- Koloid, yang meliputi makromolekul protein, seperti enzim, hormon, dan karbohidrat.
- Partikel, berupa butiran glikogen pada sel hewan dan butiran tepung pada sel tumbuhan.
b. Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan serabut yang membentuk kerangka sel yang terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediet.
3. Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas karbohidrat, khususnya selulosa pada bagian luar membran plasma dari sel tumbuhan. Dinding sel terbagi atas dinding sel primer dan dinding sel sekunder.
Dinding sel primer merupakan lapisan terluar dari dinding sel sekunder. Dinding sel ini banyak ditemukan pada sel muda dan sel-sel yang tidak banyak berdiferensiasi, seperti jaringan kolenkim, jaringan parenkim, dan jaringan meristem. Dinding sel primer memiliki sifat tebal, elastis, kuat, dan berpori. Dinding sel primer tersusun atas mikrofibril dan makrofibril yang berjejer rapat. Dinding sel sekunder merupakan lapisan tebal antara dinding sel primer dan membran plasma.
Dinding sel berperan sebagai pelindung sel dari kerusakan secara fisik dan menyokong tubuh tumbuhan. Lamela tengah membatasi dinding sel yang lain dan terdapat zat pektin. Sementara plasmodesmata menyambungkan sel yang satu dengan yanng lain dan berperan dalam transportasi zat antar sel.
4. Organel
Organel adalah suatu struktur yang terdapat dalam matriks, seperti retikulum endoplasma, ribosom, badan mikro, lisosom, dan mitokondria. Penjelasan lebih jauh mengenai organel-organel sel tersebut akan dibahas secara terpisah.
Baca juga: Bagian-bagian Sel Hewan dan Tumbuhan
Berbagai Proses Dalam Sel
Di dalam sel berlangsung berbagai proses sebagai bagian sistem hidup sel yang dikenal sebagai bioproses. Bioproses dalam sel yang sangat mendasar adalah reproduksi dan sintesis protein yang dikendalikan oleh organel-organel di antaranya adalah nukleus dan ribosom. Di dalam sel hidup yang eukariotik kedua organel diatas ditemukan.
Nukleus atau inti sel merupakan organel yang paling jelas tampak dalam sel eukariotik namun tidak demikian halnya pada sel prokariotik. Di dalam nukleus terdapat gen yang terkemas di dalam kromosom. Sebagian besar gen terdapat dalam nukleus. Sebagian kecil lagi gen terdapat di dalam organel mitokondria dan kloroplas. Gen disusun oleh DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid dan protein yang akan membentuk kromatin.
Ketika sel akan berkembang biak atau melakukan reproduksi, maka kromatin di dalam nukleus akan memadat atau mengalami kondensasi membentuk kromosom. Perilaku kromosom selama reproduksi akan menentukan ciri-ciri dari fase-fase reproduksi sel. Jadi tampak bahwa peran nukleus sebagai pengendali kegiatan reproduksi sel.
Di dalam nukleus terdapat nukleolus atau anak inti sel yang jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis makhluk hidup dan siklus sel itu sendiri. Nukleolus merupakan tempat pembentukan komponen-komponen ribosom. Komponen-komponen ribosom yang dibentuk di dalam nukleolus akan dilewatkan melalui pori-pori nukleus ke sitoplasma. Di sitoplasma komponen-komponen ribosom akan dirakit menjadi ribosom.
Ribosom sebagai salah satu organel sel terdapat pada sel eukariotik maupun prokariotik. Ribosom berperan sebagai tempat sel membuat protein. Organ yang kebutuhan proteinnya tinggi maka akan mempunyai ribosom lebih banyak. Ribosom di sel eukariotik akan membentuk protein di sitosol melalui ribosom bebas dan di retikulum endoplasma melalui ribosom terikat.
Sel prokariotik hanya mempunyai ribosom bebas saja. Sebagian besar protein seperti enzim-enzim untuk metabolisme di dalam sel akan dibentuk oleh ribosom bebas. Pengendalian pembentukan protein di dalam ribosom sepenuhnya diatur oleh nukleus melalui RNA atau ribo nucleic acid atau asam ribo nukleat.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/sel-osmosis", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }