Struktur Bantal adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang dicirikan oleh massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30-60 cm dan biasanya jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik, terbentuk di dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam.
Retakan-retakan yang memotong sejajar dengan permukaan bumi menghasilkan struktur perlapisan, sedang yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah. Retakan dapat pula membentuk kolom-kolom yang dikenal dengan struktur kekar meniang (columnar jointing), hal ini disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan oleh perkembangan retakan membentuk segi empat, segi lima atau segi enam, umumnya terdapat pada batuan basal.
Berdasarkan sifat kimia atau komposisi kimia dibagi menjadi 3 jenis, antara lain:
a. Berdasarkan Sifat Asam
Batuan beku asam adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma secara ekstrusif atau hasil pembekuan di daerah permukaan dimana proses pembekuan berada di daerah vulkanik (di permukaan bumi), proses pembekuan sangat cepat dengan temperature yang tinggi sehingga umumnya butiran pada batuan beku basa lebih halus dan berwarna terang (felsik) dengan indeks color <20%. Batuan beku asam memiliki kandungan silica >65%. Contoh yang digunakan pada batuan beku asam adalah granite dan granodiorite. Keduanya merupakan batuan beku intrusif. Tekstur pada kedua batuan tersebut adalah coarse-grained.
Mineral penyusunnya adalah kuarsa, potassium feldspar, plagioclase feldspar, sodium, biotite,muscovite, dan amphibole. Warna batuan ini tidak begitu gelap, cenderung terang dengan presentase 0-25%. Berat jenis granit 2,67 dan berat jenis granodiorite 2,72.
b. Berdasarkan Sifat Basa
Batuan beku basa adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma dimana proses pembekuan berada di daerah plutonik (di bawah permukaan bumi ), proses pembekuan sangat lambat dengan temperature yang rendah sehingga umumnya butiran pada batuan bekubasa lebih kasar, jarang memperlihatkan struktur visikular (lubang-lubang gas) dan berwarna gelap (mafik). Batuan beku basa memiliki kandungansilica 45-52%.
Batuan beku basa biasanya berwarna gelap karena ia memiliki kandungan mineral ferromagnesium. Memiliki berat jenis sekitar 2,9-3,2 (Blyth & Freitas,1984).
Mineral yang menyusunnya ialah pyroxene, plagioclas feldspar, kalsium, dan olivine (Lutgens & Tarbuck, 2012). Tekstur batuan tergantung pada proses pembentukan batuannya. Contoh batuan beku basa adalah gabro, basalt, dan dolerite.
c. Berdasarkan Sifat Intermediet
Batuan beku intermediet vulkanik adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magmasecara ekstrusif atau hasil pembekuan di daerah permukaan dimana proses pembekuan berada di daerah vulkanik (di permukaan bumi ), proses pembekuan sangat cepat dengan temperature yang tinggi sehingga umumnya butiran pada batuan ini lebih halus dan berwarna Medium gray or medium green (Intermediate) dengan indeks color 20% – 40%.
Komposisi mineralnya antara lain yaitu :
Batuan intermediet yang biasa kita kenal adalah andesit dan diorite. Andesit adalah batuan vulkanik menengah dalam komposisi antara basal dan granit. Hal ini umumnya abu-abu atau hijau dan terdiri dari plagioklas dan mineral gelap (biasanya biotit, amphibole, atau piroksen).
Ini adalah nama untuk Pegunungan Andes, rantai gunung berapi di ujung barat Amerika Selatan, di mana ia berlimpah. Karena gunungapi, andesit biasanya sangat halus berbutir. Diorit adalah setara plutonik dari andesit. Itu bentuk dari magma yang sama seperti andesit dan, akibatnya, sering mendasari andesit seperti rantai pegunungan sebagai Andes. Andesit adalah batuan beku yang terutama terdiri dari ekstrusif feldspars plagioklas piroksen ditambahatau hornblende.
Biotit, magnetit, kuarsa dan sphene adalah unsur umum. Batuan beku intermediate komposisi 52-63% kandunagan sio2, seperti andesit dan diorit, bentuk dengan proses serupa dengan yang menghasilkan magma granit. magma mereka mengandung silika kurang dari granit, baik karena mereka merupakan oleh leleh kerak benua yang lebih rendah dalam silika atau karena magma basaltik dari mantel telah terkontaminasi magma granit.
Berdasarkan proses terbentuknya dibagia menjadi dua jenis, antara lain:
a. Berdasarkan Proses Ekstrusi
Batuan ekstrusi terdiri atas semua material yang dikeluarkan dari dalam bumi kepermukaan baik di daratan maupun di bawah permukaan laut. Batuan akan mendingin dengan proses sangat cepat, sebagian berbentuk padat, debu atau suatu larutan yang kental dan panas, dikenal dengan sebutan lava. Batuan ekstrusi selalu berkaitan dengan jalur gunungapi yang masih aktif maupun sudah mati.
