Pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesia antara lain PT. Freeport Indonesia, Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN) dan Batik Indonesia. Negara Indonesia memiliki beberapa pusat keunggulan di dalam bidang ekonomi. Keunggulan yang dimiliki oleh Indonesia tersebut dapat menjadi peluang bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Contoh pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesia antara lain PT. Freeport Indonesia, Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN) dan Batik Indonesia. Simak penjelasan selengkapnya. 1. PT. Freeport Indonesia Contoh pusat keunggulan ekonomi di Indonesia PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi Freeport-McMoran Copper & Gold Inc. Perusahaan ini terletak di dataran tinggi Kabupaten Mimika, Provensi Papua, Indonesia. Aktivitas PT. Freeport Indonesia yaitu menambang, memproses, dan melakukan eksplorasi bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. PT. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh dunia. PT. Freeport juga memiliki peranan bagi negara, yaitu: - Menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 30.000 orang di Indonesia, dengan komposisi 68% karyawan nasional; 30% karyawan Papua, serta 2% karyawan asing. - Menanam investasi senilai 9,7 Miliar USD untuk membangun infrastruktur perusahaan dan juga sosial di Papua - Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia dan 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua. Baca juga: Upaya Meningkatkan Ekonomi Kreatif 2. Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN) Perusahaan tambang minyak negara bergelut dalam mendirikan dan mengoperasikan kilang minyak. Kilang minyak atau oil refinery adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain minyak bensin (gasoline), minyak diesel, minyak tanah (kerosine). Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Sebelum terjadi Perang Dunia II dan perang kemerdekaan, banyak sekali perusahaan minyak asing yang telah membangun kilang minyak di beberapa wilayah Indonesia. Contoh pusat keunggulan ekonomi di Indonesia Beberapa contoh kilang minyak di Indonesia adalah sebagai berikut. - Kilang Pangkalan Brandan (Tutup tahun 2007) : Kilang Pangkalan Brandan milik Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Kapasitas kilang ini mencapai 5.000 barel per hari, sayangnya kilang ini sudah ditutup sejak awal 2007 karena tidak cukupnya pasokan minyak mentah maupun gas. - Kilang Dumai/Sei Pakning: Kapasitas kilang Dumai yang berada di Riau ini mencapai 127.000 barel per hari. Kilang ini menghasilkan Berbagai produk bahan bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) yang telah dipasarkan ke tanah air dan luar negeri. Kilang ini dimiliki oleh Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan II Dumai. - Kilang Cilacap: Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air. - Kilang Balikpapan: Kilang yang berada di Kalimantan Timur memiliki kapasitas produsi sebanyak 260.000 barel per hari. Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi areal seluas 2,5 km persegi. Kilang minyak ini terdiri dari unit kilang minyak Balikpapan 1 dan unit kilang minyak Balikpapan 2. - Kilang Kasim: Kilang BBM Kasim dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 hektar dan terletak di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong. Kapasitasnya adalah 10.000 barrel/hari, dirancang untuk mengolah crude (minyak mentah), walio (60%), dan Salawati (40%). - Kilang Balongan: Kilang Balgonan atau RU VI Balongan milik Pertamina ini telah beroperasi sejak 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat). Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas dari Propinsi Riau. Kilang ini memproduksi: Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosine (Minyak Tanah), LPG, Propylene. - Kilang Cepu: Pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan maklumat Menteri Kemakmuran nomor 5, daerah perminyakan Cepu secara resmi menjadi perusahaan Tambang Minyak Negara. Tugasnya menjamin pengadaan BBM untuk rakyat dan pertahanan di Jawa. Kilang minyak Cepu ditopang 6 lapangan minyak yaitu Kawenangan, Nglondo, Ledok, Semanggi, Tapen, dan Tambakrejo. 3. Batik Indonesia Contoh pusat keunggulan ekonomi di Indonesia Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Setiap batik memiliki teknik, teknologi, dan pengembangan motif dan juga budaya. Batik merupakan salah satu hasil ekonomi kreatif yang dikembangkan Indonesia sejak zaman dulu. Beberapa wilayah di Indonesia menghasilkan kain batik yang memiliki ciri khas masing-masing. Contohnya, Surakarta, Yogyakarta, dan Pekalongan. Baca juga: Bagaimanakah Konsep Ekonomi Kreatif di Indonesia? Batik mampu menembus pasar internasional bahkan UNESCO telah menetapkan batik sebagai bentuk warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009. Oleh karena itu, batik merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Indonesia. Jenis-jenis Batik Dilihat dari tekniknya batik dibagi menjadi tiga sebagai berikut: a. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang menggunakan tangan. Satu kain batik dapat dihasilkan dengan waktu kurang lebih 2–3 bulan. b. Batik cap adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Butuh waktu 2–3 hari untuk pembuatan batik ini. c. Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara melukis pada kain putih. Pewarnaan pada batik tulis biasanya menggunakan serat-serat alami. Dengan tumbuhnya pusat-pusat keunggulan ekonomi maka berdampak bertambahnya produksi barang dalam negeri meningkat apabila pusat keunggulan tersebut mampu menarik minat pasar luar negeri. Kenaikan jumlah produksi tersebut berakibat pada bertambahnya kebutuhan tenaga kerja, sehingga akan memperluas lapangan kerja.