<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Cerpen ialah sebuah singkatan dari cerita pendek. Akan tetapi, cerpen juga mempunyai ciri-ciri dimana harus mencakup kalimat yang kurang dari sepuluh ribu. Dalam hal ini, cerpen sendiri mempunyai struktur yang berada pada teks cerpen tersebut. Inilah struktur cerpen dengan beragam jenisnya yang bisa kita ketahui.</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://www.ayoksinau.com/wp-content/uploads/2019/11/cerpen-1.png'><span style='color:#000000'><img alt='Pengertian Cerpen' src='https://www.ayoksinau.com/wp-content/uploads/2019/11/cerpen-1.png' style='height:286px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Cerpen sendiri mempunyai struktur, dimana struktur ini akan menjadi sebuah elemen yang akan membentuk suatu cerita pendek. Elemen yang dipakai juga beragam dan hal ini harus dimuat pada suatu cerpen, sebagai salah satu syarat untuk membuat cerpen atau cerita pendek.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Kerangka Struktur Cerita Pendek</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Terdapat 6 (enam) elemen yang membangun suatu cerpen, atau lebih sepesifiknya dikenal dengan struktur cerpen yakni:</span></p> <ol> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Abstrak</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Abstrak itu sendiri ialah elemen pertama yang harus berada dalam suatu cerpen. Abstrak sendiri merupakan gambaran yang mengawali suatu cerita dan mempunyai sifat yang opsional.</span></p> <ol start='2'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Orientasi</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Orientasi mempunyai hubungan dengan waktu, suasana, tempat yang ada pada cerita pendek tersebut. Hal ini lah yang membuat sebuah cerpen semakin menarik karna menggunakan latar belakang yang menarik.</span></p> <ol start='3'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Komplikasi</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Komplikasi ialah sebuah gambaran bagaimana urutan suatu kejadian yang bisa dihubungkan, dengan bagaimana sebab dan akibat cerita itu dengan karakter dan tokoh yang biasanya terlihat di struktur cerita pendek yang satu ini.</span></p> <ol start='4'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Evaluasi</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Evaluasi ialah sebuah konflik yang terjadi dan menuju pada sebuah klimaks. Disinilah mulai didapatkan bagaimana penyelesaian dari masalah yang ada pada jalannya cerita cerpen tersebut.</span></p> <ol start='5'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Resolusi</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada bagian elemen ini, pengarang mulai mengemukakan bagaimana solusi dari masalah yang ada atau pada elemen evaluasi yang dilalui oleh para tokoh dalam cerpen tersebut.</span></p> <ol start='6'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Koda</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dalam sebuah cerpen, elemen terakhir yang harus ada didalam cerpen ialah koda. Koda disini ialah nilai atau pelajaran apa yang diperoleh dari cerita cerpen ini. Hal ini yang biasanya digunakan sebagai salah satu kesan oleh para pembaca.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Struktur Cerita Pendek Intrinsik</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Unsur ini ialah unsur yang memang berasal dari dalam cerita pendek itu sendiri.</span></p> <ol> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Tema</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tema sendiri ialah gagasan utama yang menjadi suatu dasar dari cerita dan jalannya suatu cerita pendek. Dalam hal ini, tema juga bisa menentukan bagaimana kesan dari pada cerpen tersebut.</span></p> <ol start='2'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Alur/plot</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Alur atau plot ialah tahapan atau urutan dari suatu jalan cerita pendek yang ada. Alur ini juga mencakup seperti perkenalan, konflik, sampai mencapai klimaks dan berakhir dengan penyelesaian.</span></p> <ol start='3'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Setting</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Setting ini meliputi bagaimana latar, tempat atau juga waktu hingga suasana yang dibuat dalam sebuah cerita di cerita pendek.</span></p> <ol start='4'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Tokoh</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tokoh ialah bagaimana pelaku yang ada di dalam cerita pendek tersebut. Dalam hal ini, tokoh mempunyai watak berbeda untuk masing-masingnya., disini tokoh juga bias dibuat beragam.