Penghasil energi
Metabolisme adalah proses yang menghasilkan energi bagi tubuh karena pada akhir dari tiga prosesnya adalah energi. Energi ini diperoleh dari perubahan suatu zat yang ada pada makanan lalu diolah dengan bantuan air dan enzim. Energi yang dihasilkan kemudian akan digunakan oleh otot untuk menjalankan beragam aktivitas diantaranya berpikir, berbicara dan berlari.
1. Pengganti sel atau jaringan yang rusak
Pada proses metabolisme salah satunya yaitu metabolisme protein yang mana protein adalah suatu polimer dari monomer asam amino. Polimer ini yaitu protein memiliki beraneka ragam fungsi salah satunya sebagai pembentuk struktur sel atau pengganti sel yang rusak. Dapat diartikan bahwa dengan metabolisme yang baik pastinya memiliki sel yang baik tanpa kerusakan.
2. Respirasi jaringan pada tubuh
3. Pertumbuhan jaringan tubuh
4. Penyusun unit pembangun sel
MACAM-MACAM METABOLISME
Energi yang dihasilkan tentunya melalui berbagai proses yang panjang dan proses metabolisme terbagi menjadi dua bagian yaitu katabolisme dan anabolisme. Pengertian dari katabolisme yaitu suatu proses pemecahan atau penguraian senyawa dari kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses penguraian yang dilakukan pada saat katabolisme dibantu oleh enzim yang ada pada tubuh.
Lalu makna dari anabolisme adalah suatu proses pembentukan atau penyusunan senyawa yang sederhana menjadi senyawa kompleks atau makromolekul. Dengan kata lain, dua proses metabolisme yaitu anabolisme dan katabolisme memiliki makna yang berkebalikan satu sama lain. Perbedaan yang utama yaitu dari kedua proses tersebut, yaitu anabolisme membutuhkan energi bebas untuk berproses.
a. KATABOLISME
Katabolisme memiliki dua fungsi, yang pertama sebagai penyedia bahan baku suatu proses sintesis yang dilakukan molekul lain. Fungsi dari katabolisme yang kedua yaitu sebagai penyedia energi yang akan diperlukan saat aktivitas sel berlangsung. Reaksi yang terjadi pada saat proses katabolisme yaitu reaksi oksidasi yang menggunakan energi bebas dan tentunya bantuan enzim.
Pada proses katabolisme terjadi empat tahap yaitu tahap glikolisis, dekarbosilasi oksidatif, siklus asam sitrat dan transpor elektron. Tahap glikolisis berlangsung di sitoplasma dengan substrat glukosa dan akan memperoleh hasil 2 ATP, 2 asam piruvat dan 2 NADH. Subsrat adalah sebuah molekul yang kemudian akan menjadi sasaran dari enzim yang bekerja.
Proses glikolisis dapat diartikan sebagai suatu proses yang mengubah glukosa menjadi molekul piruvat yang kemudian menghasilkan NADH dan ATP. ATP akan berperan sebagai penyimpan energi sedangkan NADH bagian dari proses transpor elektron dan akan menghasilkan ATP. Perlu diketahui juga bahwa untuk proses glikolisis memerlukan ATP sebagai sumber energi sebanyak dua.
Lalu tahap yang kedua yaitu dekarboksilasi oksidatif berlangsung di mitokondria dengan subsrat asam piruvat dan hasil asetil CO-A. Tempat yang lebih tepat saat terjadi proses ini yaitu inter membran mitokondria dan proses ini kerap disingkat dengan DO. Dekarboksilasi oksidatif merupakan suatu reaksi pengubahan asam piruvat menjadi suatu senyawa baru yaitu senyawa Asetil CO-A.
Proses yang ketiga yaitu siklus asam sitrat yang prosesnya berlokasi di matriks mitokondria dengan subsrat NADH2 ditambah ATP. Pada proses ini dihasilkan ATP sebanyak 2, 6 NADH dan 2 FADH2 serta dihasilkan 4 CO2. Tahap ini kerap pula disebut dengan siklus krebs yang mana penemunya bernama Hans Krebs dan berguna untuk menghasilkan elektron berjumlah besar.
