<p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Semur, merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan masakan (daging, ayam, hati, jengkol) berkuah yang dibumbui lada, kecap, dan sebagainya. Sayangnya, berbeda dengan rendang, menurut sejarah semur dikatakan bukan masakan asli orang Indonesia. Benarkah?</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dilansir dari Otonomi.co.id, Rabu (19/4/2017), sedikit banyak Belanda berperan penting dalam warisan budaya maupun kuliner Indonesia. Salah satunya semur, kuliner favorit masyarakat Indonesia.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Namun berbeda dengan lekker atau perkedel yang memang murni berasal dari Belanda. Semur memiliki sejarahnya sendiri. Meski banyak yang mengatakan semur berasal dari Indonesia, tetapi sebenarnya semur memiliki perpaduan budaya antara budaya Eropa, Timur Tengah, India, dan China.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Kata ‘semur’ berasal dari Belanda yakni ‘stomerijj’. Berubah jadi semur karena saat penjajah yang memiliki pekerja Indonesia berteriak agar mereka memasak dalam stomerijj, para pekerja mendengarnya seperti smoor, lalu disimpulkan sebagai semur.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Sebenarnya, stomerijj bukan lah sebuah wujud makanan, namun merupakan alat memasak yang berarti steamer atau kukusan. Nama dan alat yang mempengaruhi lahirnya makanan lezat bernama semur.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Jika bicara cara mengolah dagingnya, olahan bumbu-bumbu yang membuat cita rasa semur menajadi sedap merupakan pengaruh dari bangsa pendatang India dan Timur Tengah melalui rempah-rempahnya.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Dan terakhir, warna pekat coklatnya merupakan pengaruh dari Tionghoa dengan kecapnya. Namun kecapnya pun asli Indonesia, sebab Tionghoa hanya mengenal kecap asin dalam masakannya.</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-size:14px'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'>Seringkali banyak yang salah kaprah menganggap semur merupakan warisan Belanda. Memang benar semur adalah makanan yang sudah ada sejak zaman penajajahan, namun kuliner ini tercipta berkat keberagaman budaya yang masuk ke Indonesia.</span></span></p>