SIFAT ALKANA Untuk melihat sifat alkana ini, ada dua aspek yang biasa dilihat, sifat kimia alkana dan sifat fisika alkana. A. Sifat Kimia Alkana Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik lebur realtif rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur rantai atom karbonnya. Secara umum titik didih dan titik lebur alkana mempunyai pola sebagai berikut. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya. Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang (rantai karbon yang lurus) mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada isomer dengan rantai karbon bercabang. Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik leburnya. B. Sifat Fisika Alkana Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga disebut “parafin” yang berarti daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai karbon, semakin berkurang kereaktifannya. Reaksi pada alkana umumnya merupakan reaksi substitusi, yaitu reaksi penggantian gugus atom hidrogen pada suatu alkana. Simak beberapa contoh reaksi pada alkana berikut. Dengan gas klorin dapat bereaksi jika ada sinar matahari atau bantuan cahaya. CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl Metilklorida (klorometana) Pada pembakaran sempurna alkana, akan dihasilkan gas CO2 dan H2O. CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O Demikian ulasan mengenai sifat alkana, yang terdiri dari sifat kimia alkana dan sifat fisika alkana.