<p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Seperti jenis buah lainnya, jeruk juga memiliki lapisan lilin secara alami. Lapisan lilin ini berfungsi menghalangi respirasi berlebihan dan menjaga buah dari serangan fisik, mekanik, dan mikrobiologis. Perlakuan pascapanen sering membuat lapisan lilin ini terkikis. Oleh karena itu, diperlukan <strong>pelilinan jeruk</strong> agar kualitas buah tetap terjaga sampai di tangan konsumen.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><a href='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2019/10/Membuat-Larutan-Lilin-untuk-Pelilinan-Jeruk-pixabay.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='pelilinan jeruk' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2019/10/Membuat-Larutan-Lilin-untuk-Pelilinan-Jeruk-pixabay.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Foto: pixabay</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Lapisan lilin yang ada pada buah berfungsi untuk menyumbat sebagian pori-pori buah. Bila lapisan terlalu tipis, buah akan cepat mengalami penurunan mutu karena terus berespirasi. Sebaliknya, bila lapisan lilin yang diberikan terlalu tebal, buah terancam mengalami respirasi anaerob dan buah pun mudah busuk.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pelilinan jeruk bukanlah satu-satunya cara untuk membuat buah ini tetap awet dan terjaga. Biasanya, diperlukan metode lain untuk menjaga keawetannya. Salah satunya adalah dengan pendinginan. Dibandingkan pelilinan, pendingan lebih efektif dalam menurunkan laju respirasi. Oleh karena itu, keduanya sangat penting untuk dilakukan secara bersamaan.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Jangan khawatir lilin yang digunakan tidak aman. Jenis lilin yang digunakan untuk metode pengawetan buah dengan cara pelilinan berasal dari sumber tanaman, hewan, mineral, ataupun sintesis. Jenis lilin yang populer antara lain <em>bees wax</em>,<em> paraffin wax</em>,<em> carnauba wax</em>, dan <em>shellac</em>.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Pelilinan jeruk umumnya menggunakan <em>bees wax </em>atau lilin lebah. Lilin ini kemudian diemulsikan dengan konsentrasi 4—12 persen dengan air. Bukan sembarang air, air ini tidak boleh menggunakan air sadah. Garam mineral dalam air sadah ditakutkan dapat merusak emulsi lilin.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Emulsi lilin standar 12 persen dibuat dengan campuran <em>bees wax </em>sebanyak 120 gram, asam oleat sebanyak 20 gram, trietanol amin atau TEA sebanyak 40 gram, dan air panas sebanyak 820 mililiter.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Cara pembuatan emulsi lilin untuk pelilinan jeruk adalah dengan memanaskan lilin dalam panci hingga mencair. Setelah itu, lilin tersebut dimasukkan ke blender. Selanjutnya, bahan lain berupa asam oleat, TEA, dan air panas dituang perlahan sedikit demi sedikit.</span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='font-size:14px'><span style='color:#000000'>Campurkan seluruh bahan selama 2—5 menit. Bahan-bahan tersebut kemudian didinginkan. Setelah dingin, proses pelapisan lilin pada buah jeruk dapat dilakukan. Pelilinan jeruk dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau pengolesan</span></span></p>