Profesor Dr. Peter Carey adalah seorang profesor sejarah yang juga Dosen Emeritus di Trinity of College, Oxford. Selain itu, Peter Carey juga merupakan seorang Profesor Luar Biasa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI). Peter Carey telah melakukan penelitian selama 40 tahun lebih mengenai sejarah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Ketekunan Carey dalam meneliti sejarah Indonesia telah ia tuangkan dalam berbagai buku yang telah diterbitkan. Salah satu bukunya, yang cukup menarik membahas mengenai asal-usul nama kota Yogyakarta dan Malioboro. Berdasarkan buku Asal-usul Nama Yogyakarta dan Malioboro, yang diterbitkan oleh Komunitas Bambu, dituliskan berbagai argumentasi ilmiah mengenai asal-usul nama Jalan Malioboro di Kota Yogyakarta. 1. Nama Malioboro bukan berasal dari nama Jenderal Inggris Duke of Malborough Ada berbagai pendapat mengenai asal-usul nama Jalan Malioboro. Salah satunya adalah berasal dari nama Jenderal asal Inggris Duke of Malborough. Namun menurut Carey, pendapat ini sangat lemah karena keberadaan Malioboro sebagai jalan utama kerajaan sudah ada lebih dahulu sejak kota Yogyakarta didirikan oleh Hamengkubuwono I pada tahun 1756. Sementara Inggris sendiri berkuasa di Indonesia baru tahun 1811-1816. Selain itu, menurut Carey juga tidak masuk akal bagi orang Jawa menjadikan nama seorang yang berasal dari negeri yang pernah menginvansi kerajaan mereka untuk jalan utama kota mereka. Jadi argumen ini sangat lemah menurut Carey. 2. Nama Malioboro bukan berasal dari merk rokok asal Amerika Lebih tidak masuk akal lagi, bagi Peter Carey, jika menghungkan nama Jalan Malioboro dengan sebuah merk rokok asal Amerika. Ada rentang waktu yang sangat jauh antara keberadaan Jalan Malioboro yang sudah ada sejak abad ke-18 dengan rokok Marlboro yang baru mulai diproduksi pada awal aba ke-20. 3. Malioboro berasal dari bahasa sanskerta yang memiliki arti untaian bunga Menurut Peter Carey, adalah paling tepat jika asal-usul nama Malioboro dikaitkan dengan bahasa sanskerta malyhabara. Istilah malyha memiliki pengertian untaian bunga, sementara istilah Malyhabarin berarti menyandang untaian bunga. Istilah ini sudah ada lebih awal dari berdirinya kota Yogyakarta, yakni dapat dilihat di dalam kitab Ramayana abad ke-9, kitab Adiparwa dan Wirathaparwa abad ke-10, dan Parthawijaya abad ke-14. Jadi, secara harfiah dapat diartikan bahwa Jalan Malioboro jika terjemahkan menjadi jalan yang bertaburkan untaian bunga. Ini cukup masuk akal, karena sebagai jalan utama menuju Istana Keraton Jogja, dalam ritual penyambutan tamu biasanya terdapat pemberian untaian bunga. Kini kamu menjadi tahu ya sejarah nama jalan utama di Kota Gudeg ini. Jika nanti kamu berkunjung untuk belanja dan nongkrong di angkringan sepanjang Jalan Malioboro, kamu bisa lho ceritakan hal ini kepada teman-temanmu.