Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari orang tersebut.
Menurut R.B. Cattell Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu.
Menurut A. Adler Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari individu tersebut dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.
Menurut J.P. Chaplin Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki dan dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu
Menurut Theodore R. Newcombe Kepribadian merupakan penggabungan sikap-sikap yang dimiliki oleh seseorang sebagai latar belakang atas perilakunya.
Menurut Yinger Kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dari seseorang dengan sistem dengan tingkat kecenderungan tertentu dalam berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
Menurut Cuber Kepribadian merupakan penggabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang. Dan menurut, M.A.W Bouwer – Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini & sikap-sikap seseorang.
Ciri-Ciri Kepribadian
Pada umumnya ciri-ciri kepribadian yang bisanya di kalangan masyarakat:
Ambisi
Ketekunan
Timbulnya kecenderungan turunan
Kelainan seksual
Selain ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, masih terdapat beberapa jenis ciri-ciri kepribadian, diantaranya adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri kepribadian sehat
Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistis
Mampu menilai diri sendiri secara realistis
Kemandirian
Mampu menilai secara realistis
Mempunyai filsafat hidup
Penerimaan sosial
Berbahagia
Orientasinya keluar (ekstrovert)
Mempunyai tujuan
Dapat menerima tanggung jawab
Bisa mengontrol emosi
Dapat menerima tanggung jawab
Ciri-Ciri kepribadian tak sehat
Mudah marah
Hiperaktif
Pesimis dalam mengadapi kehidupan
Kurang mempunyai kesadaraan untuk menaati ajaran agama
Susah tidur
Pesimis dalam mengadapi kehidupan
Bersikap memusuhi semua otoritas
Memperlihatkan kecemasan dan kekhawatiran
Tidak mampu menjauhi perilaku menyimpang meskipun sudah diperingatkan atau dihukum
Senang mengkritik, mengejek orang lain
Sering tertekan (depresi atau stress)
Kurang bergairah
Senang menggangu orang lain
Sering mengalami pusing kepala
Unsur-Unsur Kepribadian
Unsur-unsur kepribadian, diantaranya yaitu:
Pengetahuan Pengetahuan yaitu terkait dengan pemahaman, konsep, dan fantasi yang lahir dari pengamatan terhadapt berbagai macam hal yang berbeda dalam lingkungan seseorang tersebut. Semua itu terekam ke dalam otak dan sedikit demi sedikit akan muncul dengan sendiri dalam suatu keadaan.
Perasaan Perasaaan merupakan keadaan dalam kesadaran manusia sebagai keadaan yang positif atau negatif. Sehingga individu tersebut mempunyai perasaan yang mewakili perasaan dan hatinya untuk bertindak.
Dorongan naluri Dorongan naluri merupakan kemauan yang kuat yang sudah menjadi nalurinya, ada tujuh dorongan naluri yaitu: Dorongan seksual Dorongan mencari makan Dorongan keindahan bentuk, warna, suara dan gerak Dorongan meniru setiap tingkah laku dari sesamanya Dorongan bergaul dan berinteraksi antara sesama Dorongan mempertahankan diri
Intorvert merupakan jenis kepribadian manusia yang mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Seseorang introvert mempunyai kecenderungan untuk menutup dari dari kehidupan dunia luar dan lebih suka berada pada kondisi tenang atau sunyi dari pada tempat-tempat yang ramai atau banyak orang.
Ciri-Ciri Introvert
Pemikir
Pendiam
Suka menyendiri
Pemalu
Susah bergaul
Lebih suka bekerja sendiri
Lebih senang berinteraksi secara langsung dengan satu orang ( 1 on 1 interaction)
Berpikir dulu baru berbicara atau melakukan
Suka berimajinasi
Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
Tidak banyak bicara, tetapi senang mendengarkan cerita orang lain
Suka dengan kegiatan yang tenang misalnya membaca, memancing, bermain komputer dan bersantai
Extrovert
Extrpvert ialah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia luar manusia tersebut. Extrovert adalah kebalikan dari introvert. Jadi, dapat dikatakan bahwa seorang extrovert mempunyai kecenderungan yang membuka dirinya dengan dunia luar dengan tidak banyak berpikir, degnan berbagai macam aktivitasnya serta cenderung lebih menyukai tempat keramaian atau banyak orang.
