Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan adatnya masing-masing. Salah satunya pakaian adat dari Sumatra Utara yang beraneka ragam sesuai dengan suku yang mendiami provinsi di bagian utara Pulau Sumatra tersebut. Sumatra Utara yang beribukota Medan ini, memiliki penduduk yang heterogen. Beragam suku bangsa seperti suku Nias, suku Melayu dan yang paling mendominasi adalah suku Batak, dikutip dari "Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10" oleh Windriati, S.Pd. Suku Batak memiliki pakaian adat yang bernama kain ulos. Secara umum, kain ulos yang menjadi identitas dan ciri utama pakaian adat Sumatra Utara di kancah Nasional. Namun, bukan hanya kain ulos, ternyata masih banyak lagi lho ragam jenis pakaian adat Sumatra Utara. Berikut ragam jenis pakaian adat Sumatra Utara yang dikutip dari buku "Storypedia Nusantara" : Pakaian Adat Sumatra Utara 1. Pakaian adat Batak Toba Pakaian adat Batak Toba terbuat dari kain ulos. Bagi orang-orang Batak Toba, ulos memiliki arti khusus. Jenisnya pun ada banyak, sesuai dengan maknanya masing-masing. Misalnya saja, ulos ragi hotang digunakan untuk pesta sukacita, ulos simbolang dikenakan saat berduka, dan banyak jenis lainnya. Kain Ulos ditenun secara manual dengan bantuan peralatan tenun tradisional. Bahan dasarnya adalah benang sutra. Suku Batak Toba umunya menggunakan benang berwarna hitam, putih, merah, emas, dan perak untuk kain Ulos 2. Pakaian adat Batak Karo Pakaian adat Batak Karo hampir serupa dengan Batak Toba. Perbedaannya adalah penggunaan kain tenun yang disebut uis gara. Dalam bahasa Karo, uis berarti kain, dan gara berarti merah. Disebut 'kain merah' karena uis gara didominasi dengan warna merah, atau kadang dipadukan dengan warna lain seperti hitam dan putih. 3. Pakaian adat Batak Mandailing Pakaian adat Sumatra Utara dari Batak Mandailing hampir serupa dengan Batak Toba yaitu menggunakan kain ulos. Perbedaannya adalah ada kain ulos yang dililitkan pada bagian tengah badan, juga pada hiasan kepala pria dan wanita. Hiasan di kepala wanita disebut bulang yang diikatkan ke kening. Bulang mengandung makna sebagai lambang kebesaran atau kemuliaan sekaligus sebagai simbol dari struktur masyarakat. 4. Pakaian adat Batak Simalungun Orang Batak Simalungun juga menggunakan kain ulos untuk pakaian adat mereka. Hanya saja penyebutannya berbeda. Mereka menyebutnya kain hiou. 5. Pakaian adat Batak Pakpak Pakaian adat Batak Pakpak disebut baju merapi-api, dengan didominasi warna hitam. Berbahan dasar katun, dan dikenakan dengan oles atau tenunan khas Pakpak. 6. Pakaian adat Batak Angkola Pakaian adat Batak Angkola hampir serupa dengan busana adat Batak Mandailing. Yang membedakan adalah pakaian wanita didominasi dengan warna merah dan dikenakan dengan selendang yang diselempangkan pada badan. 7. Pakaian adat Nias Karena letaknya terpisah, suku Nias memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda dengan suku Batak. Begitu pula dengan pakaian adatnya yang juga berbeda. Pakaian adat Sumatra Utara khas Nias disebut baru oholu untuk pakaian pria, dan baru ladari untuk pakaian wanita. 8. Pakaian adat Suku Melayu Suku Melayu banyak tersebar di daerah Sumatra Utara dan memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat suku Melayu untuk wanita berupa baju kurung atau kebaya panjang dipadukan dengan songket. Baju kurung terbuat dari brokat atau sutra yang dihiasi dengan detail-detail berwarna emas. Sementara pria Melayu memakai pakaian adat yang disebut teluk belanga, yang terdiri atas baju berkerah kocak musang dan dipadukan dengan celana bermotif sama. Kemudian dilengkapi atribut berupa tengkulok atau penutup kepala dari kain songket. Tengkulok merupakan lambang kebesaran dan kegagahan seorang pria Melayu. Nah demikian pembahasan beberapa pakaian adat Sumatra Utara. Wah, ternyata sangat beraneka ragam ya.