</span></p> <ol start='5'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Penokohan</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Berbeda dengan tokoh-tokoh yang lebih menggambarkan watak, dalam penokohan mulai te bagairlihat mana perilaku yang dianut tokoh tersebut, baik dari sifat, ucapan, pandangan hingga pikiran yang ada atau tergambar pada sebuah cerita. Dalam hal ini, penokohan juga mempunyai dua mode yakni:</span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Metode analitik</strong></span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Metode ini ialah bagaimana seorang tokoh mempunyai gambaran sifat di dalam cerita dan ditunjukan secara langsung. misalnya : pemalu, penakut, pembohong.</span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Metode dramatik</strong></span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dalam hal ini, sifat tokoh diilustrasikan dengan cara yang tidak langsung. Sifat yang diilustrasikan dalam cerpen ini biasanya bisa mellui bagaimana fisik, percakapan dengan tokoh lain atau sampai reaksi yang dimiliki oleh tokoh lain.</span></p> <ol start='6'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Sudut pandang</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sudut pandang ialah bagaimana cara pandang yang dibentuk atau coba di aplikasikan oleh pengarang pada sebuah cerita yang dibuatnya dalam cerpen. Sudut pandang sendiri mempunyai beberapa macam jenis, yaitu:</span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Sudut pandang orang pertama</strong></span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Untuk sudut pandang orang ini, biasanya dimainkan oleh pelaku utama dan sampingan. Untuk pelaku utama, biasanya memakai “aku” dan biasanya akan dibuat sebagai suatu fokus atau pusat sebuah perhatian. Akan tetapi berbeda dengan pelaku sampingan, “aku” akan dibuat atau hanya muncul dimana untuk mengantarkan suatu cerita bahkan hanya untuk menjadi penutup suatu cerita pendek</span></p> <ul> <li> <pre style='text-align: justify;'> <span style='color:#000000'><strong>Sudut pandang orang ketiga</strong></span></pre> </li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sudut pandang orang ketiga ini biasanya digunakan untuk serba tahu dan juga pengintai. bila untuk digunakan sebagai orang yang semuanya tahu, “dia” yang mana dimanfaatkan oleh pengarang atau narrator yang lebih memahami segala hal yang tentunya berhubungan dengan “dia” atau objek yang dituju. Akan tetapi untuk pengamat, “dia” hanya akan muncul untuk mengilustrasikan bagaimana perasaan yang dirasakan oleh orang tersebut, apa yang sedang dialami dan juga apa yang sedang di pikirkan oleh seorang tokoh tersebut.</span></p> <ol start='7'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Amanat</strong></span></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Amanat ialah salah satu hal dimana akan ada pesan moral atau juga pesan yang akan disampaikan baik secara langsung ataupun tidak langsung oleh pengarang. Dalam hal ini, pengarang juga mempunyai tujuan agar para pembaca bukan hanya sekedar membaca. Tujuan ini lebih untuk pembaca bisa menerima apapun pesan dibalik cerita tersebut.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Struktur Cerita Pendek Ekstrinsik</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Unsur ekstrinsik ini ialah unsur struktur cerita pendek yang mana berasal dari luar. Struktur Cerita Pendek Ekstrinsik sebagai berikut</span></p> <ol> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Latar belakang masyarakat</strong></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Latar belakang ini merupakan salah satu diantara unsur struktur yang ada pada cerpen. Struktur yang satu ini meskipun memiliki unsur luar dari cerpen tetapi juga dapat mempengaruhi jalan cerita yang ada di cerpen. Dalam hal ini, latar belakang masyarakat bisa berupa sosial, ekonomi, ideologi dan hal ekstrinsik lainnya di masayarakat.</span></p> <ol start='2'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Latar belakang pengarang</strong></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Berbeda dengan latar belakang halayak ramai, latar belakang yang satu ini dapat menjadi salah satu unsur yang diambil dari latar belakang pengarang sendiri, lalu bagaimana pemahamannya, baik motivasi dan faktor-faktor apasaja hingga motivasi untuk membentuk cerita pendek tersebut. Dalam hal ini, latar belakang pengarang bisa berupa:</span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Biografi</strong></span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Biografi ialah bagaimana latarbelakang dari pengarang tersebut. Hal ini mestinya juga mempengaruhi bagaimana cerita pendek bisa dibuat melalui pengalaman pribadi.