<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Siapa yang tidak kenal dengan <strong>bunga anggrek</strong>, tanaman hias yang masih diminati oleh banyak orang hingga saat ini. Keunikan bentuk serta warnanya menjadikan bunga ini sering diburu oleh pehobi. Hingga saat ini sudah ada 750 famili, 43.000 spesies, dan 35.000 varietas hibrida anggrek yang terindentifikasi di seluruh dunia. Sebanyak 5.000 spesies di antaranya ada di Indonesia.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='bunga anggrek' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2021/01/Mengenal-Lebih-Dekat-Bunga-Anggrek-Tanaman-Hias-Populer-Sepanjang-Masa.jpg' style='height:268px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>foto: Pertanianku</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Anggrek termasuk famili <em>Orchidaceae</em>. Dilansir dari <em>Indonesia.go.id</em>, nama bunga ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu <em>orchid</em>. Kata tersebut secara etimologis berasal dari kata <em>rorchis</em> yang berarti <em>testicle</em> atau buah zakar. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa bunga anggrek memang lebih menggambarkan kaum laki-laki, hal tersebut bisa diketahui dari penamaan bunga ini.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tanaman hias ini sering dipilih karena mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Tanaman tetap mampu mengeluarkan bunga yang cantik meski baru saja didatangkan dari daerah yang cukup jauh. Lokasi hidup anggrek cukup beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, bergantung pada jenis anggrek yang dipilih.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Ada dua jenis anggrek, yaitu epifit dan terrestrial. Epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuh menempel dengan tanaman lain, tetapi tidak merugikan tanaman tersebut. Jenis anggrek epifit yang mudah dijumpai adalah genus <em>Dendrobium</em>,<em> Bulbophyllum</em>, dan <em>Coelogyne</em>.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sementara itu, jenis anggrek terrestrial adalah anggrek yang hidup di tanah, seperti genus <em>Spathoglottis</em>,<em> Calanthe</em>, dan <em>Paphiope-dilum</em>.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bunga anggrek yang dibudidayakan pada umumnya ditanam pada media tanam moss, pakis, serutan kayu, sabut kelapa, arang, dan kulit pinus. Sementara itu, untuk anggrek yang membutuhkan pot, pada bagian dasar pot diberikan tambahan pecahan batu bata untuk meningkatkan kemampuan drainase dan aerasi.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibagi menjadi dua tipe, yaitu simpodial dan monopodial. Tipe simpodial merupakan anggrek yang tidak memiliki cabang utama sehingga bunga keluar dari ujung batang, misalnya <em>Dendrobium </em>dan <em>Cat</em><em>t</em><em>leya</em>. Sementara itu, tipe monopodial merupakan tanaman anggrek yang tumbuh lurus ke atas pada satu batang dan bunga keluar dari sisi batang di antara dua ketiak daun, misalnya <em>Vanda</em>,<em> Arachnis</em>, dan <em>Arantera</em>.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Mungkin Anda pernah mendengar anggrek spesies atau anggrek hutan. Sebutan anggrek spesies diberikan pada tanaman anggrek yang tumbuh secara alami di habitat aslinya. Tanaman tersebut tidak mengalami kawin silang dengan jenis anggrek lainnya. Anggrek spesies atau anggrek hutan ini merupakan kekayaan hayati Indonesia yang harus terus dijaga kelestariannya.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.pertanianku.com/ragi-daun-waru-untuk-membuat-tempe/' rel='nofollow' target='_blank'><span style='color:#000000'>Baca Juga: Ragi Daun Waru untuk Membuat Tempe</span></a></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dari sekian banyak spesies anggrek yang ada di seluruh dunia, terdapat 500 spesies bunga anggrek yang telah menjadi komoditas perdagangan serta dibudidayakan. Di antara ratusan anggrek komersial, ada lima jenis bunga anggrek yang paling mudah dijumpai, yaitu <em>Dendodrium</em>,<em> Cattleya</em>,<em> Vanda</em>, dan<em> Orcidum</em>.</span></span></span></p>