Ciri-Ciri Extrovert
Aktif
Senang bersama orang lain
Percaya diri
Suka beraktivitas
Suka bekerja kelompok
Mudah bergaul
Lebih senang berinteraksi dengan banyak orang
Mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
Berbicara atau melakukan dahulu baru berpikir
Lebih suka berpartisipasi dalam suatu interaksi
Lebih suka bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita
Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong, berpesta dan pergi konser
Ambievert (Ambiversion)
Ambievert atau ambiversion ialah kepribadian manusia yang bisa berubah-ubah antara introvert menjadi extrovert atau sebaliknya. Seseorang dengan kepribadian ambievert ini mempunyai sifat yang fleksibel dalam beraktivitasnya baik sebagai introvert maupun extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambievert sering terlihat moody, karena sifatnya yang sering berubah-ubah.
Konsep Berhubungan dengan Kepribadian
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Faktor Pembentuk Kepribadian
Ada dua pendapat yang bertentangan tentang faktor-faktor pembentuk kepribadian dan ada satu pendapat yang menggabungkan kedua hal tersebut, yaitu:
Aliran yang percaya bahwa kepribadian seseorang secara murni ditentukan oleh faktor bawaan. Tokohnya adalah Lombroso, yang dikenal dengan istilahnya “a born criminal”. Seseorang menjadi penjahat, karena memang ia sudah dilahirkan sebagai penjahat. Pengaruh lingkungan sama sekali tidak diperhatikan oleh aliran ini. Faktor bawaan memang adakalanya memberikan pengaruh yang dominan. Kita bisa melihat bagaimana misalnya, faktor genetik (kromosom), kelenjar endokrin (hormon) mempengaruhi tingkah laku atau kepribadian seseorang. Sebagai contoh: seorang anak yang dilahirkan dengan gen tertentu yang dikenal sebagai “down syndrome”. Hal ini menyebabkan dimilkinya Intelligence Quotient (IQ) yang sangat rendah dan mempengaruhi kepribadiannya.
Aliran yang mengagungkan pengaruh faktor lingkungan. Tokohnya: a. John Locke, yang dikenal dengan teori “tabula rasa”. Bayi yang dilahirkan adalah ibarat selembar kertas putih. Lingkunganlah yang dapat menentukan apakah kertas putih itu akan dijadikan hitam, kuning, merah atau apapun juga. b. J.B Watson. Berikan aku 10 orang bayi, dan saya bisa membentuk mereka sesuai dengan keinginan saya. Saya bisa menjadikannya sebagai seorang pengemis, seorang jendral, pengusaha atau apapun saja.
Teori kepribadian yang lebih mutakhir menggabungkan kedua aliran yang muncul terdahulu. Baik faktor bawaan maupun faktor lingkungan, sama-sama punya andil dalam membentuk kepribadian. Pengaruh faktor genetika tidak kita sangsikan, dan karena manusia berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat menarik manfaat dari hasil pengalamannya itu, maka peran lingkungan dalam pembentukan kepribadian menjadi jelas adanya.
Pembagian Kepribadian
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu:
Perfeksionis Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Penolong Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Pengejar Prestasi Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Romantis Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra.
Pengamat Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Pencemas Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Petualang Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia.
Pejuang Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Pendamai Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.
selain pihak Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat jenis yaitu:
Tipe Sanguin Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.
Tipe Flegmatik Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang egois.
Tipe Melankolik Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.
Tipe Kolerik Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena perasaannya kurang bermain.
Usaha Mempelajari Kepribadian
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian manusia sudah lama dilakukan, salah satunya adalah dengan cara-cara yang sederhana.
Dari cara-cara yang sangat sederhana lahirlah pengetahuan-pengetahuan yang bersifat spekulatif, dalam arti kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Ada beberapa pengetahuan yang menjelaskan kepribadian secara spekulatif. Pengetahuan seperti ini disebut juga ilmu semu (pseudo science). Yang termasuk ilmu-ilmu semu antara lain sebagai berikut (Sumadi Suryabrata, 2005: 7-8):
Chirologi, yaitu pengetahuan yang berusaha mempelajari kepribadian manusia berdasarkan gurat-gurat tangan.
Astrologi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar dominasi benda-benda angkasa terhadap apa yang sedang terjadi di alam, termasuk waktu kelahiran seseorang.
Grafologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar tulisan tangan.
Phisiognomi, adalah pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar keadaan wajah.
Phrenologi, merupakan pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian berdasarkan keadaan tengkorak.
Onychology, pengetahuan yang berusaha menjelaskan kepribadian atas dasar keadaan kuku.