, mengatasi gangguan hati, serta menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan kanker.
Jahe, pemelihara pencernaan
Jahe merupakan bahan alami paling populer. Hampir setiap orang kenal wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe untuk membuat badan lebih hangat.
Khasiat ini memang yang paling terkenal yang dimiliki jahe. Sebenarnya masih banyak khasiat jahe, seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan, serta sebagai tonikum.
Selain itu, jahe juga menambah nafsu makan dengan merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Khasiat inilah sebenarnya yang membantu seseorang jadi terlihat awet muda dari dalam. Dengan terpeliharanya usus, berarti metabolisme juga berjalan dengan baik.
Pemanfaatan jahe relatif gampang karena cukup diseduh air panas atau direbus, atau serbuknya dijadikan tambahan untuk membuat berbagai bahan pangan seperti kue.
Jeruk nipis, penghalau keriput
Jeruk nipis mengandung sitrat tinggi, bahkan 10 kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan sitrat pada jeruk keprok atau enam kali jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogram. Kandungan asam sitrat inilah yang sering dimanfaatkan dalam dunia kecantikan untuk perawatan kulit dan rambut.
Selain itu, kandungan vitamin C-nya yang tinggi membuat buah ini pantas dipakai dalam ramuan awet muda. Berbagai penelitian membuktikan bahwa vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat menangkal terjadinya keriput atau kulit kusam.
Cara pemanfaatan buah ini relatif mudah. Cukup dengan mengoleskan bagian dalam buah yang sudah dibelah ke kulit muka atau menggunakannya sebagai campuran masker.
Sambiloto, penghambat penuaan
Kandungan andrografin, androfolit (zat pahit), dan panikulin dalam sambiloto merupakan antibiotika alami. Zat ini membantu tubuh dari dalam untuk mengurangi risiko penuaan kulit dan menjaga fungsi organ tubuh dari efek radikal bebas.
Ekstrak sambiloto mampu meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi yang menurunkan kualitas organ dalam tubuh, termasuk jaringan kulit. Biasanya, bahan ini dimanfaatkan dalam bentuk kering atau ekstrak daun, batang, akar, dan bunga agar tahan lama.
Kunyit bikin berseri
Kandungan kimia dari rimpang kunyit di antaranya minyak atsiri sebanyak 6 persen, zat warna kuning yang disebut kurkuminoid 5 persen (meliputi kurkumin 50-60 persen, monodesmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi, dan vitamin C.
Kunyit biasa dimanfaatkan sebagai jamu bersama asam atau dalam bentuk serbuk (kapsul). Kunyit juga sering digunakan wanita untuk memperlancar haid dan meringankan nyeri haid dan gangguan menopause.
Untuk menjaga kesehatan dan kecantikan, selain dengan asam, kunyit juga bisa dicampur kulit delima putih dan sidowayah. Kunyit bekerja dari dalam tubuh untuk membuat kulit tampak lebih berseri.
Pegagan, pereda stres
Sebagai tanaman berkhasiat obat, pegagan dimanfaatkan terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Ia dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah, dan memperlancar air seni. Saat ini sudah dimanfaatkan sebagai tonik untuk memperkuat dan meningkatkan daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki.
Selain meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, pegagan bisa membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi. Kondisi stres ini bisa membuat tubuh cepat tua.
Pemanfaatan tanaman ini relatif mudah, yakni mengonsumsinya langsung sebagai lalapan atau dibuat sayur. Meski bukan sepenuhnya karena konsumsinya, banyak orang percaya pegagan potensial dikembangkan sebagai pemelihara kesehatan dan kemudaan.
Kencur, pelangsing alami
Kencur memiliki kandungan minyak atsiri (borneol, kamfer, sineol, etilalkohol) sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peluruh dahak atau pembersih tenggorokan, menghilangkan lendir yang menyumpat hidung, menghangatkan badan, sebagai pelangsing, membantu mengeluarkan gas dari perut, dan baik untuk menangkal radikal bebas sebagai salah satu penyebab penuaan dini.
Umumnya sebagai ramuan awet muda, kencur bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman beras kencur atau beras cikur (dalam bahasa Sunda). Karena rasanya agak getir, Anda disarankan untuk menambahkan gula aren yang harum.