Sedangkan proses tahap yang terakhir yaitu transpor elektron, tahap ini kerap disebut dengan panen energi hasil dari NADH dan FADH2. Pada tahap ini (transpor elektron) menjadi tahap yang menghasilkan ATP paling banyak dan disebut dengan tingkat respirasi. Transpor elektron juga dikenal dengan sebutan transfer elektron yang mana pada akhirnya akan membentuk senyawa air yaitu H2O.
b. ANABOLISME
Seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa anabolisme merupakan suatu proses pembentukan yang berkebalikan dengan proses katabolisme. Pada proses ini memerlukan suatu energi yang dapat berupa energi kimia dan dapat pula berupa energi cahaya. Energi ini nantinya dibutuhkan untuk mengikat berbagai senyawa yang sederhana agar dapat membentuk suatu senyawa yang kompleks.
Anabolisme memiliki tiga tahap, yaitu:
1. Produksi monosakarida, asam amino dan nukleotida
Monosakarida adalah kata yang berasal dari Yunani yang memiliki arti gula sehingga diartikan sebagai senyawa karbohidrat yang paling sederhana. Contoh dari monosakarida yaitu glukosa yang memiliki rasa manis, sedangkan asam amino adalah monomer dari protein. Pengertian dari nukleotida yaitu suatu molekul dari gugus gula dan basa penyusunnya purin dan pirmidin.
2. ATP digunakan sebagai energi dalam mengubah asam amino, monosakarida dan nukleotida menjadi bentuk reaktif
3. Asam amino, monosakarida dan nukleotida reaktif diubah menjadi molekul kompleks
Molekul kompleks dari asam amino adalah protein, monosakarida adalah polisakarida dan nukleotida adalah asam nukleat serta lipid.
CARA MENINGKATKAN METABOLISME TUBUH
a. BEROLAHRAGA
Olahraga ialah salah satu jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk membakar kalori di dalam tubuh dan cara paling efektif. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan masa otot dan pembakaran terjadi lebih maksimal walau akan cepat mendatangkan lapar. Melakukan olahraga dengan waktu beberapa menit sampai berkeringat dapat dilakukan untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
b. MINUM CUKUP
Seperti yang telah diketahui bahwa tubuh manusia 80% terdiri dari air sehingga bila kekurangan air atau cairan akan memicu masalah. Salah satu masalahnya yaitu dehidrasi dan hal ini dapat menimbulkan penyakit serta efek buruk nantinya. Dengan rutin meminum air khususnya air putih, cairan tubuh akan terpenuhi dan metabolisme akan meningkat sebanyak 40%.
c. KURANGI MINUMAN SODA
Minuman yang di dalamnya mengandung soda akan meningkatkan nafsu untuk mengkonsumsi makanan yang manis sehingga berat badan naik. Tak hanya itu saja, minuman bersoda juga dapat memberi efek kembung terhadap orang tertentu dan apabila meminumnya terlalu banyak. Selain itu, minuman bersoda akan memperlambat proses metabolisme dalam tubuh.
d. MAKAN
Makan yang dimaksud yaitu makan dengan intensitas yang serng, namun dengan porsi yang kecil atau sedikit. Cara ini dianggap efektif dalam meningkatkan metabolisme dan juga dapat sekaligus membantu proses diet yang ingin dilakukan. Hal ini karena makan dengan jumlah besar akan menimbun banyak kalori sehingga program penurunan berat badan akan terhambat.
Makan dengan porsi yang sedikit dapat dilakukan dengan jumlah empat sampai lima kali sehari dan dapat ditambahkan aneka makanan ringan. Apabila belum terbiasa, rasa mudah lapar akan sering hadir, namun cobalah meminum air putih saat hal itu datang. Bila masih belum ampuh juga, Anda dapat melakukan puasa secara bergantian hari misalnya puasa senin kamis.
e. KONSUMSI TEH HIJAU
Teh hijau memiliki kandungan baik untuk tubuh maka tak heran bila teh ini kerap masuk ke dalam menu hidup sehat. Teh ini dapat membantu program penurunan berat badan dan juga untuk meningkatkan metabolisme tubuh orang yang meminumnya. Anda dapat mengkonsumsi teh hijau sebanyak dua gelas per hari secara rutin untuk kesehatan tubuh.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/metabolisme-protein", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }