Perbedaan dari ketiga hifa yang terdapat pada struktur tubuh Zygomycota diberikan seperti daftar berikut.
Hifa Stolon: hifa yang menjalar di permukaan substrat.
Hifa Rizoid: jenis hifa yang menembus ke dalam substrat seperti akar disebut.
Hifa Sporangiosfor: bentuk hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium.
Sporangium: kotak spora yang berisi banyak spora
Miselium: kumpulan beberapa hifa
Habitat Zygomycota
Zygomycota sebagian besar merupakan jamur terestrial yang hidup sebagai saprofit di tanah, makanan atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Jamur zygomycota ada yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan sehingga menyebabkan penyakit.
Jenis jamur zygomycota lainnya hidup bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain. Misalnya dengan ganggang hijau- biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak (lichen), dan dengan akar tumbuh tinggi sebagai mikoriza.
Reproduksi Zygomycota
Reproduksi aseksual
Bila dinding sporangium melarut, maka sporangiospora dibebaskan.
Sporangiospora berkecambah dan berkembang menjadi organisme dengan hifa somatik.
Ujung sporangiosfor berkembang menjadi sporangium yang berisikan banyak sekali sporangiospora.
Reproduksi seksual
Reproduksi seksual mensyaratkan adanya dua lawan jenis serasi (+ dan -). Apabila kedua tipe ini bersentuhan satu dengan yang lain, terbentuklah progametangium.
Kemudian terjadi septum dekat ujung setiap progametangium, yang memisahkannya menjadi dua sel, gametangium dan sel suspensor.
Dinding kedua gametangium yang bersentuhan itu melarut pada titik sentuh, kedua protoplasma bercampur (plasmogami).
Lalu nukleus (+) dan (–) melebur (kariogami) untuk menghasilkan banyak nukleus zigot. Struktur yang mengandungnya dinamakan senozigot.
Dinding yang mengelilingi senozigot menebal dan permukaannya menjadi hitam dan berkutil-kutil, maka terbentuklah zigospora, yang tetap dorman 1 sampai 3 bulan.
Setelah berkecambah, terbentuklah organisme baru. Meiosis berlangsung selama proses perkecambahan.