Semakin bertambahnya populasi manusia juga akan menambah jumlah sumber daya alam yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan akan air bersih dan sebagainya. Semakin bertambahnya kepadatan populasi manusia juga akan berdampak timbulnya berbagai macam masalah. Contoh lainnya, kepadatan populasi mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas di kota kota besar, akibatnya udara jadi tercemar . Belum lagi banyaknya lahan pertanian yang dijadikan pemukiman penduduk, akibatnya akan adanya perkampungan yang kumuh. Dan pada akhirnya akan berdampak timbulnya masalah kekurangan air bersih. Baca juga: 10 Pengertian Populasi Menurut Para Ahli Apabila hal semacam ini dibiarkan akan berdampak menurunnya kualitas lingkungan dan pada akhirnya akan merusak lingkungan Untuk itu dibutuhnya adanya manusia yang sadar akan lingkungan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pertambahan populasi manusia yaitu; 1. Natalitas (kelahiran) Semakin bertambahnya angka kelahiran otomatis akan menambah jumlah populasi. Angka kelahiran dapat diperoleh dengan cara ,menghitung banyaknya kelahiran hidup tiap 1000 per tahun. 2. Mortalitas (kematian) Dengan adanya kematian akan mengakibatkan berkurangnya jumlah populasi. Angka kematian diperoleh dengan menghitung banyaknya kematian tiap 1000 penduduk per tahun. 3. Imigrasi Yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, dapat pula diartikan dengan perpindahan penduduk dari lingkungan yang populasinya jarang ke lingkungan yang padat populasinya. Akibatnya akan menambah kepadatan populasi 4. Emigrasi Yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa, dapat pula diartikan dengan perpindahan penduduk dari lingkungan yang populasinya padat ke lingkungan yang jarang populasinya. Akibatnya akan mengurangi kepadatan populasi. Kepadatan penduduk berkaitan erat dengah pengaruhnya terhadap kualitas penduduknya. Pada daerah yang mempunyai kepadatan penduduk tinggi, usaha untuk melakukan peningkatan kualitas penduduk akan lebih sulit dilaksanakan. Akibatnya timbul permasalahan ekonomi, sosial, kesejahteraan , keamanan, ketersediaan lahan, kebutuhan pangan dan ketersediaan air bersih, dan berdampak pada kerusakan lingkungan. Sebagai contoh, coba kamu bandingkan tingkat pencemaran akibat asap kendaraan bermotor di daerah perkotaan dengan perdesaan. Pasti tingkat pencemaran asap kendaraan di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi beberapa aspek, misalnya; Ketersediaan Udara Bersih Kebutuhan akan Udara bersih merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Jadi, apabila jumlah penduduk Semakin banyak, berarti semakin banyak juga oksigen yang diperlukan. Semkin bertambahnya pemukiman,dan jumlah alat transportasi, serta kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (bensin, solar ,minyak bumi, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO dan CO2 di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti; belerang (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) yang dihasilkan akibat pembakaran yang tidak sempurna. Ringkasnya, semakin banyak penduduk, akan semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan. Oleh sebab itu pemerintah kota di setiap daerah gencar mensosialisasi dan mengkampanyekan pentingnya penanaman pepohonan. Karena pepohonan Selain sebagai penyejuk dan keindahan, juga dapat difungsikan sebagai hutan kota agar menurunkan tingkat pencemaran udara. Ketersediaan Pangan Manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Bertambahnya jumlah populasi penduduk mengakibatkam jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Bertambahnya jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Dampaknya penduduk bisa kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Karena banyak lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, kantor, perumahan, dan pusat perbelanjaan. Akibatnya masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Jadi kenaikan jumlah penduduk berdampak meningkatnnya kebutuhan pangan dan lahan. Ketersediaan Lahan Kepadatan penduduk yang semakin meningkat mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, seperti; tempat pertanian, industri, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan pemanfaatkan lahan pertanian yang produktif dan pembukaan hutan untuk membangun perumahan, areal industri, pertanian, dam perkebunan. Meskipun langkah tersebut dianggap sebagai solusi, akan tetapi sebenarnya kegiatan itu dapat merusak, dan mengganggu keseimbangan lingkungan hidup. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk. Ketersediaan Air Bersih Meskipun sebagian besar permukaan bumi terdiri dari air , akan tetapi tidak semua jenis air bisa digunakan secara langsung. Apabila persediaan air bersih terbatas, akan menimbulkan masalah yang cukup serius. Karena air bersih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan industri, untuk konsumsi, untuk irigasi, untuk kebutuhan peternakan dan sebagainya. Jumlah penduduk yang terus meningkat, berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkannya. Pembuatan sumur artesis untuk kompleks perumahan dan keperluan industri akan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk yang hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka untuk daerah serapan air hujan. Kawasan tersebut tertutup rapat oleh beton dan aspal, sehingga membuat air tidak bisa meresap ke lapisan tanah, akibatnya saat hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air yang ada di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada saat musim kemarau sering kekurangan air bersih Pencemaran lingkungan Dalam melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya; Untuk mempercepat transportasi, diciptakalah berbagai jenis kendaraan bermotor. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka dilakukan pembukaan hutan untuk lahan baru dan juga rawa/lahan gambut dikeringkan . Untuk memenuhi kebutuhan sandang, dibangunlah pabrik tekstil. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan bahan baku kertas, maka kayu di hutan ditebang. Apabila dilakukan secara salah, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan rusakannya ekosistem. Contohnya; penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai macam bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat menghilangkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, akibatnya pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin. Karena terbatasnya tempat penampungan sampah, didaerah padat penduduk, seringkali masyarakat membuang sampah di tempat yang tidak semestinya, contohnya di sungai. Akibatnya timbulah pencemaran air dan tanah. Bertambahnya kebutuhan transportasi juga mengakibatkan pemakaian kendaraan bermotor meningkat. Akibatnya akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi bisa mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.