Hasil letusan gunungapi aktif dapat menghasilkan debu yang tersebar keluruh tempat serta terbawa angin, berukuran butir dari kasar sampai sangat halus. Selain debu dihasilkan pula batuan berbentuk padatan yang bercampur dengan material beraneka ukuran yang diendapkan dekat dengan pusat kegiatan yang biasanya dinamakan batuan piroklastik.
Percampuran antara batuan yang berukuran besar dengan lava dan debu vulkanik seingga membentuk agglomerat. Butiran halus seperti debu dan fragmen batuan membentuk batuan tersendiri, bila ukurannya bercampur antara ukuran kerikil dengan halus dinamakan tras sedang bila halus semuanya dinamakan tuf. Selain yang disebut di atas masih ada batuan lain yang termasuk ke dalam batuan ekstrusi adalah cairan magma yang membeku dekat dengan permukaan bumi biasanya berbentuk korok, dike maupun sill.
c. Berdasarkan Proses Intrusi
Batuan intrusi adalah batuan yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi yang berasal dari cairan magma dengan proses pembekuannya berjalan lambat dan perlahan sehingga menghasilkan butiran kristal berukuran kasar. Bentuk dari intrusi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain tubuh pluton memiliki bentuk intrusi yang tidak beraturan berukuran sangat besar sampai puluhan kolimeter dengan ukuran kristal sangat kasar sampai mega kristal. Intrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dike (retas) memotong arah lapisan batuan sedang sill searah lapisan batuan.
Pada saat ini sebagian batuan intrusi sudah nampak dipermukaan bumi memiliki bentuk yang khusus secara morfologi serta sangat mudah sekali untuk dikenali. Munculnya dipermukaan bumi disebabkan oleh proses-proses geologi yang bekerja seperti pengangkatan yang kemudian diikuti oleh proses erosi batuan penutupnya pada tahap akhir muncullah batuan intrisu dipermukaan bumi yang hilang semua batuan penutupnya. Bentuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuk yang sangat besar dan kedalamannya yang tidak diketahui batasnya.
Bentuk tidak beraturan biasanya dimiliki luas oleh batolit, singkapan di permukaan memiliki luas yang hampir 100 km2. Sedangkan stok memiliki sifat yang hampir sama dan hanya di ukurnya saja yang jauh berbeda. Batuan beku yang telah mengalami pelapukan ataupun ubahan akan mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Karena itu batuan yang akan dianalisa haruslah batuan yang sangat segar dan belum mengalami ubahan
Dalam klasifikasi ini indeks warna akan menunjukkan perbandingan mineral mafik dan felsik. (S.J. Shand, 1943) membagi empat macam batuan, yaitu :
Sedangkan S. Jellis, 1948 membagi empat golongan pula yaitu :
Berdasarkan mineraloginya dibagi menjadi 3 jenis, antara lain:
a. Berdasarkan Mineraloginya Felsik
Batuan beku felsik adalah batuan beku yang secara megaskopis memiliki kenampakan berwarnaterang. Warna terang atau cerah ini berasal dari mineral-mineral felsik penyusunnya.
Mineral Felsik adalah adalah mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagimenjadi tiga, yaitu felspar, felspatoid (foid) dan kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foidada maka kuarsa tidak muncul dan sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadi alkalifelspar dan plagioklas.
Pada umumnya batuan beku felsik memiliki indeks warna antara 10% – 40%. Batuan beku felsikyang tersusun oleh mineral kuarsa pada umumnya bersifat asam, dimana kandungan silikanyalebih besar dari 66%.
Dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu batuan beku kaya kuarsa, batuan beku kayafeldspathoid (foid) dan batuan beku miskin kuarsa maupun foid. Batuan beku kaya kuarsaberupa kuarzolit, granitoid, granit dan tonalit; sedangkan yang miskin kuarsa berupa syenit, monzonit, monzodiorit, diorit, gabro dan anorthosit. Pada kelompok batuan beku asam yang dominan adalah kuarsa, plagioklas, orthoklas dansedikit kehadiran hornblende dan biotit. Kelompok batuan ini melimpah pada wilayah-wilayahdengan tatanan tektonik kratonik (benua), seperti di Asia (daratan China), Eropa dan Amerika. Ia membeku pada suhu 650-800°C.
b. Berdasarkan Mineraloginya Mafik
Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin. Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Shand, 1943, antara lain :
Sedangkan klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Ellis (1948) antara lain sebagai berikut :
c. Berdasarkan Mineraloginya Ultramafik
Terminologi adalah antara lain sebagai berikut
Supaya dapat membedakan batuan yang satu dengan batuan yang lainnya, diperlukan ciri khusus pada batuan tersebut. Batuan beku mempunyai ciri yang gampang dikenali dan juga berbeda dengan batuan yang lain. berikut merupakan ciri khusus batuan beku yaitu seperti dibawah ini :