</span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Kondisi psikologis</strong></span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kondisi ini juga bisa mempengatruhi ssebuah cerpen , hal ini dikarenakan meliputi bagaimana suasana hati sang pengarang, atau motivasi apa yang membuat dirinya menjadi sebuah cerpen. Tentunya hal ini juga akan menjadi sesuatu yang sangat mempengaruhi apa yang akan ditulisnya dalam suatu cerita.</span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Aliran sastra</strong></span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Aliran sastra ini juga mempunyai pengaruh dengan gaya penulisan bahasa yang memang digunakan oleh pengarang.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Contoh Struktur Cerpen Fabel</strong></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Judul Cerpen: Tiga ikan</strong></span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Orientasi</strong></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada suatu hari, hidup tiga ikan yang tinggal dengan kehidupan damai di sebuah kolam. Pada suatu sore, ada para nelayan yang melewati kolam tersebut dan secara tidak sengaja melihat tiga ikan yang ada di kolam. “Aku baru mengetahui ternyata kolam ini penuh dengan ikan”, mereka para nelayan tampak senang dan berbicara satu sama lain dengan semangat sebab melihat ikan. ” Jika diingat-ingat, nampaknya kita belum pernah memancing di kolam ini”.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Melihat hal tersebut para nelayan menyadari bahwa penuh ikan dan belum ada seorangpun dari mereka yang memancing di kolam tersebut, mereka sepakat untuk kembali esok hari dan menangkap ikan-ikan yang ada di kolam itu. “Ungkap seorang nelayan Besok kita akan tangkap ikan itu dengan jaring kita!” kemudian para nelayan tersebut pergi meninggalkan kolam.</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Komplikasi</strong></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Salah satu ikan tua mendengar hal ini dan ia mulai merasa gelisah. Dan dia langsung memanggil ikan-ikan yang lainnya dan mengatakan “Apakah kalian dengar apa yang dikatakan nelayan tadi? Kita semua harus meninggalkan kolam ini. Ayo cepat, kalau tidak para nelayan itu akan menangkan dan membunuh kita semua!”.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ikan kedua menyetujui pendapat ikan tua dan berkata, “Kamu benar ikan tua, kita harus cepat-cepat meninggalkan kola mini!”. Akan tetapi berbeda dengan kedua temannya, ikan yang paling muda hanya meresponnya dengan tertawa. “Kamu itu cemas dengan tanpa alasan yang jelas” kata ikan yang paling muda</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dia juga menambahkan, “Bukan cuma sehari dua hari kita tinggal di kolam ini sampai saat ini tidak pernah ada nelayan datang. Mengapa nelayan itu harus kembali lagi? Sudahlah, aku akan tetap tinggal disini. Aku mempunyai keberuntungan yang akan menyelamatkanku”.</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Resolusi</strong></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tanpa mendengar omongan ikan yang muda, ikan tertua putuskan untuk meninggalkan kolam tersebut dan keluarganya pun ikut meninggalkan kolam tersebut pada sore hari itu juga. Ikan kedua akhirnya melihat nelayan datang dari kejauhan pada suatu pagi hari, dan langsung puuskan juga untuk meninggalkan kolam tersebut dengan seluruh keluarganya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Namun ikan ketiga masih juga tetap menolak untuk pergi dan meninggalkan kolam tersebut untuk menyelamatkan diri. Nelayan itu melihat ikan ketiga dan menangkan semua keluarga ikan yang tertinggal di kolam. Ternyata perkiraan ikan ketiga salah, bahwa ada keberuntungan yang akan menyelamatkannya. Dan pada Akhirnya ikan ketiga tertangkap dan terbunuh oleh para nelayan.</span></p> <ul> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Koda</strong></span></h3> </li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ikan yang sebelumnya cemas akan kedatangan para nelayan dan bertindak sebelum para nelayan datang berhasil selamat. Namun ikan yang hanya mempercayai keberuntungannya dan tidak berbuat apa-apa, semuanya mati tak tersisa satupun. Hal ini juga tentunya sangat berlaku pada kehidupan kita.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Struktur Cerpen Ibu</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Judul Cerpen : IBU</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada suatu hari, ada seorang ibu yang melahirkan anaknya berjenis kelamin laki-laki. Setelah melahirkan, ibu tersebut langsung ingin melihat sang anak yang masih digendong oleh dokter. Akan tetapi, pada saat dokter membuka kain yang diletakan di kepala sang anak laki-laki ternyata sang ibu telah melahirkan anak yang tidak sempurna. Sang anak laki-laki tidak mempunyai telinga.