<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Beberapa waktu lalu media sosial Indonesia diramaikan dengan sebuah foto viral yang memperlihatkan seekor Komodo sedang menghadang truk yang masuk Resort Loh Buaya. Tak pelak, pembangunan taman Jurrasic Park untuk pengembangan wisata eksklusif di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT) seketika menjadi perbincangan hangat khalayak ramai.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sebagian besar warga net menyayangkan pembangunan taman Jurrasic Park yang dikhawatirkan akan mengganggu habitat Komodo sebagai satwa langka yang dilindungi. Para pegiat lingkungan bahkan menuntut Presiden Joko Widodo supaya pembangunan tersebut dihentikan. Tak sedikit media asing yang turut menyoroti permasalahan Jurrasic Park di Pulau Rinca ini.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Reuters (27/10) dalam artikel yang berjudul I<em>ndoneisa Say’s ‘Jurrasic Pakr’ Project No Threat to Komodo Dragon</em>, mengutip pernyataan dari KLHK RI bahwa pembangunan proyek ini tidak mengancam kehidupan Komodo di Taman Nasional Komodo. KLHK RI berusaha meredakan amarah publik dengan memberikan klarifikasi atas pembangunan Jurrasic Park ini.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='jurrasic park komodo' src='https://phinemo.com/wp-content/uploads/2020/11/5f969de564bd0-min.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>(nasional.kompas.com)</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>BBC (27/10) memberitakan kekhawatiran publik atas pembangunan proyek Jurrasic Park di Pulau Rinca setelah foto seekor Komodo menghadang truk menjadi viral. Dalam artikel yang berjudul <em>Viral Photo Sparks Concerns About Indonesia’s ‘Jurrasic Park</em>, BBC mempertanyakan dampak proyek pembangunan pada konservasi Komodo dan kehidupan masyarakat.</span></span></span></p> <h4 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Pembangunan Jurrasic Park Komodo di Pulau Rinca</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pembangunan Jurrasic Park di Pulau Rinca digawangi oleh PT HAN AWAL yang ditunjuk oleh Kementerian PUPR sebelumnya, dengan arsitek yaitu Yori Antar. Terdapat lima kawasan di Pulau Rinca yang akan ditata dengan konsep ala Jurrasic Park di film fiksi ilmiah, diantaranya:</span></span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Dermaga Loh Buaya, peningkatan dermaga eksisting.</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut.</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Elevated Deck pada ruas eksisting, berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta keselamatan.</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pusat Informasi yang terintegrasi dengen elevated deck, kantor resort, guest house, dan kafetaria.</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat Komodo.</span></span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='' src='data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="500px" width="750px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>' /><img alt='jurrasic park komodo ' src='https://phinemo.com/wp-content/uploads/2020/11/5f1267d74cf8f-min.jpg' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>(nasional.kompas.com)</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pembangunan fase awal sudah dimulai sejak 9 September 2020 lalu, sejauh ini belum diketahui kapan target pembangunan taman Jurrasic Park ini akan selesai. Nantinya taman ini akan dikelola swasta bekerjasama dengan pemerintah. Pembangunan taman seluas 1,4 Ha ini banyak ditentang oleh berbagai lapisan masyarakat karena dikhawatirkan akan merusak alam.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Penggunaan alat berat selama pembangunan diyakini merusak sebagian wilayah hutan selama prosesnya. Tidak hanya itu, ekosistem alam di Pulau Rinca dimungkinkan untuk timpang karena pemerintah hanya fokus pada Komodo saja. Padahal, ada </span><a href='https://phinemo.com/5-tempat-wisata-di-indonesia-yang-menjadi-habitat-satwa-langka/' target='_blank'><span style='color:#000000'>banyak spesies lain di Pulau Rinca </span></a><span style='color:#000000'>yang juga langka. Keseimbangan eksosistem alam akan terganggu, ini berbahaya.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sejumlah peneliti merasa khawatir, taman atraksi ini dapat merubah tabiat alami Komodo di alam liar sebagai predator yang berdiri di puncak rantai makanan. Komodo tidak akan lagi bisa berburu dan lebih mirip peliharaan ketimbang hewan liar. Jika hal ini terjadi, rantai makanan akan kacau dan berimbas buruk bagi ekosistem, termasuk di dalamnya masyarakat lokal.