Teater Tradisional adalah jenis teater yang berkembang di berbagai suku Bangsa yang ada di Indonesia dengan menggunakan kaidah dan pola pementasan yang bersumber dari esterika asli budaya Indonesia.
Untuk menjadi seorang pemain teater tradisional perlu memahami seni peran.Pemain dilatih manjadi tokoh dan karakter sesuai dengan yang diperankan.
Karakteristik Teater Tradisional
Pembahasan kali ini adalah bertujuan untuk mengenalkan kembali budaya asli indonesia kepada generasi milenial selain itu juga untuk lebih menyadari akan kekayaan, keunikan, serta kehebatan dan kecerdasan budaya bangsa kita tercita indonesia terutama dalam seni teater tradisional.Bila kalian sudah tau bagaimana cara melestarikannya, bahkan dapat menjadikan kalian sebuah inspirasi bagi teman-teman dan juga keluarga kalian dan dapat membuat sebuah karya dan kreasi baru mengenai teater tradisional maupun teater masa kini.
Baca juga: Pengertian Teater Modern dan Unsur-unsurnya
Sebelum melanjutkan pembahasan , tau ngga sih apa teater tradisional itu ?
Teater tradisional adalah adalah suatu bentuk teater yang lahir dan tumbuh serta berkembang di suatu daerah dan juga salah satu hasil kreativitas kebersamaan suku bangsa indonesia. Teater yang menjadi biji dari budaya daerah setempat dan dikenal oleh masyarakat lingkungannya.
Contoh Teater Tradisional antara lain Ketoprak, Mamanda, ludruk dan lenong.
Contoh Teater tradional - Ketoprak
Pementasan teater tradisional biasanya dilakukan di alam terbuka atau di pendopo yang penontonnya dari berbagai sisi yang terbuka secara umum. Buat kalian yang membaca artikel ini, ayo kita selaku generasi penerus bangsa mari kembangkan dan lestarikan bersama-sama budaya negara tercinta kita supaya tidak punah ditelan jaman.
Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur teater tradisional, terdiri atas:
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok tersebut di kembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan menarik. Tema dapat di persempit menjadi topik kemudian topik tersebut di kembangkan menjadi kisah dalam teater dengan dialpg-dialognya. Sementara itu, judul dapat diambil dari isi ceritanya.
Baca juga: Unsur Seni Peran dalam Seni Teater
Plot adalah rangkaian peristiwa atau jalan kisah dalam drama. Plot terdiri atas konflik yang berkembang secara bertahap, dari sederhana menjadi kompleks, klimaks, sampai penyelesaian. Tahapan plot yaitu sebagai berikut:
Penokohan dalam teater mencakup beberapa hal di antaranya sebagai berikut:
Penokohan/karakter pelaku utama adalah pelukisan karakter/kepribadian pelaku utama. Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan berhubungan dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia, bentuk fisik, dan kejiwaannya. Perwatakan berhubungan dengan sifat pelaku. Dalam teater penokohan dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu:
Dialog adalah percakapan antar tokoh (yang bersamaan dalam satu gerak atau adegan) untuk merangkai jalannya kisah. Dialog harus mendukung karakter tokoh, mengarahkan plot dan mengungkap makna yang tersirat.
Bahasa merupakan bahan dasar naskah atau skenario dalam wujud kata dan kalimat. Kata dan kalimat harus dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara komunikatif dan efektif.
Ide dan pesan dalam pertunjukan harus bisa di tuliskan oleh penulis dan di implementasikan di atas panggung oleh pemeran. Ide bisa di dapat dengan cara merekayasa secara logis, sehingga selain dapat menghibur, pementasan teater juga menampilkan pesan moral melalui nilai-nilai pendidikan.
Setting atau latar adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan di panggung. Setting ini bisa mencakup tata panggung dan tata lampu.