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>7 tahun telah berlalu sudah, ketika sang anak laki-laki yang kini besar pulang kerumah dengan wajah yang sangat sedih dan murung sang ibu langsung menanyakannya. “Mengapa engkau menangis, anaku?”, anak itu menjawab dengan suara yang pelan “Saat aku disekolah, anak laki-laki lain yang mempunyai badan besar meledeku dengan menganggap aku anak yang aneh”.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tentunya mendengar hal itu, menjdikan kedua orang tuanya merasa sangat sedih. Sang ayah pun langsung mencari dokter untuk meminta pertolongan dengan mendapat cangkokkan telinga untuk anaknya. Setelah beberapa tahun berlalu, sang ayah tersebut ahirnya bertemu dengan seseorang yang sudah terbiasa dalam menangani cangkokan telinga. Akan tetapi ada syarat yang harus di lalui.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>“Harus ada orang yang memang mau mendonorkan telinganya untuk anak laki-lakinya:. Sepuluh tahun sudah berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dengan wajahnya yang tampan dan dia dikenal dengan kepandaiannya dalam memainkan alat musik dan suaranya juga merdu. Memang dia tidak bisa mendengar, namun dia bisa memainkan alat musik kesukaanya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ketika anak laki-laki itu pulang kerumah, sang ayah langsung mengajak anaknya untuk pergi operasi pencakokan telinga. Anak laki-laki itu tentunya terkejut dan langsung bertanya, ” siapa yang rela untuk mendonorkan telinganya untuku ayah?” sang ayah pun menjawab, “Dia tidak ingin kamu mengetahui siapa sebenarnya dirinya nak”. Akhirnya anak laki-laki itupun memperoleh cangkok telinga.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Waktu juga berjalan dalam waktu yang lama, anak laki-laki itu berubah menjadi sosok yang sukses dan berbakat di bidang seni. Suatu hari dia pulang kerumah ayahnya karena mendengar kabar sang ibu yang sudah terbujur kaku di ruang tamu. Anak laki-laki itu menanyakan ayahnya siapa yang telah mendonorkan telinga untuknya? Dia semakin penasaran, sebab telinganya membantu dia sukses.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sang ayah lalu mengibaskan rambut ibunya, ” ibumu berkata, dia sanagt senang untuk memanjangkan rambutnya agar kamu tidak tau nak, kalau dia yang telah rela untuk mendonorkan telinganya”. Seketika anak itu pun langsung menangis dan memeluk erat sang ibu yang telah meninggal. Anak laki-laki itu pun sanagt berterimakasih untuk segala pengorbanan yang dilakukan ibunya selama ini.</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>Struktur cerpen:</strong></span></span></h2> <ol> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Perkenalan</strong></span></h3> </li> </ol> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ibu ialah orang yang mendonorkan telinga untuk anaknya</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ayah ialah orang yang mencari seorang dokter, agar dapat membantu anak laki-lakinya</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Anak laki ialah orang yang terlahir dengan telinga yang tidak sempurna</span></li> </ul> <ol start='2'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Penampilan masalah</strong></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seorang anak laki-laki yang selalu di ledek oleh orang lain sebab tidak memiliki telinga</span></p> <ol start='3'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Puncak masalah</strong></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Anak laki-laki yang ingin mempunyai telinga, hal inilah yang menjadikan ayahnya selalu mencarikan seseorang yang bersedia untuk mendonorkan telinga untuk anaknya</span></p> <ol start='4'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Masalah menurun</strong></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ada seseorang yang mau mendonorkan telinga untuk anak laki-laki itu, tetapi belum diketahui siapa orang tersebut</span></p> <ol start='5'> <li> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Penyelesaian</strong></span></h3> </li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seseorang telah bersedia mendonorkan telinga untuk anak laki-laki itu, dan sudah mengetahui kenyataan ternyata sang ibu yang mendonorkan telinga untuk anaknya sendiri</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Demikian penjelasan mengenai struktur erpen beserta contohnya secara lengkap. Cukup sekian penjelasan kali ini, semoga dapat menjadi bermanfaat.</span></p>