<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dari pelajaran geografi di sekolah, kita mengetahui bahwa Samudera Pasifik adalah samudera terbesar di dunia. Pengertian “terbesar” di sini dalam arti ukuran luas dan dalamnya. Luas Samudera Pasifik adalah 65.250.000 kilometer per segi. Kedalaman rata-ratanya adalah 4.280 meter. Bisa bayangkan air dengan kedalaman lebih dari empat kilometer? </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kumpulan air laut yang seluas dan sedalam itu tentu tidak bisa dijelajahi semuanya oleh manusia. Di zaman sekarang pemetaan serta penyelidikan daerah dalam dan luas seperti Samudera Pasifik bisa dilakukan dengan bantuan teknologi canggih seperti penginderaan jauh satelit, radar, dan perangkat sonar. Namun begitu, tetap saja, belum ada manusia atau kelompok manusia yang berhasil menjelajahi seluruh bagian Samudera Pasifik. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Walhasil, sampai sekarang, Samudera Pasifik memang masih menyimpan banyak sekali misteri. Ini terutama di wilayah-wilayahnya yang terjauh dan terdalam. Mulai dari hilangnya pesawat dan kapal laut, penampakan makhluk-makhluk misterius, sampai markas persembunyian alien, banyak sekali cerita misterius tentang Samudera Pasifik. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Nah, berikut ini Bacaterus telah merangkum 10 misteri yang pernah ditemukan di sepanjang wilayah Samudera Pasifik. Beberapa di antaranya memang sudah dijelaskan secara logis oleh ilmu sains, namun beberapa sisanya masih menjadi misteri yang belum terungkap.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>1. Makhluk Berbentuk Bola Ungu </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Makhluk Berbentuk Bola Ungu' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Makhluk-Berbentuk-Bola-Ungu.jpg' style='height:225px; width:400px' />* sumber: thescienceexplorer.com </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada 18 Juli 2016 silam, sekelompok peneliti dari kapal penjelajah dan penelitian laut Nautilus mendapati penemuan misterius di kedalaman Ngarai Arguello, di bawah permukaan air Samudera Pasifik. Penemuan aneh itu adalah sebuah makhluk berbentuk bola dengan warna ungu terang. Mereka menyelidik kehidupan dasar laut sedalam 1.616 meter di bawah permukaan laut menggunakan robot Hercules. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ketika kamera mengambil gambar dasar laut yang berlumpur serta beberapa kepiting dan kerang, tiba-tiba makhluk aneh itu muncul. Makhluk berbentuk dan berwarna aneh itu berbentuk bulat, lunak, berukuran diameter 5 sentimeter. Para peneliti masih menduga bahwa gumpalan ungu tersebut sebagai hewan invertebrata yang belum teridentifikasi, atau bisa saja telur dari suatu makhluk lain. Mereka juga belum tahu dari mana makhluk ini berasal, apa makanannya, bagaimana cara reproduksinya. Penemuan ini sendiri disiarkan melalui situs nautiluslive.org. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>2. Peradaban Kuno di Pulau Berhantu </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Peradaban Kuno di Pulau Berhantu' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Peradaban-Kuno-di-Pulau-Berhantu.jpg' style='height:300px; width:400px' />* sumber: commons.wikimedia.org </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ketika para penjelajah laut menemukan Pulau Pohnpei seratus tahun lalu, para penjelajah itu tercengang dengan apa yang selanjutnya mereka temukan. Di pesisir pulau kecil itu, mereka menemukan reruntuhan bekas pemukiman masyarakat kuno yang sangat besar dan luas. Tempat ini kini dikenal sebagai Nan Madol. Reruntuhan pemukiman Nan Madol tampak seperti bekas sebuah kota besar. