<p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Puisi menjadi tulisan sastra yang begitu akrab di telinga banyak orang. Apalagi sekarang, teman-teman bisa membuat puisi tanpa beragam syarat ataupun ketentuan. Inilah yang disebut sebagai puisi modern. Namun, tahukah kalian bahwa puisi sudah berkembang dari zaman lampau dan memiliki banyak jenis? Tidak seperti puisi modern yang cenderung bebas, puisi lama memiliki berbagai ketentuan dalam pembuatannya. Berikut ini pembahasan lengkapnya.</span></span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span class='marker'><strong>Pengertian Puisi Lama</strong></span></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Apa perbedaan puisi lama dan puisi baru? Secara mudahnya, puisi lama adalah jenis puisi yang terikat beragam aturan dari segi rima, bait, hingga suku katanya. Tiap jenisnya memiliki ketentuan yang berbeda dengan jenis lainnya. Berikut ini adalah beragam jenisnya beserta aturan yang mengikatnya.</span></span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><span class='marker'><strong>Jenis-jenis Puisi Lama</strong></span></span></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><img alt='jenis jenis puisi lama' src='https://i0.wp.com/www.studiobelajar.com/wp-content/uploads/2016/05/jenis-jenis-puisi-lama.png?resize=319%2C240' /></span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>sumber gambar: slideshare.net</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Pantun</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Jenis puisi lama yang satu ini pastinya sudah akrab di telinga kalian. Berasal dari kata <em>panutun </em>asal Minangkabau, jenis yang satu ini awalnya dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat. Mengenai ciri-ciri dari pantun pun cukup banyak, seperti di bawah ini.</span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap bait terdiri atas empat baris.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Memiliki rima a-b-a-b</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Baris pertama dan kedua berisi sampiran, yakni kata-kata pembuka yang tidak atau kurang berkaitan dengan maksud pantun.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Baris ketiga dan keempat berisi isi dari puisi ini.</span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Contoh:</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Berjalan di terik hingga lena<br /> Haruslah beristirahat agar tiada mati<br /> Gerutu itu tiada berguna<br /> Rasa syukurlah yang buat hidup berarti</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Karmina</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Memiliki syarat yang tidak berbeda jauh dengan pantun, karmina bisa dibilang adalah jenis pantun singkat. Ciri-cirinya sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan pantun, seperti di bawah ini.</span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap bait terdiri atas dua baris.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Rima ada di tiap frasa dengan pola a-b-a-b</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Frasa pertama di baris pertama berima sama dengan frasa pertama di baris kedua, begitu pula dengan frasa selanjutnya di tiap baris.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Baris pertama adalah sampiran, sedangkan isi ada di baris kedua.</span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Contoh:</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Dahulu parang sekarang besi<br /> Dahulu sayang sekarang benci</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Talibun</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Jika karmina dapat dikatakan sebagai puisi singkat, talibun adalah sebaliknya. Jenis puisi lama yang satu ini seperti pantun, namun memiliki baris yang lebih panjang. Berikut ini adalah aturannya:</span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baitnya memiliki baris berjumlah genap, namun lebih dari empat.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Jumlah suku kata tiap baris berkisar 8—12.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Memiliki rima a-b-c-a-b-c.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Setengah dari jumlah baris per bait di bagian awal adalah sampiran, selanjutnya isi.</span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Contoh:</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Mencari batu sepanjang lima senti<br /> Batu diambil lalu letakkan sejajar<br /> Jangan lupa diatur mengelilingi gelas<br /> Jika setiap hari bermain tiada henti<br /> Tak pernah ada waktu untuk belajar<br /> Jangan kaget nantinya tinggal kelas</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Seloka</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Jika dilihat dari strukturnya, jenis puisi lama yang satu ini sangat mirip dengan pantun. Yang paling membedakan keduanya adalah letak isi. Berikut ini adalah ciri lain dain seloka.</span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap bait minimal terdiri atas empat baris, dapat lebih asal genap.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris adalah isi puisi.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Memiliki rima a-b-a-b</span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Contoh:</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Warna merah menghias kuku<br /> Cantik nia kala dipandang<br /> Sang istri menjadi sendu<br /> Karena mertua tak kunjung bertandang</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Mantra</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tidak ada ciri khusus untuk mantra. Puisi lama yang dianggap memiliki kekuatan gaib ini dapat dikatakan sebagai jenis puisi lama yang pertama kali berkembang. Satu-satunya ciri khas dari mantra adalah ada sebagian kata-kata yang diulang untuk memberi rasa sugesti bagi yang mendengar.</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Syair</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Jenis yang satu ini lebih ke arah bercerita. Mengenai aturannya sendiri, antara lain sebagai berikut.</span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap bait terdiri atas empat baris.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Setiap baris adalah isi dan saling berkait.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Memiliki rima a-a-a-a.</span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Contoh:</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Pada zaman dahulu kala<br /> Tersebutlah sebuah cerita<br /> Tentang negeri yang aman sentosa<br /> Dipimpin raja nan bijaksana</span></span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'><strong>Gurindam</strong></span></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Jika karmina dapat dikatakan sebagai pantun singkat, gurindam adalah syair yang singkat. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.</span></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap bait terdiri atas dua baris.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Memiliki rima a-a.</span></span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Tiap baris adalah isi.</span></span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Contoh:</span></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='font-family:Arial,Helvetica,sans-serif'><span style='font-size:14px'>Kurang pikir kurang siasat<br /> Tentu dirimu akan tersesat</span></span></p>