Pelaku ekonomi adalah semua orang (individu maupun lembaga) yang menjalankan aktivitas ekonomi yang mencakup kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa pada semua tingkat masyarakat. Pelaku ekonomi di Indonesia jika digolongkan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan Masyarakat luar negri. Bagaimana peran masing-masing pelaku ekonomi tersebut? Berikut ini pembahasan selengkapnya Jenis-jenis Pelaku Ekonomi dan Perannya Pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian terdiri atas rumah tangga, pemerintah, perusahaan, masyarakat luar negeri, dan masih banyak lainnya. Berikut adalah peran dari masing-masing pelaku ekonomi tersebut. 1. Peran Rumah Tangga Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga memainkan dua peran, yakni sebagai konsumen dan penyedia jasa faktor produksi. Rumah tangga biasanya memiliki peran sebagai konsumen dalam suatu kegiatan konsumen. Sebagai konsumen produk barang atau jasa, rumah tangga berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dalam perannya sebagai konsumen, rumah tangga perlu masukan berupa penghasilan atau uang untuk memenuhi kebutuhannya. Pendapatan konsumen dalam konteks ini dapat berasal dari perusahaan dalam bentuk seperti berikut. Upah kerja atau gaji. Sewa, bisa merupakan bayaran untuk konsumen karena menyewakan lahan atau bangunan. Laba, yaitu imbalan dari hasil pemikiran, tenaga, atau keahliannya. Hasil penjualan, merupakan upah dari menjual bahan baku kepada perusahaan yang berproduksi. Tak hanya sebagai konsumen, rumah tangga juga dapat berperan sebagai produsen. Produsen dalam sektor ini bertugas menyediakan faktor produksi, misalnya tenaga kerja, bahan baku, modal usaha, dan tanah atau lahan. Misalnya dalam perannya untuk menyediakan bahan baku, rumah tangga memiliki kebun yang ditumbuhi dengan tanaman sayur-sayuran yang bisa diolah menjadi masakan atau dijual kepada distributor maupun konsumen. Baca juga: Apa yang dimaksud dengan pasar bebas? Bentuk-bentuk Kerja sama Ekonomi Internasional dan Contohnya Dari faktor-faktor produksi tersebut, rumah tangga memperoleh pendapatan, seperti upah atau gaji. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga. Selain itu, sebagian pendapatan dibayarkan kepada pemerintah dalam bentuk pajak. Sederhananya, rumah tangga keluarga diasumsikan memiliki ciri sebagai berikut: Rumah tangga keluarga merupakan pemilik dari semua faktor produksi, seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan. Total pendapatan rumah tangga keluarga berasal dari kompensasi faktor produksi yang mereka miliki. Kompensasi diperoleh dalam bentuk upah, sewa, bunga, dan keuntungan. Kegiatan utama rumah tangga keluarga adalah konsumsi. Itulah sebabnya mereka juga disebut sebagai rumah tangga konsumen. Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka, simpanan itu akan mengalir ke perusahaan dalam bentuk investasi. 2. Peran Pemerintah Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah dapat berperan sebagai produsen, konsumen, sekaligus pengatur kegiatan perekonomian. Sebagai produsen, pemerintah memiliki tugas sebagai penyedia jasa layanan umum untuk masyarakat. Beberapa contohnya seperti minyak bumi, sarana pendidikan, listrik, sarana transportasi, fasilitas kesehatan, dan masih banyak lagi. Adapun sebagai konsumen, pemerintah akan membutuhkan barang atau jasa yang bisa didapatkan dari perusahaan. Misalnya saja dalam sebuah kantor pemerintahan, pemerintah membutuhkan beberapa inventaris seperti, alat tulis kantor, lemari, meja, atau komputer, hingga mobil dinas. Tentunya semua barang tersebut tidak dapat diproduksi sendiri dan harus mendapatkannya dari perusahaan. Tak hanya sebagai produsen dan konsumen saja, pemerintah juga memiliki peran dalam pengaturan perekonomian. Pemerintah berhak mengeluarkan peraturan atau kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Rumah Tangga Pemerintah merupakan pelaku ekonomi yang berasal dari pemerintah. Berbeda dengan Rumah Tangga Konsumsi dan Produksi, pelaku ekonomi ini menjalankan kegiatan ekonomi untuk