Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar - benar sama. Setiap individu memiliki ciri - ciri khusus yang menyebabkan individu satu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini menunjukkan adanya biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini.
Klasifikasi Makhluk Hidup merupakan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan objek studi yang beraneka ragam, yaitu dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri dan sifat yang ada. Dengan adanya klasifikasi maka manfaatnya adalah untuk memudahkan bagi kita untuk mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam, misalnya untuk mengetahui :
Sistem ini berdasarkan pada persamaan ciri morfologi yang mudah dilihat. Contoh :
Sistem ini berdasarkan pada banyak sedikitnya persamaan sifat-sifat morfologi, anatomi dan fisiologi. Contoh :
Sistem ini berdasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan (evolusi), yang mencerminkan urutan perkembangan antara satu tingkatan (takson) dengan tingkatan lain. Makin banyak persamaan maka makin dekat kekerabatannya dan makin sedikit persamaan, maka makin jauh kekerabatannya. Contoh :
MANUSIA | BUAH MANGGA | ||
Urutan Takson | Nama Takson | Urutan Takson | Nama Takson |
Kingdom | : Animalia | Kingdom | : Plantae |
Filum | : Chordata | Divisi | : Spermatophyta |
Classis | : Mamalia | Sub Divisi | : Angiospermae |
Ordo (bangsa) | : Primata | Classis | : Dicotyledoneae |
Famili (keluarga) | : Hominidae | Ordo (bangsa) | : Sapindales |
Genus (marga) | : Homo | Famili (keluarga) | : Anacardiaceae |
Spesies (jenis) | : sapiens | Genus (marga) | : Mangifera |
Spesies (jenis) | : indica |
Pada tahun 1.735 Carolus Linnaeus menciptakan sistem tata nama dengan tujuan untuk mempermudah komunikasi antar ilmuan biologi mengenai suatu jenis makhluk hidup. Tata nama tersebut dekenal dengan sebutan binomial nomenklatur atau tata nama ganda. Berikut kaidah dalam penulisan nama ilmiah
Pengelompokannya berdasarkan bisa tidaknya makhluk hidup membuat makanan. Makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri (autotrof) dikelompokan ke dalam Kingdom Plantae (tumbuhan), sedangkan makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanannya sendiri (heterotrof) dikelompokan ke dalam Kingdom Animalia (hewan).
Muncul setelah ditemukannya mikroskop. Akibatnya ditemukan mikroorganisme yang menyerupai hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup tersebut dikelompokan sendiri kedalam Kingdom Protista.
Muncul setelah berkembangnya teknik dan alat penelitian yang lebih canggih misalnya mikroskop elektron. Akibatnya dapat menjelaskan mengenai struktur dalam sel, misalnya ada tidaknya membran inti. Makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti disebut prokariotik dan dikelompokna ke dalam Kingdom Monera, sedangan makhluk hidup yang memiliki membran inti disebut eukariotik.
Pada tahun 1969 R.H.Whittaker memisahkan jamur dari kingdom plantae berdasarkan adanya perbedaan ciri struktur sel dan cara memperoleh makanannya. Jamur dikelompokan sendiri ke dalam Kingdom Fungi.
Carl Woese tahun 1970an menemukan Archaebacteria berbeda dengan Eubacteria (bakteri) dalam kingdom monera. Archaebacteria lebih mendekati makhluk eukariot.
Pengenalan suatu makhluk hidup dilakukan dengan cara mengamati persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Biasanya yang paling mudah diamati adalah persamaan/perbedaan dari morfologinya. Determinasi (indentifikasi) dapat dilakukan dengan cara ingatan, bantuan orang lain, spesimen acuan, pustaka atau computer.
Determinasi (indentifikasi) biasanya dilakukan dengan menggunakan kunci dikotom. Kunci dikotom terdiri sederetan bait yang diberi nomor dan setiap bait terdiri dari dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi ciri yang bertentangan satu dengan yang lainnya dan ditandai dengan huruf.