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='' src='data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="576px" width="1024px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>' /><img alt='jurrasic park komodo ' src='https://phinemo.com/wp-content/uploads/2020/11/https___cdn.cnn_.com_cnnnext_dam_assets_201027064526-restricted-file-komodo-dragon-indonesia-2019-min-1024x576.jpg' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>(cnn.com)</span></span></span></p> <h4 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Ambisi Wisata Premium untuk Orang Kaya</strong></span></span></span></h4> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Sejak 2019 lalu, Pulau Rinca yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo direncanakan menjadi</span><a href='https://phinemo.com/3-tempat-liburan-orang-super-kaya-di-indonesia-orang-miskin-jangan-iri/' target='_blank'><span style='color:#000000'> destinasti wisata premium</span></a><span style='color:#000000'> yang menyasar wisatawan dari kalangan atas saja. Kebijakan yang lalu diadopsi oleh pemerintah NTT ini belakangan memicu kontroversi. Warga dan pemandu wisata menolak pembangunan ini karena potensinya merusak alam.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><iframe frameborder='0' height='280' id='google_ads_iframe_4' name='{"width":336,"height":280,"_context":{"ampcontextVersion":"2010132225003","ampcontextFilepath":"https://3p.ampproject.net/2010132225003/ampcontext-v0.js","sourceUrl":"https://phinemo.com/polemik-jurrasic-park-komodo-akhir-tragis-sang-naga-terakhir/","referrer":"https://phinemo.com/article/","canonicalUrl":"https://phinemo.com/polemik-jurrasic-park-komodo-akhir-tragis-sang-naga-terakhir/","pageViewId":"9818","location":{"href":"https://phinemo.com/polemik-jurrasic-park-komodo-akhir-tragis-sang-naga-terakhir/"},"startTime":1604647652242,"tagName":"AMP-AD","mode":{"localDev":false,"development":false,"esm":false,"minified":true,"lite":false,"test":false,"version":"2010132225003","rtvVersion":"012010132225003"},"canary":false,"hidden":false,"initialLayoutRect":{"left":624,"top":4149,"width":336,"height":280},"initialIntersection":{"time":1569872.9649999877,"rootBounds":{"left":0,"top":0,"width":1600,"height":732,"bottom":732,"right":1600,"x":0,"y":0},"boundingClientRect":{"left":624,"top":2852,"width":336,"height":280,"bottom":3132,"right":960,"x":624,"y":2852},"intersectionRect":{"left":0,"top":0,"width":0,"height":0,"bottom":0,"right":0,"x":0,"y":0},"intersectionRatio":0},"domFingerprint":"2332334536","experimentToggles":{"canary":false,"a4aProfilingRate":false,"adsense-ad-size-optimization":false,"amp-access-iframe":true,"amp-accordion-display-locking":false,"amp-action-macro":true,"amp-ad-ff-adx-ady":false,"amp-auto-ads-adsense-holdout":false,"ampdoc-fie":true,"amp-mega-menu":true,"amp-nested-menu":true,"amp-playbuzz":true,"amp-sidebar-swipe-to-dismiss":true,"amp-story-responsive-units":true,"amp-story-v1":true,"chunked-amp":true,"doubleclickSraExp":false,"doubleclickSraReportExcludedBlock":false,"expand-json-targeting":true,"fix-inconsistent-responsive-height-selection":false,"fixed-elements-in-lightbox":true,"flexAdSlots":false,"intersect-resources":true,"ios-fixed-no-transfer":false,"pump-early-frame":true,"swg-gpay-api":true,"swg-gpay-native":true,"amp-ad-no-center-css":false,"analytics-chunks":true},"sentinel":"0-24805203663811196812"}}' scrolling='no' src='https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?adsid=ChAIgOKO_QUQpMaLgvOmzKZLEkgAG2tEgPnfkSxRFQgC1Z5-KFAFIHlH5lEuGEw3vjfcLldygyQumHZgA7X0MZGlUxddROz5zPWDx7ZnoQGfPR-zqznoaa7e94c&jar=2020-11-06-06&client=ca-pub-8698820361276312&format=336x280&w=336&h=280&iu=9691033637&adk=1563573849&output=html&bc=7&pv=1&wgl=1&asnt=0-24805203663811196812&dff=-apple-system%2C%20system-ui%2C%20BlinkMacSystemFont%2C%20%22Segoe%20UI%22%2C%20Roboto%2C%20%22Helvetica%20Neue%22%2C%20sans-serif&prev_fmts=336x280%2C1600x96%2C684x250&prev_slotnames=1158637930&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1600%2C0%2C1600%2C860%2C1600%2C732&ifi=4&pfx=0&adf=2332334536&nhd=0&adx=624&ady=4149&oid=2&is_amp=5&amp_v=2010132225003&d_imp=1&c=1256009818&ga_hid=722672909&dt=1604647652230&biw=1600&bih=732&u_aw=1600&u_ah=860&u_cd=24&u_w=1600&u_h=900&u_tz=420&u_his=1&vis=1&scr_x=0&scr_y=1285&url=https%3A%2F%2Fphinemo.com%2Fpolemik-jurrasic-park-komodo-akhir-tragis-sang-naga-terakhir%2F&ref=https%3A%2F%2Fphinemo.com%2Farticle%2F&bdt=1568820&dtd=2&__amp_source_origin=https%3A%2F%2Fphinemo.com' title='3rd party ad content' width='336'></iframe></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Taman Nasional Komodo sudah lama </span><a href='https://phinemo.com/kemenpar-siapkan-10-bali-baru-wajah-baru-wisata-indonesia-yang-siap-mendunia/' target='_blank'><span style='color:#000000'>digadang-gadang sebagai “Bali Baru”</span></a><span style='color:#000000'> yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2019. Dengan memperbaiki sarana dan prasarana, Pulau Rinca diharapkan dapat menarik wisatawan asing sebanyak-banyaknya. Sayang rencana pembangunan tersebut terkendala oleh pandemi Covid-19 dan baru bisa dimulai September lalu.</span></span></span></p>