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Uniknya lagi kota ini dibangun di atas pulau-pulau buatan yang tentunya pembuatannya tidak mudah. Yang lebih aneh lagi, bangunan-bangunan di pulau-pulau buatan itu dibangun dengan material batu basal berwarna hitam yang ukurannya raksasa dan bobotnya jelas mustahil jika diangkat manual dengan tenaga manusia biasa. Sampai sekarang, salah satu pertanyaan besar yang muncul juga adalah “Untuk apa mereka membangun sebuah kota, di tempat terpencil, yang jauh dari mana-mana, dan repot-repot membawa material dari tempat jauh ke sana?” </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Para ahli kini bisa membuka sedikit demi sedikit tabir misteri yang meliputi Nan Madol. Ayres (2007) berpendapat bahwa reruntuhan Nan Madol berfungsi sebagai ibu kota negeri-negeri Mikronesia di Pasifik Barat yang dikuasai oleh Dinasti Saudeleur. Kota ini pernah sangat ramai dihuni sampai kejatuhan Dinasti Saudeleur di abad ke-17. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sekarang, Nan Madol menjadi situs warisan dunia UNESCO. Namun begitu, penduduk di sekitar Pulau Pohnpei percaya bahwa Nan Madol adalah tempat berhantu. Mereka percaya bahwa leluhur mereka membangun tempat itu dengan kekuatan sihir. Hal-hal magis masih mereka percayai terjadi di tempat itu, sampai sekarang. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>3. Monster Laut </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Monster Laut' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Monster-Laut.jpg' style='height:321px; width:400px' />* sumber: www.cvltnation.com </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sejak zaman dahulu, samudera-samudera di dunia menyimpan berbagai cerita tentang makhluk-makhluk misterius. Makhluk-makhluk ini seringkali dicitrakan menyeramkan karena ukurannya yang luar biasa, rupanya yang mengerikan, atau perilakunya yang sangat buas dan berbahaya sehingga disebut pula sebagai sea monsters ‘monster laut’. Makhluk-makhluk ini sudah melegenda sejak zaman peradaban kuno sampai zaman penjelajahan bangsa Eropa.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Namun begitu, belakangan ketika sains semakin berkembang dan teknologi semakin maju, keberadaan makhluk-makhluk monster itu diragukan. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada bentuk-bentuk kehidupan yang “unik” di bawah sana. Salah satunya sudah disebutkan di nomor pertama. Namun begitu, masih banyak pula yang percaya bahwa monster laut memang ada dan hidup di bawah perairan tenang Samudera Pasifik. Kadang, makhluk-makhluk berukuran raksasa dan tidak teridentifikasi itu hanyut dan terdampar ke pantai. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada Mei 2017 lalu, tersiar berita menggemparkan tentang penemuan bangkai makhluk raksasa yang terdampar di Pulau Seram, Maluku. Gambar dan videonya cepat viral di internet. Awalnya orang-orang menyangka hewan itu adalah cumi-cumi atau gurita raksasa karena adanya lengan seperti tentakel. Namun begitu, para ahli menyebut bangkai itu sebagai bangkai paus yang terdampar. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>4. Kota yang Tenggelam </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Samudera Pasifik' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Samudera-Pasifik.jpg' style='height:240px; width:400px' />* sumber: www.serendipitouspanda.com </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada tahun 1986, Kihachiro Aratake, Ketua Asosiasi Pariwisata Yonaguni, menyelam di lepas pantai Yonaguni, bagian paling selatan Kepulauan Ryukyu, Prefektur Okinawa, Jepang. Di dasar laut dangkal itu, ia memerhatikan sebuah formasi batuan aneh. Sejak penemuan itu, banyak yang berspekulasi bahwa formasi batuan-batuan itu adalah reruntuhan dari suatu bangunan, tepatnya pemukiman peradaban kuno manusia yang kini terendam di bawah laut. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Alasannya, bentuk formasi batuan itu sangat teratur, bukan seperti ciptaan alam, melainkan hasil buatan manusia. Selain itu, di beberapa bagian dinding batu, orang-orang bisa menemukan ceruk-ceruk seperti bekas ukiran. Namun begitu, beberapa ahli geologi menolak bahwa formasi batuan di Yonaguni merupakan buatan manusia melainkan memang ciptaan alam. Sampai saat ini, belum ada kesepakatan tentang apa reruntuhan batu di Yonaguni itu sebenarnya, bagaimana terbentuknya, dan mengapa bisa berada di bawah laut. