<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><em>Penggunaan satuan yang tepat dalam kegiatan pengukuran ataupun pengamatan adalah hal yang sangat penting.</em> Pada tahun 1999, wahana angkasa Mars Climate Orbiter seharga 125 juta dolar USD milik NASA hancur sia-sia oleh gesekan atmonsfer Mars hanya karena hal sepele: <strong>salah penggunaan satuan.</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='penggunaan satuan' src='https://i2.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2020/09/mco.jpg?ssl=1' style='height:244px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Ilustrasi wahana Mars Climate Orbiter</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Alat ini memiliki tugas sebagai “otak” dari misi eksplorasi Mars. Mars Climate Orbiter berfungsi menerima sinyal yang dikirimkan satelit untuk mempelajari atmosfer planet merah tersebut, serta melakukan pengamatan dalam hal seperti:</span></span></span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Menentukan distribusi air di Mars</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Memantau cuaca harian dan kondisi atmosfer</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Merekam perubahan di permukaan Mars karena angin dan efek atmosfer lainnya</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Menentukan profil suhu atmosfer</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Memantau kandungan uap air dan debu di atmosfer</span></span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Mencari bukti perubahan iklim di masa lalu.</span></span></span></li> </ul> <h2 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Kesalahan Penggunaan Satuan</strong></span></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Tragedi Mars Climate Orbiter berawal dari mesin pendorong wahana tersebut dibuat oleh Lockhead Martin.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Mereka membuat mesin tersebut beserta software-nya dengan spesifikasi satuan pound <strong>(imperal unit).</strong> Sementara itu Ilmuwan NASA mengolah data tersebut dengan anggapan bahwa system satuan yang digunakan adalah dalam kilogram <strong>(metric unit).</strong></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i0.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2020/09/mars-climate-orbiter.jpg?ssl=1' style='height:458px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Karena kesalahan yang sepele itu, perhitungan gaya dorong mesin menjadi tidak tepat dan posisi orbit tidak sesuai. Nilainya meleset menjadi setengah kali lipatnya. Pesawat ruang angkasa tersebut akhirnya memasuki orbit yang lebih rendah dari yang direncanakan. Hal ini kemudian mengakibatkan wahana Mars Climate Oribiter terbakar oleh atmonsfer Mars.</span></span></span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><strong>Dampak Meledaknya Mars Climate Orbiter</strong></span></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Akibat dari peristiwa tersebut NASA mengalami kerugian hingga US$327,6 juta atau setara dengan Rp4,6 triliun.</span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i1.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2020/09/planet-mars.png?ssl=1' style='height:200px; width:400px' /></span></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Selain itu mengalami kegagalan secara materi. Dari peristiwa ini juga menjadi salah satu kisah paling di kenal di dunia, yang akan dijadikan pengantar di bagian pendahuluan buku sains. Tentang pentingnya penggunaan satuan dengan tepat di dalam sains di seluruh dunia.</span></span></span></p>