Kerajaan Kediri runtuh karena terjadi pertempuran antara pasukan Kediri dengan pasukan Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok yang dibantu oleh kaum brahmana karena kecewa terhadap raja Kediri. Kekecewaan kaum brahmana tersebut disebabkan Raja Kediri mengurangi hak-hak kaum brahmana. Pembahasan Keruntuhan kerajaan kediri ini terjadi pada masa pemerintahan Kertajaya. Selama masa pemerintahannya, kestabilan kerajaan menurun. Seperti dikisahkan dalam kitab Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222, Kertajaya dianggap telah melanggar agama dengan memaksa Brahmana menyembahnya sebagai dewa. Raja Kertajaya juga bermaksud mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Kaum Brahmana banyak yang menentang hal ini sehingga banyak kaum Brahmana yang melarikan diri ke Tumapel meminta bantuan Ken Arok. Ken Arok yang bercita-cita memerdekakan Tumapel dari kekuasaan Kediri mencetuskan perang antara Kerajaan Kediri dan Tumapel di dekat desa Ganter. Kekuasaan kerajaan Kediri berakhir karena kalah dalam peperangan dengan Tumapel, sehingga kerajaan Kediri menjadi daerah di bawah kekuasaan Kerajaan Tumapel. Ken Arok lalu mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai Bupati Kadiri.