<p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi negara Republik Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia sendiri diresmikan pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bahasa Indonesia adalah bahasa campuran Melayu, yaitu sebuah bahasa Austronesia dri bahasa Sunda-Sulawesi dan digunakan sebagai lingua franca di Nusantara. Aksara pertama dalam bahasa Melayu ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatra yang mengindikasikan bahwa dari sinilah bahasa ini menyebar. Berkat penggunaannya di kerajaan Sriwijaya, istilah Melayu kemudian berkembang luas menjadi sangat beragam.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Istilah Melayu berasal dari Kerajaan Melayu yaitu sebuah kerajaan Hindu Buddha di abad 7 di Hulu Sungai Batanghari. Dalam perkembangannya inilah istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang luas dan disebut juga dalam Kakawin Nagarakertagama.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bahasa Melayu kuno berkembang di Bumi Melayu dan berlogat o seperti Bengkulu, Kerinci, Palembang, Minangkabau, dan Jambi. Dalam perkembangannya ini istilah Melayu berubah ke Semenanjung Malaka, namun nyatanya bahwa istilah Melayu itu berasal dari Indonesia.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sampai pada akhirnya bahasa Melayu terus berkembang, dan pada masa pemerintahan kolonial bahasa ini bisa dipakai untuk membantu administrasi bagi pegawai pribumi karena bahasa Belanda dianggap lemah pada waktu itu.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dengan besarnya kekuasaan bahasa Melayu pada waktu itu, sejumlah sarjana Belanda akhirnya terlibat dalam standarisasi bahasa. Berbagai promosi bahasa Melayu dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan berbagai sastra dalam bahasa Melayu.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pada awal abad ke-20, perpecahan dalam bentuk baku tulisan Melayu sudah mulai terlihat. Intervensi pemerintah juga semakin kuat dengan adanya Commissie voor de Volkslectuur tahun 1908.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Di bawah kepemimpinan D.A Rinkes, pada tahun 1910 dilancarkan program Taman Poestaka dengan dibentuknya sebuah perpustakaan kecil diberbagai instansi pemerintah dan sekolah pribumi. Perkembangan dari program ini sangat pesat, dimana sudah terbentuk 700 perpustakaan hanya dalam waktu dua tahun.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bahasa Indonesia secara resmi juga diakui dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Atas usulan Muhammad Yamin inilah bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa nasional resmi. Dalam pidatonya, Muhammad Yamin mengatakan, “Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesustraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan”.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh beberapa sastrawan dari Minangkabau seperti Abdul Muis, Marah Rusli, Nur Sutan Iskandar, Hamka, Sutan Takdir Alisyahbana, Chairil Anwar, Idrus, dan Roestam Effendi.</span></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/4679/Sejarah-dan-Asal-Mula-Bahasa-Indonesia'><span style='color:#0000ff'>Sejarah perkembangan bahasa Indonesia</span></a><span style='color:#0000ff'> </span><span style='color:#000000'>inilah yang menggambarkan betapa beragamnya bangsa ini dengan segala macam kebudayaan. Namun semakin beragam justru akan menjadi satu, salah satunya adalah dengan bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia.</span></span></span></p>