mencari keuntungan demi kepentingan masyarakat. Intinya, ada motif sosial yang dilakukan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan Rumah Tangga Pemerintah, contohnya: Mengeluarkan undang-undang, kebijakan dan peraturan untuk mendapatkan penghasilan, misalnya dari pajak. Membeli berbagai kebutuhan pemerintah dari penerimaan negara, termasuk untuk membangun sarana dan prasarana umum, atau fasilitas publik yang penting seperti jalan, jembatan, sekolah dan lain sebagainya. Melakukan kegiatan usaha lewat perusahaan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PLN, Pertamina dan lain sebagainya. Mendapatkan keuntungan dari upaya menjalin hubungan ekonomi dengan berbagai negara. Berperan dalam penarikan pajak langsung dan juga tidak langsung. Bertugas membelanjakan pendapatan negara yang digunakan untuk membeli barang-barang keperluan pemerintah. Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan pemerintah Sekaligus melakukan kebijakan moneter. Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat. 3. Peran Perusahaan Indonesia memiliki begitu banyak jenis perusahaan, mulai dari perusahaan swasta, milik negara, hingga koperasi. Perusahaan merupakan organisasi usaha yang dibentuk untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi lebih luas, karena dapat berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen. Peran perusahaan dalam kegiatan perekonomian juga cukup beragam, seperti: Sebagai konsumen, perusahaan bertugas membeli beberapa fasilitas pendukung produksi, misalnya bahan baku, modal, dan tenaga kerja. Sebagai produsen, perusahaan bertugas untuk mengelola faktor produksi untuk memproduksi barang atau jasa. Menjual produk barang atau jasa yang telah dihasilkan untuk rumah tangga, pemerintah, masyarakat luar negeri, dan yang lainnya. Perusahaan bertanggung jawab akan kesejahteraan tenaga kerja dan masyarakat di sekitar lingkungan tempat usahanya. Perusahaan wajib menjaga lingkungan dari kerusakan. Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau mengembangkan usaha mereka. Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya. Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang dihasilkannya. Membina perusahaan-perusahaan kecil yang terdapat di sekitar lingkungan sebagai penggerak. Dapat menyediakan beasiswa bagi anak sekolah yang tinggal di sekitar perusahaan. Kesejahteraan masyarakat dapat direalisasikan oleh perusahaan dalam beberapa cara, salah satunya adalah memberikan upah minimum regional (UMR) di atas rata-rata atau dengan menambahkan bonus. Tak hanya masalah upah, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap keselamatan karyawan dan menjamin hari tua atau pensiun. 4. Peran Masyarakat Luar Negri Tidak dapat dipungkiri bahwa Negara lain juga berperan bagi perekonomian di Indonesia, karena suatu Negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga membutuhkan Negara lain untuk mencukupi kebutuhannya. Adapun peran dari rumah tangga luar negeri bagi perekonomian di dalam negeri yaitu sebagai konsumen, produsen, investor, pertukaran tenaga kerja, pemberi pinjaman luar negeri. Beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri yaitu seperti berikut: Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain. Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing negara. Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri. Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua cabang perusahaan mereka di dalam negeri. Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri. Upaya ini membantu pemerintah mengurangi pengangguran. Pemberi pinjaman luar negeri Pinjaman luar negeri memiliki tujuan untuk membantu perekonomian suatu Negara yang sedang membutuhkan pinjaman dana. Pinjaman ini dapat dilakukan melalui lembaga keuangan dunia atau kerjasama bilateral seperti Bank Dunia. Setelah mengetahui berbagai macam pelaku ekonomi dan perannya, kini kamu sudah paham betapa kompleksnya kegiatan ekonomi. Sinergi antara pemeran-pemeran itu adalah hal yang bisa membuat kompleksitas ini menjadi teratur dan tidak tumpang tindih.