<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Saat ini sistem hidroponik sudah sangat terkenal, banyak masyarakat perkotaan yang sudah menerapkan sistem bertanam yang dapat dilakukan di lahan sempit. Dengan hidroponik, tanaman sayur bisa tumbuh sepanjang tahun tidak bergantung pada musim. Tahukah Anda bahwa <strong>jenis hidroponik</strong> ada banyak dan cukup bervariatif.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='jenis hidroponik' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2021/03/Jenis-jenis-Sistem-Hidroponik.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>foto: pertanianku</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada dasarnya ada enam jenis teknik bertanam secara hidroponik yang bisa Anda terapkan, simak ulasan berikut ini.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><span class='marker'><strong>Hidroponik dengan sistem <em>wick</em></strong></span></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sistem <em>wick</em> sering dikenal sebagai sistem sumbu karena jenis hidroponik ini membutuhkan sumbu untuk mengalirkan nutrisi dari air ke akar tanaman. Sumbu tersebut akan menyerap nutrisi yang berada di dalam air dan membawanya ke akar.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><span class='marker'><strong><em>Water culture</em></strong></span></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sistem <em>water culture</em> dilakukan pada wadah yang terbuat dari <em>s</em><em>tyrofoam</em>, wadah tersebut bertugas untuk menyangga tanaman. Selanjutnya, pompa udara akan memompa udara ke dalam <em>air stone</em> dan membuat gelembung-gelembung sebagai suplai oksigen ke akar tanaman.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><span class='marker'><strong>Sistem <em>ebb</em> dan <em>flow</em> (pasang surut)</strong></span></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sistem <em>ebb</em> dan <em>flow</em> atau pasang surut bekerja dengan cara membanjiri wadah tanaman dengan air nutrisi secara sementara hingga mencapai batas tertentu. Selanjutnya, air tersebut akan kembali ke penampungan. Siklus air nutrisi pada sistem hidroponik ini akan berlangsung terus seperti itu. Sistem ini membutuhkan pompa yang dihubungkan ke <em>timer</em> agar air nutrisi bisa dialirkan secara otomatis.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><span class='marker'><strong>NFT</strong></span></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Hidroponik NFT bekerja dengan mengalirkan larutan yang terdiri atas campuran air dan nutrisi secara terus-menerus sehingga akar akan terus terendam oleh air nutrisi. Volume air yang mengalir diatur sekecil mungkin, bahkan hampir mirip dengan lapisan film yang tipis.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><span class='marker'><strong>Hidroponik sistem tetes</strong></span></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Hidroponik sistem tetes menggunakan pengaturan waktu (<em>timer</em>) yang dapat mengontrol tetesan nutrisi ke dalam pot. <em>Timer </em>tersebut akan dihubungkan ke pompa yang mengalurkan nutrisi ke masing-masing tanaman. Agar tanaman mampu berdiri tegak, tanaman ditopang dengan media tanam selain tanah, seperti sekam bakar, zeolit, pasir, atau cocopeat.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><span class='marker'><strong>Aeoroponik</strong></span></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sistem aeroponik bekerja dengan cara air nutrisi disemprotkan ke akar tanaman sehingga tanaman bisa lebih mudah untuk menyerap larutan nutrisi.</span></span></span></p>