Kotoran sapi adalah limbah hasil pencernaan sapi dan hewan dari subfamili Bovinae lainnya (kerbau, yak, bison). Kotoran sapi memiliki warna yang bervariasi dari kehijauan hingga kehitaman, tergantung makanan yang dimakan kerbau. Setelah terpapar udara, warna dari kotoran sapi cenderung menjadi gelap. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk pembuatan Biogas. Biogas dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar di rumah. Biogas bisa menggantikan gas yang digunakan untuk memasak. Selain itu, biogas juga dapat dimanfaatkan untuk penerangan dan listrik. Generator listrik bisa memanfaatkan energi yang bersumber dari biogas. Dengan demikian, listrik dan penerangan di rumah tak lagi menggunakan minyak bumi atau batu bara yang merusak lingkungan. Selain itu, efluen(sampah) biogas bisa digunakan sebagai sumber pupuk organik yang dipakai untuk bercocok tanam maupun tambahan hijauan pakan ternak. Proses Kerja Biogas Sistem kerja alat biogas bermula dari pengumpanan digester dilakukan dengan pengglontoran dan pengenceran kotoran sapi. Pengenceran dilakukan melalui penyampuran kotoran dengan air sehingga berbentuk lumpur. Lumpur kotoran dialirkan melalui parit yang dilengkapi jeruji pada posisi dekat lubang pemasukan digester (alat biogas) untuk memisahkan sisa pakan. Dengan adanya jeruji pemisah tersebut, sisa pakan akan tertahan sedangkan lumpurnya masuk ke dalam digester. Dikatakan Andi, alat biogas akan memproses lumpur dan menghasilkan gas yang disalurkan ke perumahan dan digunakan sebagai bahan bakar kompor dan generator set (genset) berbahan bakar gas dengan kapasitas 750 watt 220 volt. Bahan bakar gas yang diharapkan adalah CH4 atau gas metana. Selain menghasilkan gas untuk listrik, Satriyo menambahkan, sisa sampah biogas yang keluar dari pipa pembuangan dalam bentuk lumpur dapat pula dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Caranya dilakukan pemisahan antara padat dengan cair dengan pengendapan dan penyaringan. Padatan diendapkan satu malam serta cairannya disaring selanjutnya dianalisa kandungan mineralnya. Keduanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik asal kandungannya sesuai yang disyaratkan. Tak hanya itu saja, dia menuturkan, sisa biogas tersebut juga bisa dipakai untuk media budidaya ikan maupun cacing (pakan ikan). Sistem pertanian terpadu berbasis biogas berupaya mengoptimalisasi pemanfaatan limbah yang terbentuk agar lebih ramah lingkungan