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>5. Hilangnya Pesawat dan Kapal </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Hilangnya Pesawat dan Kapal' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Hilangnya-Pesawat-dan-Kapal.jpg' style='height:221px; width:400px' />* sumber: www.extremetech.com</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Selain legenda monster-monster aneh yang muncul, Samudera Pasifik juga sering menjadi sorotan berita tentang hilangnya kendaraan-kendaraan yang melintas di sana. Sudah banyak pesawat udara dan kapal laut yang mengalami musibah, bahkan tiba-tiba lenyap tanpa bekas. Salah satu cerita tentang hilangnya pesawat yang cukup terkenal adalah hilangnya Amelia Earhart. Ia berencana mengelilingi dunia dengan pesawat mesin gandanya pada tahun 1937. Ia berangkat bersama Frederick Noonan. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dalam tahap akhir perjalanan mereka melintasi Pasifik Tengah, tiba-tiba mereka hilang kontak dengan USCGC Itasca, kapal pemantau yang akan memandu mereka ke Howland Island, tujuan mereka selanjutnya. Sampai sekarang, ada banyak spekulasi tentang hilangnya pesawat Amelia Earhart. Mulai dari kerusakan mesin, teori bahwa mereka ditangkap musuh, mereka membelot menjadi mata-mata, sampai teori bahwa mereka sebenarnya selamat, namun tidak pulang ke Amerika Serikat. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>6. Portal ke Dunia Lain </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Portal ke Dunia Lain' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Portal-ke-Dunia-Lain.jpg' style='height:167px; width:400px' />* sumber: www.science-rumors.com </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Cerita tentang hilangnya pesawat dan kapal laut di lautan luas atau samudera di seluruh dunia seringkali dikait-kaitkan dengan berbagai teori. Mulai dari teori yang masuk akal, sampai agak absurd, bahkan terkesan dibuat-buat karena tidak ada bukti nyata. Namun begitu, tidak sedikit pula orang yang memercayai berbagai cerita dan teori yang berusaha mengungkap misteri tentang hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal itu. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Salah satu teori datang dari Ivan Terence Sanderson atau dikenal pula dengan nama penanya, Terence Roberts. Sanderson adalah seorang biolog dan penulis dari Edinburg, Skotlandia yang berpindah kewarganegaraan ke Amerika Serikat. Pada dekade 1940-an, Sanderson berteori bahwa di seluruh dunia ini, terdapat 12 area “pusaran jahat”. Pusaran-pusaran ini disebutnya memiliki gelombang elektromagnetik yang menyimpang dari pola gelombang elektromagnetik bumi. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Inilah yang menyebabkan seringnya terjadi kerusakan alat navigasi bahkan hilangnya pesawat dan kapal laut secara misterius. Lebih jauh, ternyata lokasi-lokasi dari pusaran jahat itu, jika dihubungkan dengan garis, akan membentuk pola pentagram. Lokasi-lokasi pusaran jahat itu antara lain di Segitiga Bermuda dan Laut Setan, lepas pantai Jepang. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>7. Penampakan Cahaya di Bawah Pesawat </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Penampakan Cahaya di Bawah Pesawat' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Penampakan-Cahaya-di-Bawah-Pesawat.jpg' style='height:267px; width:400px' />* sumber: i2-prod.mirror.co.uk </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pada tahun 2014 silam, seorang pilot bernama JPC van Heijst dan krunya sedang menerbangkan sebuah pesawat Boeing 747 dari Hong Kong ke Anchorage, Alaska. Di tengah perjalanan mereka yang panjang, ketika mereka tiba di sekitar Semenanjung Kamchatka, Rusia, mereka menemukan petir menyambar vertikal ke perairan Samudera Pasifik. Lalu 20 menit setelahnya, mereka menemukan cahaya berwarna merah dan oranye yang menyala dari bawah Samudera Pasifik. Sampai saat ini, para pilot dan para ahli masih tidak memahami apa penyebab dari cahaya misterius ini. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>8. Piramida di lepas Pantai Meksiko? </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Piramida di lepas Pantai Meksiko' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Piramida-di-lepas-Pantai-Meksiko.jpg' style='height:259px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Penemuan ini ditemukan oleh seorang warga Argentina bernama Marcelo Igazusta. Kita tahu bahwa penemuan piramida di bawah laut sudah banyak yang dibuktikan palsu. Namun begitu, penemuan ini didasari dengan data citraan satelit. Sejak 10.000 tahun lalu, mencairnya isa-sisa es dari zaman es membuat permukaan air naik berkali lipat. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Maka dari itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa ada bangunan-bangunan bekas peradaban kuno yang kini berada di bawah permukaan air. Jika citraan satelit ini benar-benar menunjukkan sebuah piramida, ukurannya tentu sangat besar. Diperkirakan bagian alasnya saja berukuran 8 sampai 11 mil. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>9. Jejak-jejak Misterius di Dasar Laut</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Jejak-jejak Misterius di Dasar Laut' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Jejak-jejak-Misterius-di-Dasar-Laut.jpg' style='height:227px; width:400px' />* sumber: amorq.com </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dulu, layanan Google Map, Google Earth, dan Google StreetView merupakan layanan yang berbeda dan diakses dengan alat terpisah. Namun begitu, ketiga layanan tersebut kini terintegrasi dalam layanan sistem informasi geografi yang bisa diakses oleh siapapun. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jika kita membuka peta Google Map kita bisa mengubah mode peta menjadi mode satelit. Peramban akan menampilkan data citraan satelit terhadap permukaan bumi. Bukan hanya permukaan daratan, tetapi juga permukaan dasar laut. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>DI sana, kita bisa melihat banyak sekali guratan-guratan berpola atau bentuk-bentuk aneh yang sepertinya bukan ciptaan alam. Seperti gambar berikut ini. Gambar ini ditangkap oleh tim SecureTeam10, sebuah kelompok investigasi fenomena aneh dan alien. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dalam gambar tampak sebuah objek berbentuk lingkaran pipih. Jika diskalakan, objek ini berukuran asli 2,5 mil. Namun yang aneh, tampak bahwa objek lingkaran tersebut seperti meninggalkan jejak pergerakan di dasar laut. Beberapa orang menduga ini sebagai fenomena patahan tektonik biasa, namun lebih banyak orang yang tidak yakin dengan penjelasan ilmiah itu. Lautan ini luas, dan tidak seorang pun tahu betul apa yang terjadi di bawah sana.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>10. Kasus Sarah Joe</strong> </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Kasus Sarah Joe' src='https://bacaterus.com/wp-content/uploads/2019/07/Kasus-Sarah-Joe.jpg' style='height:148px; width:400px' />* sumber: www.historicmysteries.com </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Selain kasus Amelia Earhart, ada pula kasus Sarah Joe. Sarah Joe adalah nama sebuah kapal layar yang biasa digunakan untuk perjalanan wisata. Pada tahun 1979, lima orang berangkat untuk berwisata di laut. Kelima orang itu bukan pelaut yang berpengalaman, namun menurut penduduk setempat mereka memang sudha biasa menyewa kapal penduduk untuk berlayar. Beberapa jam setelah meninggalkan Pelabuhan Hana, Hawaii, kapal Sarah Joe diterpa badai besar dan kelima orang itu tidak pernah kembali lagi. Pencarian dilakukan selama selama empat hari. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Namun, tidak ada tanda-tanda penemuan. Pada tanggal 9 September 1988, seorang ahli biologi laut bernama John Noughton, salah satu orang yang pernah ikut mencari kelima orang tersebut, sedang mengadakan penelitian di Taongi Atoll, sebuah lokasi sekitar 2000 mil dari Maui, Kepulauan Marshall. Di sana ia menemukan sebuah kapal kecil yang terdampar. Kapal itu diidentifikasi sebagai Sarah Joe. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jika benar dulu Sarah Joe terdampar di sana, semestinya survei yang dilakukan pemerintah enam tahun lalu ke tempa tersebut bisa menemukan mereka. Namun begitu, tidak ada laporan penemuan. Hal lainnya yang aneh, di dekat tempat penemuan perahu, terdapat makam yang berisi tengkorak Scott Moorman, salah satu penumpang Sarah Joe. Namun begitu, tidak ada tanda-tanda makam atau sisa-sisa keempat orang lainnya.</span></p>