Warisan budaya Indonesia yang dikenal dunia tidak hanya batik dan angklung. Di bidang olahraga, pencak silat, adalah salah satu ilmu bela diri khas nusantara yang juga merupakan warisan budaya yang mendunia. Pencak Silat di Era Globalisasi Silat merupakan tradisi yang diturunkan secara lisan, dari guru ke muridnya. Hampir tiap daerah di Nusantara memiliki tokoh pendekar silat kebanggaan. Pencak silat memiliki gerakan unik yang mengalir dengan koreografi layaknya tarian. Dalam tiap gerakan juga terkandung filosofi. Hal ini membuat pencak silat menjadi salah satu ilmu bela diri yang menarik minat dunia. Negara anggota Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antar-Bangsa) saat ini telah mencapai 47 negara. Di belahan dunia yang berbeda, berkembang juga berbagai jenis olahraga bela diri. Karate dari Jepang, Taekwondo dari Korea, Capoeira dari Brasil, serta Muay Thai dari Thailand merupakan beberapa contoh olahraga bela diri yang juga dikenal dan dipelajari di Indonesia. Globalisasi memberikan kemungkinan mudahnya pertukaran ilmu, termasuk ilmu bela diri. Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 kelas 6 Sd Globalisasi Halaman 1 - 5 Sebagai generasi penerus, kamu mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan pencak silat. Salah satu caranya adalah dengan mempelajarinya. Kamu akan melanjutkan mempelajari olahraga bela diri pencak silat. Kamu akan mempelajari teknik dasar dalam gerakan pencak silat. Teknik dasar tersebut meliputi: kuda-kuda dengan pola langkah, pukulan, dan tangkisan. Mari kita pelajari terlebih dahulu tentang kuda-kuda. Kuda-kuda Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua kaki dalam keadaan statis. Teknik ini digunakan untuk mendukung sikap pasang Pencak Silat. Kuda-kuda juga dipergunakan sebagai latihan dasar Pencak Silat untuk memperkuat otot-otot kaki. Adapun kuda-kuda dapat dipahami sebagai berikut. 1. Kuda-kuda Tengah Kuda-kuda tengah: kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong. Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut sekitar 30 derajat. 2. Kuda-kuda depan Kuda-kuda depan: salah satu kaki berada di depan sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Posisi kedua telapak kaki membentuk sudut sekitar 90 derajat. 3. Kuda-kuda samping Kuda-kuda samping: posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi kedua telapak kaki sejajar membentuk sudut sekitar 60 derajat. Baca juga: Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 Sd Pengertian dan Ciri-ciri Reklame Halaman 12 - 13 Tentunya kamu telah mempelajari pola langkah dalam silat di kelas sebelumnya, yaitu pola langkah: ke depan, ke belakang, dan ke samping